Sukses

Adu Kuat AHY Vs Aher Perebutkan Posisi Cawapres Anies

PKS tak mau ketinggalan kereta. Melihat Partai Demokrat berusaha keras mengajukan AHY sebagai Cawapres Anies Baswedan, kini PKS melakukan hal yang sama dengan mengajukan Aher.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak mau ketinggalan kereta. Melihat Partai Demokrat berusaha keras mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Anies Baswedan, kini PKS melakukan hal sama dengan mengajukan Ahmad Heryawan (Aher).

Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mengungkapkan aspirasi yang masuk ke majelis PKS telah mengantongi lima nama kadernya sebagai alternatif Cawapres Anies. Nama-nama itu ialah Ahmad Heryawan alias Aher, Hidayat Nur Wahid, Irwan Prayitno, Ahmad Syaikhu, dan Sohibul Iman.

"Dalam perkembangannya, kalau dikerucutkan menjadi satu nama, PKS akan mengusulkan Aher dalam meja perundingan tim kecil," kata Kholid.

Juru Bicara PKS Pipin Sopian mengatakan, pihaknya juga sudah merencanakan akan mengadakan pertemuan Anies dengan Aher. Tetapi kepastian soal jadwal dan tempat belum bisa disampaikan.

"Sudah kami rencanakan pertemuan itu," ujar Pipin kepada wartawan, dikutip Jumat (28/10/2022).

Pertemuan antara Anies dan Aher diharapkan untuk mencari kecocokan keduanya. PKS berupaya membangun chemistry kedua tokoh.

"Untuk bangun chemistry," sebut Pipin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aher Dinilai Tandem Ideal Anies

CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pasangan Anies-Aher merupakan pasangan yang ideal untuk Indonesia. Menurutnya, basis masa Aher ada di Jawa Barat yang merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia.

“Keduanya sama-sama gubernur yang berprestasi dan memiliki kinerja yang bagus ketika menjabat. Namun tetap harus diuji kembali lewat preferensi pilihan publik,” tutur Pangi dalam keterangannya, Jumat (28/10/2022).

Menurutnya, pasangan Anies-Aher berpotensi untuk menjawab persoalan bangsa di mana Aher punya pendukung akar rumput dengan basis massa yang kuat serta ditopang mesin PKS. Sedangkan Anies, sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta juga punya ceruk pemilih yang kuat serta didukung oleh kinerja yang teruji.

“Apakah mereka mampu mengatasi persoalan bangsa, terlihat dari prestasi kinerja mereka selama menjabat sebagai gubernur. Ini (Jakarta dan Jawa Barat) adalah miniatur persoalan Indonesia, yang terlihat rekam jejak serta kompetensi dan kapasitas mereka yang menjadi modal untuk bertarung. Mereka punya kompetensi untuk mengatasi persoalan-persoalan bangsa yang semakin hari semakin rumit dan berat,” kata dia.

Pangi menyarankan Anies Baswedan untuk mahir mencari cawapres yang paling ideal sebab kontestasi elektroal pada pilpres 2024 sangat bergantung sejauh mana kemampuan partai koalisi untuk mengatur siapa cawapres yang ideal karena bisa menentukan kemenangan.

“Karena salah memilih cawapres bisa bunuh diri. Tim lawan saat ini wait and see untuk melihat siapa yang akan mendampingi Anies. Karena itulah PKS, Nasdem dan Demokrat harus hati-hati betul mencari pasangan cawapres. Sebab, gelanggang politik ini datar, tidak ada petahana. Kunci kemenangan bukan ditentukan oleh capresnya, tetapi cawapresnya,” ungkapnya.

Aher, lanjutnya, bisa menjadi pasangan ideal untuk Anies sepanjang bisa saling melengkapi, punya irisan yang berbeda, serta mampu menutupi kelemahan Anies.

“Jangan main-main soal (menentukan) cawapres, harus terukur, indikatornya jelas dan bukan berdasarkan like dan dislike. Apakah mereka kombinasi ideal nasionalis-relijius, irisannya berbeda, harus kita lihat dari hasil riset,” tutupnya.

3 dari 4 halaman

Respons Demokrat

Demokrat tidak masalah PKS ikut mengusulkan nama cawapres. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Demokrat menyambut baik Aher diusulkan menjadi cawapres. Demokrat menghormati kedaulatan PKS sebagai mitra koalisi.

"Demokrat menghormati dan menyambut baik pencawapresan Aher sebagai Cawapres PKS. Itu adalah kedaulatan PKS, calon mitra koalisi kami, sebagai parpol yang mandiri dan independen," kata Herzaky.

Demokrat menduga PKS ingin mendapatkan efek elektoral dengan mengusulkan nama Aher. Kata Herzaky, dengan naiknya elektoral partai akan memberikan dampak penguatan di parlemen.

"PKS tentunya juga ingin mendapatkan efek elektoral dari pencawapresan Pak Ahmad Heryawan. Dengan naiknya elektoral parpol pengusung, bisa memberikan dampak penguatan di parlemen," ujar Herzaky.

Lebih lanjut, ia bilang, dengan pemerintahan kuat dan parlemen kuat bisa saling bersinergi. Sehingga mewujudkan aspirasi perubahan.

"Inilah tujuan akhir dari upaya kami, Koalisi Perubahan, mendapatkan kemenangan di Pilpres dan Pileg 2024," ujar Herzaky.

4 dari 4 halaman

Demokrat: Anies Selaras dengan AHY

Bakal calon presiden NasDem Anies Baswedan mengungkapkan ada tiga kriteria cawapres pilihannya yang akan bersamanya di Pilpres 2024.

"Saya rasa tidak ada ketentuan, tapi saya melihat tiga kriterianya, satu, memberikan kontribusi dalam pemenangan. Kedua, membantu memperkuat stabilitas koalisi. Ketiga, bisa membantu dalam pemerintahan yang efektif," kata Anies

Jubir DPP Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan langkah Anies sudah tepat. Ia menyebut kriteria Anies selaras dengan Demokrat dan AHY. Ia mengklaim pihaknya juga mencari berdasar kriteria bukan nama.

“Pola pikir Anies ini selaras dengan Demokrat dan Ketum AHY. Kita fokus pada kriteria, bukan nama, bukan sosok, lalu dibedah bersama-sama secara seksama. Tidak perlu terburu-buru apalagi memaksakan sosok-sosok yang sudah jelas elektabilitasnya rendah, dan tidak bakal punya kontribusi dalam membangun koalisi,” kata dia.

Herzaky menyebut cawapres memang harus memiliki peranan dan kontribusi dalam membentuk koalisi.

“Misalnya, bagaimana Anies mau maju sebagai capres di Pilpres 2024? Kan butuh minimal 20 persen kursi di parlemen. Sedangkan saat ini Anies baru diusung salah satu parpol dengan bekal 10 persenan kursi. Tentu cawapresnya harus bisa membantu pembentukan koalisi dan mewujudkan stabilitas dalam koalisi. Kalau tidak punya power dalam pembentukan dan stabilitas koalisi, beratlah,” kata dia.

Herzaky menilai kreteria elektabilitas tinggi juga adalah kewajaran untuk makin mendongkrak elektabilitas Anies.

“Tentu wajar Anies berharap punya cawapres yang minimal memiliki elektabilitas tinggi, sosok vote getter. Anies butuh sosok cawapres yang bisa menjadi magnet bagi segmen pemilih yang belum terjangkau Anies. Misanya mesti bisa gaet ceruk suara anak muda di bawah 40 tahunan yang bakal mencapai hampir 60 persenan di 2024,” kata Herzaky.

Herzaky juga menyebut kriteria cawapres yang merepresentasikan perubahan untuk bisa memperoleh kemenangan di Pilpres 2024 juga sangat tepat. Ia menyebut sosok cawapres harus seorang tokoh yang identik dengan perubahan.

“Atau dianggap sebagai figur perubahan oleh masyarakat,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.