Sukses

Megawati Minta Kader Tidak Tidur, Cermati Dinamika Rakyat

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada kadernya untuk tidak tidur dan terus memantau dinamika di tengah masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada kadernya untuk tidak tidur dan terus memantau dinamika di tengah masyarakat. Megawati meminta partai untuk terus melakukan konsolidasi, tidak terlena dengan hasil survei yang kerap menempatkan PDIP teratas.

Pesan Megawati Soekarnoputri itu disampaikan ketika Pendidikan Kader Pratama (PKP) yang diinisiasi oleh DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, di Sekolah Partai, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022).

"Tadi pagi saya melaporkan ke Ibu Ketua Umum, dan beliau berpesan sebagai partai, kita tidak pernah tidur. Sebagai partai kita terus mencermati dinamika rakyat, sebagai partai kita diajarkan konteks sosial dan politik, bahkan dinamika politik internasional harus kita cermati terus menerus. Agar partai tetap mampu memberikan arah bagi perjalanan bangsa dan negara ke depan," kata Hasto.

Ia menuturkan, semua kader PDIP harus menjalankan tradisi intelektual Bung Karno. Setiap kader harus memiliki society view, national view, dan international view.

Society view adalah pemahaman terhadap apa yang dirasakan masyarakat. National view adalah memandang konteks nasional. Dan worldwide view adalah cara pandang atas apa yang terjadi di tingkat dunia.

Hasto mencontohkan keputusan Presiden Joko Widodo menaikan harga BBM, melalui society view menunjukkan bahwa kenaikan harga memberikan dampak pada kenaikan harga barang.

National view menunjukkan pemerintahan Jokowi berupaya menguatkan kedaulatan energi nasional melalui pengambilalihan Blok Rokan dan Blok Mahakam. Sementara worldwide view menunjukkan bagaimana konflik di Rusia-Ukraina telah memberi dampak terhadap bagian dunia lain, dan termasuk memicu kenaikan harga minyak dunia.

"Sebagai kader partai kita tidak boleh melupakan sedikitpun tentang apa yang terjadi di tengah rakyat atau society view, apa yang terjadi di nasional atau national view, apa yang terjadi di dunia atau worldwide view, itulah yang diajarkan bung Karno untuk dipahami kader PDI Perjuangan," kata Hasto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kader Militan

"Sehingga rekan-rekan bisa memberikan penjelasan, kenapa akhirnya Pak Jokowi mengambil keputusan yang sangat pahit dengan menaikkan harga BBM. Tidak ada pemerintahan suatu negara yang mau membebankan rakyat. Itu kalau pemerintahannya punya nurani dan Pak Jokowi kita tahu digerakkan nurani. Pak Jokowi, Bu Mega dan Bung Karno digerakkan satu kesatuan napas. Pimpinan yang digerakkan naluri untuk berpihak pada rakyat," tegas Hasto.

Ketua DPC PDIP Tangerang Selatan Wanto Sugito, melaporkan peserta PKP angkatan ke III berjumlah 116 orang. Semuanya hadir karena kesadaran politik ideologis untuk memperkuat materi perjuangan agar bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut dia, hal ini sejalan dengan perintah Megawati dan Hasto. Bahwa di dalam dunia politik, kepintaran diukur dari kemampuan mengartikulasi harapan, aspirasi dan mimpi rakyat menjadi keputusan politik yang terlihat dalam kebijakan publik.

"Seperti Bung Karno yang dengan kepandaian dan kepiawaiannya mampu menjadi penyambung lidah rakyat," kata Wanto.

Ketua Umum DPN Repdem itu menambahkan, seluruh peserta punya tanggung jawab sejarah untuk mengukir kemenangan PDI Perjuangan di Tangsel pada Pemilu 2024 nanti. Yakni dengan target dari 8 menjadi 14 kursi DPRD Tangsel 2024.

"Kami yakin PKP III ini akan menghasilkan kader yang militan, Nasionalis Soekarnois," pungkasnya.

 

3 dari 3 halaman

Soal Koalisi dan Capres, Megawati: Bukan Sombong, PDIP Bisa Sendiri

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan secara faktual, partainya bisa mengajukan calon presiden-calon wakil presiden sendiri tanpa harus bekerja sama dengan partai politik lain.

Hal itu disampaikan Megawati saat ditanyai wartawan mengenai kerja sama politik yang dijajaki PDIP jelang pemilu 2024. Megawati mengatakan dia tahu semua pihak menantikan soal capres-cawapres yang akan diusung partainya.

Enam+01:03VIDEO: Habiburokhman Yakin Tidak Ada Petinggi Polri yang Bela Ferdy Sambo“Dan saya memang mengatakan, bukan karena sombong, tapi karena faktualnya PDI Perjuangan kan bisa pegang sendiri, jadi itupun menjadi sebuah bagian dari hitungan ya,” kata Megawati dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2022).

Meski demikian, PDIP tetap akan bekerjasama politik dengan parpol lain nanti di saat yang tepat dan saat persiapan sudah matang. Megawati meminta semua pihak bersabar.

“Politik ya jadi tidak bisa mengatakan namanya black and white atau hitam putih. Jadi seharusnya ya sabar saja lah dulu. Ini kan sedang pematangan dalam rangka untuk pelaksanaan. Jadi kalau belum apa apa begitu sudah…ya monggo. Ini kan PDI Perjuangan. Kalau partai lain ingin gabung kesana, silakan saja,” kata dia.

Menurut Megawati, dirinya juga tahu bahwa ada hal yang bisa disampaikan ke publik secara terbuka, dan ada yang tidak. Dan PDIP memang berkonsentrasi memperkuat soliditas internal.

“Itu yang sangat dinantikan oleh banyak orang, tetapi kan saya tidak bisa. Saya itu mungkin kalian sudah hafal, saya sebagai ketua umum, mungkin begitu lama saya sudah menjadi ketua umum yang selalu terpilih dan terpilih lagi, jadi buat saya ada yang memang seharusnya dikonsumsikan ke masyarakat tapi juga ada yang bagi kami itu kami belum sampaikan,” urai Megawati.

“Karena sampai hari ini kami masih melakukan hal-hal yang sifatnya internal. Tapi kan juga tadi sudah saya katakan eksternalnya adalah mengenai masalah dengan KPU,” tambah Megawati.

 

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.