Sukses

Anies Capres, PSI Jakarta: Jadi Tak Fokus dan Punya Masalah Tentukan Prioritas Kerja

Anggota F PSI Jakarta menilai, selama Anies Baswedan memimpin ibu kota tidak ada kemajuan berarti terhadap penyelesaian masalah substansial di DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menanggapi Partai Nasdem yang mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024.

Justin menilai pencapresan ini akan membuat Anies tak fokus menyelesaikan permasalahan di DKI Jakarta jelang purna tugas. Selain tidak fokus, Justin menyebut Anies juga tak pandai menentukan prioritas.

"Kami berpendapat selain tidak fokus, sepertinya Bapak Gubernur juga memiliki masalah dalam menentukan prioritas kerja. Dibanding fokus menyelesaikan normalisasi sungai, dia malah fokus pada hal-hal yang bersifat supporting bukan utama," kata Justin kepada Liputan6.com, Rabu (5/10/2022).

Kendati demikian, Justin menganggap pencapresan Anies oleh Partai Nasdem sebagai hak konstitusional partai politik (parpol). Partai Nasdem kata dia, melihat Anies pantas untuk memimpin Indonesia.

"Pencapresan oleh Nasdem merupakan hak konstitusional Nasdem. Kalau menurut Nasdem Anies sudah sangat baik memimpin Jakarta sehingga pantas memimpin negara ya itu sepenuhnya pendapat dan pertimbangan Partai Nasdem," jelas Justin.

Namun, jika mengacu pada rekam jejak Anies selama memimpin ibu kota, Justin menerangkan tidak ada kemajuan berarti terhadap penyelesaian masalah substansial di DKI Jakarta. 

"Kalau dari sudut pandang kami jelas, pertanggungjawaban Anies sekalipun kita tolak, karena tidak ada kemajuan berarti terhadap masalah-masalah substansial DKI Jakarta," kata dia

"Sekalipun selama lima tahun menjabat Pak Anies sudah memiliki total APBD kurang lebih Rp 400 triliun," lanjut Justin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PR Anies Baswedan

Justin memandang bahwa setiap permasalahan di DKI Jakarta tak dapat diselesaikan dengan satu solusi. Dia mengungkit solusi kemacetan, perbaikan tata ruang, perbaikan layanan transportasi umum, hingga penanganan banjir yang ditawarkan Anies.

"Demikian pula untuk banjir, normalisasi adalah hal minimal yang seharusnya terus menerus direalisasikan sejak tahun pertama dia menjabat, itu belum termasuk pembenahan tata ruang untuk pengembangan jaringan mikro untuk mengalirkan air-air di pemukiman ke sungai-sungai utama, pengembangan pipanisasi air bersih (yang lima tahun masih dalam kisaran 60 persen saja)," jelas dia.

Dia menyatakan, masih banyak pekerjaaan rumah yang sebenarnya harus dilakukan Anies. Namun, dia menilai Anies tak tertarik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Justin menuturkan tak lagi mengharapkan apapun kepada Anies jelang berakhir masa jabatan pada 16 Oktober 2022 mendatang. Mengingat, kata dia, selama lima tahun saja permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan Anies.

"Saya kira dalam seminggu kita tidak dapat berharap apa-apa, selain seremonial-seremonial saja," ujar dia.

3 dari 3 halaman

PKB Respons Deklarasi Anies: Terlalu Cepat, Seperti Ada yang Nguber-Nguber

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku pihaknya kaget Anies Baswedan dideklarasikan oleh Partai NasDem sebagai calon presiden (capres) Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut deklarasi itu terkesan tergesa-gesa. 

"Tentu saya secara pribadi kaget ya. Karena begitu cepatnya kayak ada yang nguber-nguber aja,” kata Jazilul pada wartawan, Rabu (5/10/2022).

Jazilul lantas meminta Anies tahu diri dan tidak melewati batas. “Kalau untuk Pak Anies ya ojo kemajon (Jangan kelewatan),” kata dia.

Meski demikian, PKB berharap kompetisi Pilpres dengan parpol lain seperti NasDem dapat berlangsung sportif dan tidak terkesan terburu-buru.

"PKB tentu sebagai partai koalisi bersama Pak Jokowi dan pemerintah kita berharap jaga silahturahmi. kompetisi yang sportif nanti di pemilu 2024,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.