Sukses

Eks Penasehat KPK Hadir di Demo Kenaikan BBM, Singgung Kasus Harun Masiku

Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua ikut bersuara atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Liputan6.com, Jakarta - Mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua ikut bersuara atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dia hadir di tengah-tengah massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) yang berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).

Dari atas mobil komando, Abdullah Hehamahua mengatakan, penegakan hukum di Indonesia masih tebang pilih.

"Penegakkan hukum tajam ke bawah tumpul ke atas," kata dia.

Abdullah mencotohkan dengan kasus yang menimpa Harun Masiku yang saat ini ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Harun Masiku sudah 2 tahun lebih tidak pernah ditangkap. Kenapa tidak ditangkap karena dia adalah orang partai penguasa maka tidak bisa ditangkap," ujar dia.

Abdullah mengajak massa GNPR untuk terus bergerak menyuarakan keadilan. Menurut dia, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya.

"Oleh karena itu mari bersama tegakkan hukum, siapapun. Dia harus kita benarkan jika benar dan salahkan jika salah," ujar dia.

Tak cuma menyoroti masalah keadilan, Abullah juga menyuarakan untuk tidak lagi berbelanja di pusat perberlanjaan seperti mal.

"Jangan belanja ke mall, alfamart dan indomart kecuali 212 mart. Belanja ke tetangga, ke pasar tradisional, kalau ada simpanan di bank hanya bebrapa juta, ambil, beli anting-anting. Kalau banyak konversikan ke logam mulia. Kalau bapak ibu lakukan itu 6 bulan saja, perubahan akan terjadi," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tuntutan Massa

Diketahui, Massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) berkumpul di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).

Demo bertajuk "aksi Bela Rakyat Jilid 2" membawa tiga tuntutan yakni menuntut pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menuntut pemerintah menurunkan harga-harga, dan mendesak pemerintah menegakkan supermasi hukum.

Tiga tuntutan dituliskan besar-besar di spanduk yang dibentangkan massa aksi.

Massa menyemut di sekitaran Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Bendera merah-putih dan bendera organisasi masyarakat (ormas) berkibar seirama dengan alunan musik yang menyala dari atas mobil komando.

Orator dari atas mobil komando memberikan aba-aba kepada peserta aksi untuk terus berjalan ke Istana Negara. Gema takbir berkumandang mengiringi langkah kali pengunjuk rasa.

"Ayo kita terus jalan menuju ke Istana," kata orator, Jumat (23/9/2022)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.