Sukses

PDIP: Kami Tidak Akan Berkoalisi dengan Cemari Masjid untuk Nafsu Kekuasaan

Said menjelaskan, pertimbangan mitra koalisi partainya juga harus dilakukan sebagun dan simetris dengan garis dan perjuangan ideologis PDI Perjuangan, yakni dengan tidak membawa cara politik identitas untuk memenangkan kontestasi.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah memastikan, partainya tetap membuka ruang koalisi. Meski secara perhitungan dapat melenggang sendiri, namun sebagai penganut azas gotong royong maka bekerja sama adalah jalan yang dianggap penting untuk Pemilu 2024.

"PDI Perjuangan memandang penting untuk bergotong royong memilih mitra koalisi,” kata Said dalam keterangan tertulis diterima, Senin (10/10/2022).

Said menjelaskan, pertimbangan mitra koalisi partainya juga harus dilakukan sebagun dan simetris dengan garis dan perjuangan ideologis PDI Perjuangan, yakni dengan tidak membawa cara politik identitas untuk memenangkan kontestasi.

Said mengatakan, pihaknya juga tidak akan bergandengan dengan kekuatan yang mencemari masjid dan tempat tempat ibadah untuk nafsu kekuasaan. Terkait dengan ini, Said tidak menjelaskan lebih lanjut pihak mana yang dimaksud kekuatan yang mencemari rumah ibadah dengan politik identitas. 

"Bagi kami masjid dan tempat ibadah lainnya adalah obor penerang, pembawa kesejukan dan kedamaian serta ketaqwaan,” tegas Said.

Said mengamini, demokrasi dewasa ini, citra dan pesona mudah sekali dibentuk oleh penjual jasa kemasan pembentuk citra publik. Dia memastikan, partainya menghindari dengan framing penipuan seperti itu. 

"Oleh sebab itu, PDI Perjuangan perlu memastikan mitra koalisinya firm menyangkut hak hal seperti ini,” Said menandasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Terburu-buru Deklarasi Capres

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung partai politik yang sudah mendeklarasikan calon presiden (capres) 2024. Dia menilai, deklarasi itu justru menganggu konsentrasi pemerintah dalam menangani masalah ekonomi.

"Oh tidak, karena justru malah mengganggu ya berbagai konsentrasi di dalam menangani masalah perekonomian. Itu sepertinya kan mereka mau deklarasi itu kepinginnya Pak Jokowi cepat-cepat aja kan," jelas Hasto di Kantor DPP PDIP Jakarta, Minggu (9/10/2022).

Dia menegaskan bahwa PDIP tak mau terburu-buru dan mengikuti langkah partai politik yang telah mendeklarasikan capres. Hasto menuturkan bahwa PDIP tidak mencalonkan calon untuk berburu efek ekor jas.

"PDI Perjuangan mencalonkan pemimpin dengan kesadaran bahwa memimpin bangsa dan negara tidak ringan tanggung jawabnya. Perlu dipersiapkan matang, apa yang menjadi harapan rakyat itu yang akan dijawab PDI Perjuangan" kata dia.

Hasto menceritakan pertemuannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menanyakan siapa sosok capres dan cawapres PDIP. Menurut dia, Megawati meminta agar para kader sabar dan menunggu keputusan.

"Saya tanyakan ke Ibu Mega, bagaimana pencapresan? Ibu Mega hanya jawab sabar saja. Tunggu saatnya," tutur Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.