Sukses

Update Covid-19 Kamis 20 Oktober 2022: Positif 6.464.962, Sembuh 6.287.663, Meninggal 158.380

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 19 Oktober 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Kamis (20/10/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus harian positif Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah hingga kini. Dari laporan yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Kamis (20/10/2022), ada kenaikan pasien positif sebanyak 2.307 orang.

Sehingga akumulasi kasus terkonfirmasi positif virus corona di Indonesia terhitung sejak Maret 2020 sampai saat ini mencapai 6.464.962 orang.

Satgas Covid-19 juga terus melaporkan jumlah kasus sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19. Angka tersebut pada hari ini mengalami kenaikan sebanyak 1.873, sehingga pasien yang terbebas dari virus Corona telah menyentuh angka 6.287.663 orang. 

Pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga dilaporkan masih bertambah. Menurut Satgas Covid-19, total akumulatif kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga kini menyentuh angka 158.380 jiwa. Kenaikan tersebut terjadi setelah ada penambahan 19 pasien meninggal. 

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 19 Oktober 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Kamis (20/10/2022) pada jam yang sama.  

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji kinerja BUMN, PT Biofarma, yang berhasil melahirkan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri. Diketahui, dalam pengerjaannya mulai dari hulu ke hilir, semua dikerjakan di Indonesia.

“Mulai hari ini kita bisa memproduksi vaksin covid sendiri. Saya kira sebuah kerja keras SDM-SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru dari hulu ke hilir,” kata Jokowi saat peresmian Vaksin Indovac di Bandung, seperti dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (13/10/2022).

Jokowi juga memuji proses 1,5 tahun kelahiran Indovac yang tidak membutuhkan banyak suara. Menurut Jokowi, kerja dalam diam PT Biofarma perlu mendapat apresiasi.

“Indovac (selama) 1,5 tahun juga diam, enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi! Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Biofarma sehingga nanti akan betul menghasilkan revenue yang semakin besar bagi negara,” harap Jokowi.

Jokowi menyebut, Biofarma memiliki rekam jejak unggul dalam memproduksi 3 miliar dosis vaksin dan diekspor ke 153 negara. Biofarma termasuk produsen vaksin yang masuk dalam lima besar kategori produsen bermacam vaksin.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produksi Vaksin Covid-19

Nantinya, untuk Indovac, Biofarma juga mengaku siap melakukan produksi hingga 20 juta dosis di tahun pertama dan bertambah di tahun-tahun berikutnya jika dibutuhkan hingga 120 juta dosis.

"Mulai hari ini kita bisa memproduksi vaksin covid sendiri dengan kapasitas di tahun ini 20 juta dosis, di tahun depan 40 juta dan kalau pasar masih memerlukan bisa mencapai 120 juta dosis vaksin," Jokowi menutup.

Untuk diketahui, vaksin COVID-19 produksi BUMN PT Bio Farma, yaitu IndoVac telah mengantongi sertifikat halal dan izin edar darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, Vaksin IndoVac akan digunakan sebagai vaksin booster di Indonesia. Selain itu, vaksin ini akan diekspor dan didonasikan ke negara-negara berpendapatan rendah atau miskin.

Tahapan ekspor diawali dengan mendonasikan vaksin IndoVac ke sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah, salah satunya Afrika.

"Kalau untuk harapannya, memang ada ekspor (vaksin IndoVac). Tapi untuk tahap pertama, mungkin donasi dari Indonesia, terutama untuk negara yang low middle income countries," ujar Honesti dalam keterangannya, Kamis, 6 Oktober 2022. 

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

Pemerintah kemudian melakukan upaya-upaya penanganan Covid-19 yang penyebarannya kian meluas. Di antaranya dengan mengeluarkan sejumlah aturan guna menekan angka penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aturan-aturan itu dikeluarkan baik dalam bentuk peraturan presiden (perpres), peraturan pemerintah (PP) hingga keputusan presiden (keppres).

Salah satunya Keppres Nomor 7 tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Keppres ini diteken Jokowi pada Jumat, 13 Maret 2020. Gugus Tugas yang saat ini diketuai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo ini dibentuk dalam rangka menangani penyebaran virus Corona.

Gugus Tugas memiliki sejumlah tugas antara lain, melaksanakan rencana operasional percepatan penanangan virus Corona, mengkoordinasikan serta mengendalikan pelaksanaan kegiatan percepatan penanganan virus Corona.

Sementara itu, status keadaan tertentu darurat penanganan virus Corona di Tanah Air ternyata telah diberlakukan sejak 28 Januari sampai 28 Februari 2020. Status ditetapkan pada saat rapat koordinasi di Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) saat membahas kepulangan WNI di Wuhan, China.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo menjelaskan, karena skala makin besar dan Presiden memerintahkan percepatan, maka diperpanjang dari 29 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebab, daerah-daerah di tanah air belum ada yang menetapkan status darurat Covid-9 di wilayah masing-masing.

Agus Wibowo menjelaskan jika daerah sudah menetapkan status keadaan darurat, maka status keadaan tertentu darurat yang dikeluarkan BNPB tidak berlaku lagi.

Penanganan kasus virus corona (Covid 19) pun semakin intens dilakukan. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi sekaligus memberikan pengobatan terhadap mereka yang terpapar Covid-19.

Berdasarkan situs covid19.go.id, sebanyak 140 rumah sakit di Tanah Air dijadikan rujukan untuk penanganan pasien Covid-19. Ada pula sejumlah tempat yang dijadikan rumah sakit darurat.

Salah satunya, pemerintah resmi menjadikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, sebagai rumah sakit darurat untuk pasien Covid 19. Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, Senin 23 Maret 2020. Begitu dibuka, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran langsung menerima pasien.

Ada pula Rumah Sakit Darurat di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Pulau tersebut dulunya merupakan tempat penampungan warga Vietnam. Tempat tersebut telah dirapikan dan bisa menampung 460 pasien. Sejumlah tempat milik pemerintah lainnya juga dijadikan tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.