Sukses

Mahasiswa Kembali Demo di Patung Kuda, 2 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan

Sejumlah elemen mahasiswa akan turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Jumat (30/9/2022).

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah elemen mahasiswa akan turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat pada Jumat (30/9/2022).

Personel gabungan terdiri dari TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan jalan aksi unjuk rasa.

"Pengamanan seperti biasa. Untuk jumlah personel gabungan TNI-Polri sebanyak 2 ribu personel kita persiapkan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).

Komarudin menerangkan, sebanyak 2 ribu personel gabungan yang diturunkan menjaga 12 titik unjuk rasa di wilayah Jakarta Pusat. Adapun, salah satu titik berada di kawasan Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat.

"Iya (pengamanan) untuk seluruh aksi unjuk rasa di Jakarta Pusat. Unjuk rasa terkait masalah kenaikan BBM hanya satu titik. Sementara 11 titik lainnya tidak terkait BBM," ujar dia.

Sementara itu, Komarudin mengaku telah menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas di kawasan sekitaran Istana Negara. Namun pemberlakuan bersifat situasional.

"Penutupan jalan situasional, kita harapkan mereka mau melaksanakan menyampaikan aspirasi di titik yang memang tidak menganggu aktifitas masyarakat lain seperti di Barat Daya," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diminta Patuhi Aturan

Komarudin mengimbau kepada masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi mematuhi aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

"Silahkan sampaikan aspirasi secara tertib. Diharapkan tidak menganggu aktifitas masyarakat yang lain karena masyarakat yang lain juga kan membutuhkan fasilitas jalan juga," ujar dia.

Terpisah, Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Melki menyampaikan, aksi unjuk rasa diikuti BEM UI, BEM Kema Unpad, BEM KM UGM, BEM SI Kerakyatan, dan berbagai elemen lain bertajuk "Puncak Pengkhianatan Rezim".

Aksi awal dari gerakan kami untuk melawan pengkhianatan rezim atas kewajibannya menuntaskan banyak permasalahan yang belum mau dituntaskan pemerintah, seperti pelanggaran HAM masa lalu, KKN, RKUHP yang dikebut, dan lain-lain," kata Melki seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (30/9/2022).

Melki menerangkan, Aksi berlangsung di Patung Kuda. "Mulai jam 14.00," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.