Sukses

AHY: Profesor Azyumardi Azra Sosok Melegenda, Tulisannya Berkelas Dunia

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut kehilangan atas meninggalnya Profesor Azyumardi Azra.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut kehilangan atas meninggalnya Profesor Azyumardi Azra.

"Kita semua berduka atas tokoh Cendekiawan Muslim Indonesia. Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadah kebaikannya dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan kesabaran ketabahan, kelapangan jiwa," kata Agus Harimurti Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Selasa (20/9/2022).

AHY menyebut, Profesor Azyumardi Azra sebagai tokoh cendekiawan muslim Indonesia yang melegenda. Almarhum mewariskan pemikiran dan ide-ide besar yang menyejukkan.

"Saya sendiri mengenang beliau tentunya selain juga tokoh pers Indonesia, tulisan-tulisannya selalu juga berkelas dunia," ujar dia.

AHY mengaku gemar membaca buku-buku karangan Profesor Azyumardi Azra sewaktu duduk di bangku perkuliahan. Menurut dia, pemikiran beliau luar biasa dan sangat menginspirasi.

"Bagaimana demokrasi Islam dan Indonesia ini bisa menjadi role model bagi negara-negara demokrasi lainnya di dunia terutama yang kita tahu sangat beragam seperti Indonesia ini dan tentunya nilai-nilai keislaman sangat kompetibel dengan demokrasi yang baik dan bermartabat," ujar dia.

AHY mengatakan, ia sebenarnya akan melakukan audiensi dengan sejumlah pejabat Dewan Pers termasuk dengan Profesor Azyumardi Azra. Pertemuan diagendakan pada minggu-minggu ini.

"Karena itu saya kaget sekali mendengar beliau berpulang di Malaysia. Jadi kami merasa kehilangan sekali," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dimakamkan secara Militer

Ketua Dewan Pers Profesor Azyumardi Azra dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Selasa (20/9/2022).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, memimpin upacara pemakaman cendikiawan muslim tersebut.

Prajurit penembak Salvo melepaskan satu kali peluru ke arah udara dilanjutkan alunan pukulan drum mengiringi penurunan peti jenazah ke liang lahat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, kemudian menimbun liang lahat dengan tanah secara simbolis.

Sejumlah pelayat hadir memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum. Mereka duduk di bawah tenda putih yang tersedia di dekat area makam. Tokoh-tokoh negara tampak mengikuti prosesi pemakaman.

 

3 dari 4 halaman

Meninggal di Malaysia

Ada Lukman Hakim Saifuddin, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Agus Harimurti Yudhoyono, Jusuf Kalla.

Prosesi pemakaman ditutup dengan pembacan doa yang dipimpin Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Profesor Azyumardi Azra wafat pada Minggu, 18 September 2022, pukul 12.30 waktu setempat di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia.

Sebelum meninggal, Azyumardi sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Serdang, Selangor, setelah sesak nafas saat dalam penerbangan dari Jakarta menuju Kuala Lumpur pada Jumat 16 September 2022.

4 dari 4 halaman

Disalatkan Ribuan Orang

Jenazah Prof Azyumardi Azra disalatkan oleh ribuan orang yang terdiri dari mahasiswa, aktivis, akademisi, serta sanak keluarga di auditorium UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (20/19/2022).

Sejumlah pejabat juga turut hadir dalam salat jenazah tersebut. Seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dan Menkopolhukam Mahfud MD, Kepala Kantor Kepresidenan Moeldoko, serta anggota Dewan Pers juga turut merapatkan shaf untuk menyolatkan jenazah almarhum.

Salat jenazah dilakukan tepat pukul 07.00 pagi. Sejumlah jamaah memenuhi seisi auditorium.

Usai disalatkan selanjutnya jenasah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Pihak keluarga yang diwakilkan oleh sang anak, secara simbolis menyerahkan jenazah kepada kampus untuk dikebumikan, selanjutnya dari pihak kampus menyerahkan kepada negara.

Jenazah dibawa dengan mobil jenazah milik Komado Garnisun Tetap I Jakarta. Mengiringi dibelakangnya keluarga, Dewan Pers, Rektor dan civitas UIN dan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.