Sukses

Digitalisasi di Tanah Mama Papua Bukan Isapan Jempol, Ini Buktinya!

Digitalisasi di Tanah Mama Papua sejatinya bukanlah isapan jempol belaka. Sinergi berbagai pihak membuktikan bahwa banyak kisah nyata dari Papua menyebar ke seluruh Indonesia tentang kemajuan dari timur negeri ini.

Liputan6.com, Papua Digitalisasi di Tanah Mama Papua sejatinya bukanlah isapan jempol belaka. Sinergi berbagai pihak membuktikan bahwa banyak kisah nyata dari Papua menyebar ke seluruh Indonesia tentang kemajuan dari timur negeri ini. Seperti kisah yang datang dari Jenny Karay dan Michelle Stevanie berikut ini. Dua sosok dengan latar belakang berbeda, yang telah memanfaatkan perkembangan digital dan menginspirasi anak-anak muda Papua.

Agustus 2022 silam, Jenny Karay dengan berapi-api menjelaskan pemanfaatan internet melalui media sosial dalam acara Bengkel Digital Teras Negeriku - Workshop Pembuatan Konten Tiktok dan IG Reels: “Inspirasi dari Timur Indonesia” yang diadakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Kominfo.

Jenny mengajak dua ratusan anak muda di sebuah cafe di Abepura untuk menjadi anak muda yang melek digital, terutama dalam menggunakan media sosial dalam pembentukan personal branding.

Kitong sudah ada internet lancar, maka dari itu jangan sia-siakan kesempatan ini untuk menjadi pemuda positif yang menyebarkan Papua dari segala sisi. Ko bentuk citra dan kreatifitas yang positif biar semua orang tau Papua keren-keren!” kata Jenny yang merupakan seorang dosen sekaligus influencer dari Jayapura.

Di tempat yang sama, ada Michelle Stevanie, mahasiswa Universitas Cenderawasih yang tiga tahun belakangan sibuk mengatur jadwal akibat padatnya permintaan endorse di media sosial miliknya.

Michelle, selain menjadi mahasiswa, kini ia juga disibukkan menjadi seorang brand ambassador salah satu produk kecantikan negeri ini.

“Kalau ko pintar manfaatkan media sosial, ko bisa dapat uang banyak!” kata Michelle saat menjelaskan salah satu dampak positif pemanfaatan internet khususnya di media sosial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kominfo Dukung UMKM Asal Papua Berdaya Saing secara Digital

Di waktu yang sama, saat Jenny Karay dan Michelle Stevanie mengkampanyekan digitalisasi, digelar perhelatan UMKM Go Digital dalam tajuk Binar Digital Papua di Gelanggang Olahraga Cenderawasih Kota Jayapura. Acara ini digadang-gadang sebagai kebangkitan pelaku ekonomi di Papua untuk maksimal memasarkan produknya menggunakan pemanfaatan teknologi digital.

Menteri Kominfo, Johnny G Plate saat membuka acara secara virtual menyampaikan layaknya binar sesuai dengan nama acara ini, produk-produk UMKM Papua harus makin bersinar sebagaimana cerahnya sinar pagi bagi nusantara, bagi panggung-panggung regional.

"Mari bersama-sama kita dukung UMKM dan Ultra Mikro Indonesia karya anak bangsa masyarakat Papua untuk Indonesia yang berdaya saing secara digital," ungkap Johnny G Plate.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong mengatakan persoalan yang dihadapi Papua adalah penyediaan infrastruktur digital. Karena itu pemerintah menyediakan 65 persen BTS nasional selama 2021 - 2022 sebanyak 2.765 BTS 4G di Papua dan Papua Barat. Selain perihal infrastruktur digital, pemerintah juga menyiapkan SDM yang andal dengan memberikan pelatihan literasi digital.

“Semua bersinergi agar setelah infrastrukturnya ada, SDM-nya bagus hingga bisa go internasional, ujar Usman.

Dari Jenny, Michelle, atau cerita-cerita keberhasilan pelaku usaha di Papua yang sudah go internasional menjadi bukti bahwa anak-anak mama tra lagi jualan di pasar saja. Menjadi bukti bahwa anak-anak mama berprestasi tra hanya di rumah saja, tetapi informasi potensi Papua melaju cepat melalui teknologi bernama internet.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.