Sukses

Dua Kelompok Massa Demo BBM di Patung Kuda Ricuh

Salah seorang penjukrasa tidak dikenal nyaris menjadi bulan-bulanan massa karena berselisih paham. Beruntung orang tersebut berhasil diselamatkan oleh polisi.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah massa yang menggelar aksi demonstrasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dipukul mundur massa Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) yang jumlahnya lebih besar. Keributan terjadi di Patung Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat, hari ini Senin (12/9/2022).

Pantauan Liputan6.com, massa GNPR sedang menyampaikan aspirasi di sisi kanan ruas jalan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. 

Segelintir massa tak dikenal ikut berujuk rasa di sisi kiri atau tepat di Gedung Sapta Pesona. Tiba-tiba perwakilan massa GNPR naik ke atas mobil komando dari massa yang tak dikenal. Adu mulut terjadi diantara mereka. 

Aksi itu menyedot perhatian pengunjuk rasa dari GNPR lain. Mereka berbondong-bondong melempari mobil komando massa tak dikenal dengan batu, botol dan air mineral. Massa GNPR meminta pengunjuk rasa tak dikenal membubarkan diri.

Mobil komando pelan-pelan pergi meninggalkan kawasan Gedung Sapta Pesona. Namun, massa dari GNPR mencoba menghadang dan berusaha menghakimi peserta unjuk rasa dari aliansi tak dikenal.

Bahkan, mobil nyaris tergguling beruntung aksi massa berhasil diredam aparat kemanan. Mobil komando tancap gas menuju ke arah Medan Merdeka Selatan. 

Tak berselang lama, perhatian massa GNPR tertuju pada kolam Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Rupanya, ada satu orang dari massa tak dikenal tertinggal rombongan.

Massa dari GNPR mencoba menangkap orang tak dikenal itu. Polisi berpakaian preman menyelamatkan orang itu dari amukan massa dari GNPR. 

Kejadian itu sempat menimbulkan kemacetan. Polisi lalu lintas dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesalahpahaman antar Pendemo

Saat dikonfirmasi, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin membenarkan adanya kejadian itu. Diduga penyebab karena ada kesalahpahaman antar massa satu dengan yang lain.

"Kalau pantauan kami ada miskom. Karena tadi di satu ruas jalan yang lain, tepatnya di Merdeka Barat ada satu aliansi lagi yang menyampaikan pendapatnya di muka umum. Namun sepertinya dianggap mengganggu oleh kelompok yang di sebelahnya PA 212, sehingga ada ketersinggungan," ujar dia 

Komarudin mengatakan, massa tak dikenal berjumlah 40 orang. Kepolisian langsung turun memisahkan dua kubu massa .

"Kurang lebih sekitar 40an orang. Kita juga belum monitor mereka dari mana, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali. Saat ini sedang kita coba deteksi. Termasuk kelompoknya kita pisahkan, sehingga silakan saja menyampaikan aspirasi. Namun tentunya saling menghormati, itu saja," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.