Sukses

Polri Periksa 18 Polisi Terkait Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Malang

Polri telah melakukan pemeriksaan internal terhadap 18 anggota terkait penggunaan gas air mata saat tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Polri telah melakukan pemeriksaan internal terhadap 18 anggota terkait penggunaan gas air mata saat tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal itu menyusul banyaknya respon dan kritik terkait langkah pengendalian massa petugas lapangan.

"Tim dari permeriksa Bareskrim untuk secara internal, tim dari Itsus dan Propam sudah melakukan pemeriksaan, dan ini dilanjutkan pemeriksaan, memeriksa anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan, ya sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 18 orang anggota yang bertanggung jawab atau sebagai operator pemegang senjata pelontar," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

Menurut Dedi, Inspektorat Khusus (Itsus) dan Propam Polri masih terus mengumpulkan keterangan dan mendalami perihal penggunaan gas air mata oleh petugas.

"Kemudian juga saat ini mendalami terkait masalah manajer pengamanan, mulai dari pangkat perwira sampai dengan Pamen, sedang didalami," kata Dedi.

Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan memutakhirkan data terbaru soal korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Setelah diperbarui, jumlah korban meninggal dunia ada 125 orang.

"Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129, setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang," tutur Nyoman kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Menurut Nyoman, adanya selisih angka korban tewas lantaran kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani para korban. Dari jumlah yang meninggal dunia tersebut sudah teridentifikasi seluruhnya alias 100 persen.

"Jumlah korban luka sebanyak 323 orang," jelas Nyoman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Polisi Dalami Penyebab Tragedi Kanjuruhan

Polri akan mendalami setiap unsur penyebab terjadinya tragedi Stadion Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Termasuk juga soal penggunaan gas air mata dalam upaya pengendalian massa suporter Arema yang turun ke lapangan dari tribun penonton.

"Sekali lagi saya minta rekan media untuk sabar, karena Pak Kapolri dan Pak Menpora hari ini melakukan rapat dulu bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jatim, tentunya sesuai arahan Presiden berikan kesempatan kepada penyidik untuk bekerja, nanti hasilnya disampaikan," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Minggu (2/10/2022).

Menurut Dedi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah bersiap bertolak ke Malang, Jawa Timur. Berdasarkan informasi, keberangkatan pejabat tinggi Polri dilaksanakan sekitar pukul 14.00 WIB melalui VIP Bandara Seokarno Hatta.

"Dievaluasi dulu secara menyeluruh, kita tidak boleh buru-buru menyimpulkan, secara menyeluruh agar komprehensif dan nanti hasil secara menyeluruh akan disampaikan," kata Dedi.

 

3 dari 4 halaman

Mahfud Md Minta Polri Segera Ungkap Pelaku Pidana Tragedi Kanjuruhan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md meminta Polri untuk segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana tragedi kerusahan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang

Hal ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Adapun tugas jangka pendek, diminta kepada Polri agar dalam beberapa hari ke depan segera mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana," ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhumam Jakarta, Senin (3/10/2022).

"Karena tentunya sudah diumumkan siapa pelaku pidana yang sudah memenuhi syarat untuk ditindak," sambungnya.

Di sisi lain, Mahfud menyampaikan bahwa pemerintah sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Kanjuruhan yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia. Polri pun diminta mengevaluasi penyelenggaraan keamanan di daerah setempat.

"Diminta Polri melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat," ujarnya.

Mahfud menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar ketiga di dunia negara yang sepak bolanya memakan banyak korban. Untuk itu, pemerintah berduka cita atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan.

"Kami sudah menyampaikan belasungkawa sedalam dalamnya dan menguraikan instruksi yang dilakukan Bapak Presiden," tutur Mahfud.

4 dari 4 halaman

Kapolri: 11 Korban Luka Tragedi Kanjuruhan Malang Masih Dirawat di RSUD

Sebanyak 11 korban luka tragedi Kanjuruhan masih dirawat di RSUD Kajuruhan, Malang, Jawa Timur. Hal itu diketahui usai Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menjenguk korban luka yang dirawat di RSUD Kanjuruhan, pada Minggu malam, 2 Oktober kemarin. 

Usai mendapatkan penjelasan langsung dari tim dokter yang menangani pasien, menurut Listyo ada beberapa pasien yang mengalami gejala ringan sudah diperbolehkan pulang.

"Dan 93 dari yang kita tangani sisa 11 orang. Kebanyakan ringan dan sedang. Ringannya kami pulangkan. Dari 93 itu sisa 11 korban. 8 orang dirawat di IGD, 2 di ICU dan satu orang di ruang inap," ujar dokter tersebut seperti dikutip dalam rilis, Senin (3/10/2022).

Listyo juga sempat menyapa keluarga pasien yang dirawat. Dia meminta agar keluarga para korban bersabar dan berjanji akan mendapat perawatan hingga sembuh. 

"Yang sabar ya bu. Yang penting sembuh dulu," kata Listyo.

Listyo sebelumnya menegaskan bahwa, Polri akan menindaklanjuti instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan terjadinya peristiwa tersebut. Listyo menekankan, timnya telah dikerahkan untuk mengusut tuntas terkait dengan proses penyelenggaraan, pengamanan sekaligus melakukan investigasi terkait dengan hal itu.

"Saat ini saya telah mengajak tim dari Mabes Polri terdiri dari Bareskrim, Propam, Sops, Pusdkkkes, Inafis, Puslabfor untuk melakukan langkah-langkah terkait pendalaman terhadap investigasi yang kami lakukan," ujar Listyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.