Sukses

Wakil Wali Kota Depok Jadi Imam Salat Korban Meninggal Tembok Roboh MTsN 19

Peristiwa tembok roboh di MTs Negeri 19 Jakarta mengakibatkan tiga siswa meninggal dan dua di antaranya merupakan warga Depok.

Liputan6.com, Depok - Peristiwa tembok roboh di MTs Negeri 19 Jakarta mengakibatkan tiga siswa meninggal dan dua di antaranya merupakan warga Depok. Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, menyolati dan menjadi imam salat jenazah Muhammad Adnan Effendi di rumah duka, Kelurahan Limo, Kota Depok.

Imam mengatakan, turut berduka cita atas meninggalnya dua siswa asal Depok terkait peristiwa tembok roboh MTsN 19 Jakarta. Dua siswa asal Depok yang meninggal dunia yakni Dicka Shafa Ghifari dan Muhammad Adnan Efendi.

“Kami berdoa almarhum diterima disisi Allah SWT dan diampuni segala dosanya dan keluarga diberikan kesabaran,” ujar Imam kepada Liputan6.com, Jumat (7/10/2022).

Imam mengakui, Kota Depok masuk dalam wilayah Jabodetabek sehingga banyak warga Depok yang bersekolah di Jakarta. Namun keluarga yang menjadi korban merupakan berdomisili di Depok bahkan sanak saudaranya memiliki kartu keluarga Depok.

“Kami turut memberikan santunan kematian yang diberikan Dinas Sosial Kota Depok,” ucap Imam.

Imam menjelaskan, peristiwa runtuhnya tembok MTsN 19 Jakarta untuk radah pengungkapannya merupakan kewenangan Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok menyerahkan pengungkapan tersebut kepada Pemerintah Provinsi Jakarta.

“Jadi kami menyerahkan sepenuhnya kepada DKI Jakarta dan Kementerian Agama permasalahan yang dihadapi,” jelas Imam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Merembes Tembok

Sementara, rekan korban, Fahrel Ahmad (14) mengatakan, peristiwa tembok roboh di MTs Negeri 19 Jakarta terjadi Kamis (6/10/2022) sore. Bahkan pada beberapa hari lalu banjir sudah terjadi di sekolahnya hingga merembes tembok pagar pembatas.

“Pada saat banjir teman-teman naik ke lantai satu, lalu tidak lama berteriak karena tembok roboh,” ujar Fahrel.

3 dari 3 halaman

Roboh

Tembok yang roboh merupakan tembok panggung yang terdapat sejumlah siswa sedang bermain salah satunya korban Dicka dan Adnan. Pada saat kejadian tembok pembatas roboh kemudian diikuti tembok panggung.

“Waktu kemarin guru sudah memperingatkan untuk tidak boleh bermain di sana,” pungkas Fahrel. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.