Sukses

KAI Minta Warga Bongkar Bedeng di Sekitar JIS, Wagub Riza: Harus Kita Rapikan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, berkomentar terkait penertiban yang diminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada pemilik bedeng di sekitar kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, berkomentar terkait penertiban yang diminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada pemilik bedeng di sekitar kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Riza mengatakan, lingkungan di sekitar JIS memang perlu dirapikan agar pemandangannya baik dan menarik.

"Memang di situ kan kita harus rapikan supaya lingkungannya baik, pemandangannya baik, dan menarik supaya JIS yang berskala internasional ini betul-betul dapat dilihat secara luas," kata Riza ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).

Riza menambahkan, pihaknya tidak bermaksud untuk menggusur. Akan tetapi, bagi warga yang memiliki hak tanah di situ, pihaknya akan alokasikan di tempat yang akan ditentukan.

"Tidak bermaksud menggusur. Tentu bagi warga yang mempunyai hak akan dialokasikan. Sebagaimana tempat-tempat lain, kan kita alokasikan. Nanti akan dicarikan," tambah Riza.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KAI Minta Pemilik Bedeng Sekitar JIS Bongkar Bangunannya

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meminta pemilik bedeng di sekitar kawasan Jakarta International Stadium (JIS) untuk membongkar bangunan liarnya.

Adapun pembongkaran ini perlu dilakukan untuk mendukung pembangunan Stasiun KRL temporary di JIS.

"Untuk sterilisasi jalur kereta api guna mendukung pembangunan stasiun KRL temporary di kawasan JIS, agar saudara segera membongkar bangunan liar yang berada di atas lahan milik Kereta Api Indonesia paling lambat 10 Oktober," bunyi surat tersebut.

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, para pemilik bedeng telah koopertif sehingga tidak ada pembongkaran di kawasan tersebut

"Tidak jadi penertiban karena semuanya sudah kooperatif melakukan pengosongan mandiri," kata Eva ketika dihubungi, Selasa (11/10).

Meskipun demikian, terdapat kerja bakti untuk membantu warga memindahkan barang.

"Kegiatan hari ini kerja bakti kewilayahan fokusnya membantu warga memindahkan barang-baranh dan menyediakan truk pengangkut," tambah Eva.

Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.