Sukses

Top 3 News: Pernyataan Irjen Nico Afinta yang Dinilai Kontroversi soal Tragedi Kanjuruhan

Pada awal tragedi Kanjuruhan Malang, Nico Afinta yang kala itu menjabat Kapolda Jawa Timur menjadi sorotan publik. Dia mengungkapkan, penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur.

Liputan6.com, Jakarta Irjen Nico Afinta telah dicopot jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur buntut dari kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dalam laga Arema FC vs Persebaya, 1 Oktober 2022 lalu.

Seperti diketahui, kericuhan yang terjadi lantaran suporter Arema Malang tak terima saat tim kesayangannya kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya. Karena dinilai aksi Aremania mulai mengarah ke anarkis, aparat yang berjaga mulai melakukan tindakan pencegahan. 

Gas air mata ditembakkan ke arah suporter hingga menimbulkan kepanikan dan korban pun tak terhindarkan. Dari total 678 korban,131 orang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan 547 orang luka-luka dengan rincian luka ringan 131 orang, luka sedang 43 orang, dan luka berat 23 orang.

Pernyataan Kapolda Jatim soal penggunaan gas air mata dinilai sudah sesuai prosedur menuai sorotan banyak pihak. 

Nico saat itu menjadi sorotan publik atas pernyataannya. Dia mengungkapkan, penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur. Menurutnya, gas air mata ditembakkan karena massa mulai anarkis. Padahal menurut aturan FIFA, pembubaran suporter menggunakan gas air mata sejatinya tidak diperbolehkan.

Hal inilah yang kemudian mengundang gelombang protes dari sejumlah pihak bahkan sempat menjadi trending topik di lini masa Twitter pada Minggu, 2 Oktober 2022. 

Masih terkait tragedi Kanjuruhan. Setelah Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dicopot dari jabatannya, posisinya kini ditempati oleh Irjen Teddy Minahasa. Setelah resmi dicopot oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Nico dipindahtugaskan ke posisi Sahlisosbud Kapolri.

Pencopotan disertai alasan karena Nico memegang unsur keamanan tertinggi di wilayah Jatim, sehingga harus bertanggung jawab penuh atas keselamatan masyarakat, termasuk di Stadion Kanjuruhan.

Berita terpopuler ketiga di top 3 news, pada Senin, 11 Oktober kemarin terkait diangkatnya Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) menggantikan Azwar Anas yang diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menpan-RB.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyelipkan sebuah pesan kepada Hendrar usai pelantikan. Mega mengingatkannya untuk taat asas dan jangan tergoda hal lain. 

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin, 10 Oktober 2022:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Pernyataan Kontroversial Irjen Nico Afinta di Awal Tragedi Kanjuruhan

Polri telah mencopot Irjen Nico Afinta dari jabatannya sebagai Kapolda Jawa Timur. Pencopotan tersebut diduga kuat imbas dari tragedi Kanjuruhan yang menelan korban meninggal lebih dari 100 orang.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi sesaat laga Arema FC vs Persebaya usai berlangsung pada 1 Oktober 2022. Dalam pertandingan itu, Arema kalah dengan Persebaya dengan skor 2-3.

Namun sejumlah Aremania turun ke lapangan yang disambut tindakan represif dari aparat. Kericuhan kian menjadi setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah penonton dan menyebabkan kepanikan hingga banyak yang meninggal.

Pada awal tragedi Kanjuruhan Malang, Nico Afinta yang kala itu menjabat Kapolda Jawa Timur menjadi sorotan publik atas pernyataannya. Dia mengungkapkan, penggunaan gas air mata sudah sesuai prosedur. Menurutnya, gas air mata ditembakkan karena massa mulai anarkis.  

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," kata Nico dalam keterangan resminya di Malang, Minggu, 2 Oktober 2022.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Alasan Polri Copot Nico Afinta dari Jabatan Kapolda Jatim, Terkait Tragedi Kanjuruhan?

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dari jabatannya. Posisinya kini ditempati oleh Irjen Teddy Minahasa yang dulunya merupakan ajudan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Ya betul, TR tersebut adalah tour of duty and tour of area," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Dalam Surat Telegram Nomor: ST/2134/X/KEP./2022, jabatan Kapolda Jawa Timur ditempati oleh Irjen Teddy Minahasa yang sebelumnya Kapolda Sumatera Barat. Irjen Nico Afinta yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur dipindahtugaskan ke posisi Sahlisosbud Kapolri.

Adapun posisi Kapolda Sumatera Barat kemudian dijabat oleh Irjen Rusdi Hartono yang sebelumnya Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

"Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," kata Dedi.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid mengatakan bahwa kematian ratusan orang dalam tragedi Kanjuruhan akibat kerusuhan dan gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan. Tindakan represif itu dinilai memiliki unsur pelanggaran HAM.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Pesan Megawati ke Kepala LKPP Hendrar Prihadi: Hati-Hati, Duitnya Banyak di Situ

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku mendapat pesan dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, usai dilantik menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP). Megawati meminta Hendrar untuk berhati-hati dan tak tergoda dengan hal-hal lain.

"Hati-hati, itu duitnya banyak di situ. Jadi kamu mesti hati-hati. Harus taat asas. Kalau perlu matanya ditutup, jangan tergoda hal-hal yang lain. Itu tadi pesennya (Megawati), saya akan junjung tinggi integritas," kata Hendrar usai dilantik Presiden Jokowi sebagai Ketua LKPP di Istana Negara Jakarta, Senin (10/10/2022).

Dia juga mengakui penunjukkanya sebagai Kepala LKPP juga berkat peran dari Megawati Soekarnoputri. Hendrar mengatakan, dia mendapat kepercayaan menggantikan Azwar Anas yang diangkat Jokowi menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatut Negara Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

"Saya rasa begitu (dipercaya Megawati) karena saya menggantikan Pak Anas yang juga kader PDIP," ujarnya.

Hendrar mengatakan, memiliki kedekatan khusus dengan Presiden Jokowi karena sama-sama berasal dari Jawa Tengah. Saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, Hendrar menjabat Plt Wali Kota Semarang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.