Sukses

Jaga Stabilitas Polri di Tengah Kasus Sambo, Kinerja Kapolri Diapresiasi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit dinilai semakin bertaji, saat dihadapkan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit dinilai semakin bertaji, saat dihadapkan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Hal itu terbukti dari temuan survei terbaru Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang bekerja sama dengan Indonesian Publik Institute (IPI), dan Indonesian Club (IC).

“Gejolak internal membawa beban berat bagi Polri dan Kapolri sendiri. Namun responden survei justru memberikan apresiasi positif karena Kapolri mampu menjaga stabilitas institusi," ujar Peneliti LPI, Febri Wahyuni Sabran saat jumpa pers survei bertajuk 'Tokoh Paling Berpengaruh Selama Semester 1 Tahun 2022 Pemerintahan Joko Widodo' di Jakarta Pusat, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (17/9/2022).

Febri mengatakan, Kapolri Listyo Sigit masuk dalam 10 pimpinan lembaga dan menteri yang paling berpengaruh terhadap jalannya roda pemerintahan Jokowi. Diketahui, orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu berada di urutan ketiga dengan skor 2,38 dengan skala 0 sampai 4.

“Kapolri kuat pada aspek pengaruh terhadap perbaikan internal. Responden menyoroti pengaruh kepemimpinan Listyo Sigit dalam mengusung sekaligus mengimplementasikan visi Presisi yang direalisasikan secara konkret," jelas Febri.

Selain itu, lanjut Febri, dalam aspek internal, responden mengapresiasi kebijakan Kapolri yang secara tegas menyatakan bila ada laporan publik terkait pelanggaran anggota Bhayangkara, maka pihaknya tidak lagi memberikan sanksi tetapi langsung dipecat.

Senada dengan itu, Pendiri LPI, Boni Hargens mengaku tidak heran dengan hasil survei tersebut. Menurut dia, ini adalah bukti Polri masih dicintai rakyat.

Meski begitu, Boni mengamini adanya penumpang gelap yang berusaha menyudutkan Korps Bhayangkara dengan memanfaatkan kasus-kasus yang belakangan muncul di ruang publik. Namun, kata dia, hal itu tidak mengurangi apresiasi terhadap kerja keras dan leadership dari Kapolri Listyo Sigit.

"Saya sendiri yakin betul, Polri akan bangkit dengan cepat selama rakyat masih mencintai Polri. Untuk itu, waspadai tiap gerakan penumpang gelap yang antiPolri supaya ke depan Polri makin kuat," tandas lulusan doktor filsafat (Ph.D) Universitas Walden Amerika Serikat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengenai Survei

Sebagai penegasan, survei ini tidak berkaitan apapun dengan agenda pragmatis pemilu. Menurut Boni LPI dari awal berdiri tahun 2008 tidak bermain pada isu pragmatis, tetapi lebih mengarah pada agenda kenegaraan merawat keindonesiaan kita.

Survei sendiri dilakukan sejak 30 Agustus sampai 12 September 2022 terhadap kelompok masyarakat kelas menengah intelektual, terdiri dari para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO dan aktivis/seniman di 34 provinsi.

Survei ini bermaksud mengukur pandangan kelas menengah intelektual terhadap kinerja 45 pimpinan lembaga negara dan para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju selama semester I Tahun 2022.

Lima hal yang diukur dalam survei ini adalah popularitas, pengaruh, kontroversial, keunikan, relevansi dan kontribusi pemikiran.

Metode sampling digunakan pada riset ini adalah purpose sampling di mana subyek yang dituju sebagai sampel memiliki kriteria khusus seperti profesi dan bidang keilmuan dengan jumlah sampel sebayak 800 responden dengan margin of error sebesar 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%.

3 dari 3 halaman

Hasil Survei

10 Menteri/Kepala Lembaga negara paling berpengaruh dengan skala nilai 0-4:

1. Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan dengan skor 2,39

2. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dengan skor 2,38

3. Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dengan skor 2,38

4. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dengan skor 2,38

5. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan skor 2,38

6. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan skor 2,35

7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dengan skor 2,35

8. Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan skor 2,34

9. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dengan skor 2,33

10. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan skor 2,32

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.