Sukses

Takziyah ke Rumah Duka Korban MTSN 19, Anies: Ini Jadi Pembelajaran Kita Semua

Anies Baswedan meminta insiden MTSN 19 Pondok Labu ini segera dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan takziyah ke rumah salah satu korban jiwa insiden tembok roboh MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Dendis Al Lathif.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir juga Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indrandi serta Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.

Kepada orang tua korban, Anies menyampaikan duka paling dalam atas musibah ini. Pihaknya siap membantu semua kebutuhan agar dapat meringankan beban kedua orang tua Dendis.

"Kita menyatakan bela sungkawa kepada keluarga mendoakan supaya khsunul khotimah," ujar Anies di rumah duka, Kamis (6/10/2022) malam.

"InsyaAllah seluruh kebutuhan untuk melakukan proses sampai dengan pemakaman dan lain-lain, kami dari Pemprov dan Wali Kota Jakarta Selatan mendukung," sambungnya.

Lebih lanjut, Anies menyampaikan perlu ada evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak terjadi lagi.

"Semua ini bahan pembelajaran untuk kita semua untuk me-review kembali prosesnya sehingga peristiwa ini bisa terjadi. Mengapa ini perlu dilakukan agar kita bisa mencegah agar kejadian ini tidak terulang," tutur Gubernur Jakarta.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Namun dirinya menegaskan bahwa santunan yang diberikan hanya sebatas untuk meringankan beban keluarga duka.

"Sebesar apapun santunan yang diberikan, tidak akan bisa menggantikan perasaan ibunya, tidak akan bisa menggantikan beratnya kehilangan anak," ucap Anies Baswedan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Siswa Meninggal dan 3 Lainnya Luka

Diberitakan sebelumnya, sebuah tembok bangunan milik MTSN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan roboh akibat tidak kuat menahan debit air saat  hujan deras. Akibatnya, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya luka-luka.

Faktor lain yang menjadi penyebab banjir di lokasi tersebut yakni buruknya sistem drainase, sehingga mengakibatkan air di gorong-gorong meluap.

"Posisi sekolah berada di dataran rendah. Di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," jelas Kepala Satuan Pelaksana Data Pusdatin BPBD Provinsi DKI Jakarta Michael dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/10).

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.