Sukses

Anies Targetkan DKI Jakarta Punya Lajur Sepeda hingga 535,6 Km Pada 2026

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menambah lajur sepeda dan pejalan kaki di ibu kota. Sebanyak 535,68 kilometer lajur sepeda ditargetkan rampung hingga 2026.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menambah lajur sepeda dan pejalan kaki di ibu kota. Sebanyak 535,68 kilometer lajur sepeda ditargetkan rampung hingga 2026.

Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 25 Tahun 2022 Tentang Rencana Pembangunan Daerah Tahun 2023-2026.

"Telah direncanakan pembangunan lajur sepeda sepanjang 298 km yang terhubung dengan jaringan angkutan umum massal, dan pada tahun 2026 ditargetkan total lajur sepeda sepanjang 535,68 km," kata Anies yang dikutip dari Pergub RPD 2023-2026 pada Jumat (23/9/2022).

Selain penambahan lajur sepeda, orang nomor satu di DKI Jakarta itu juga bakal menambah ruang pejalan kaki hingga 1.808.594 meter persegi.

Diketahui, saat ini Anies telah membangun jalur pejalan kaki seluas 1.258.594 meter persegi yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung hingga 2022.

"Lalu, pada tahun 2026 (jalur pejalan kaki) ditargetkan peningkatan luas menjadi 1.808.594 meter persegi," ujar dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, penambahan jalur sepeda hingga jalur pejalan kaki akan difokuskan pada lokasi jalan arteri sekunder dan kolektor sekunder, kawasan simpul-simpul transit, kawasan pesisir pantai Jakarta, dan kawasan lainnya yang diatur sebagai pusat layanan perkotaan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebagai Bagian dari Perwujudan Kota Transit

Menurut Anies penambahan lajur sepeda merupakan bagian dari perwujudan Jakarta sebagai kota berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD). Sehingga, Pemprov DKI Jakarta bakal menyediakan ruang publik, lajur sepeda, jembatan penyeberangan orang, dan trotoar yang aman, nyaman, serta inklusif.

Adapun hal tersebut bertujuan untuk menciptakan ruang perkotaan yang manusiawi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Serta, mampu menginspirasi dan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi menjadi secara aktif berjalan kaki dan menggunakan transportasi publik," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.