Sukses

Ringankan Beban Warga Terdampak BBM Naik, Polisi dan Mahasiswa Bagikan Sembako di Depok

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, pemberian paket sembako merupakan bentuk perhatian Pemerintah dan Polri kepada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan Pemerintah, berdampak kepada ekonomi masyarakat. Untuk meringankan beban tersebut Polres Metro Depok bersama sejumlah mahasiswa membagikan paket sembako di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, pemberian paket sembako merupakan bentuk perhatian Pemerintah dan Polri kepada masyarakat. Pemberian paket tersebut dapat mengurangi pengeluaran kebutuhan masyarakat.

“Kami memberikan sembako dari pemerintah dan dari Kapolri kepada masyarakat sebanyak 250 paket,” ujar Imran kepada Liputan6.com, Kamis (8/9/2022).

Imran menjelaskan, pemberian paket sembako seperti mie instan hingga beras diberikan kepada golongan masyarakat yang membutuhkan. Polres Metro Depok bersama mahasiswa memberikan paket sembako kepada pengemudi angkot dan ojek online.

“Titik yang diberikan di Jalan Raya Bogor dan Terminal Depok atau Metrostater Depok,” jelas Imran.

Polres Metro Depok meminta kepada masyarakat untuk memahami maksud Pemerintah terkait kenaikan BBM. Masyarakat diminta tidak terpancing akan berita hoax sehingga melakukan hal yang tidak diinginkan.

“Kami hanya berharap apa yang dilakukan pemerintah ini dapat dipahami masyarakat, jangan gampang terprovokasi, harus pahami dulu apa si maksud pemerintah,” ucap Imran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Langkah Polisi

Sementara, salah satu pengemudi angkot, Budi mengapresiasi pemberian sembako yang diberikan Polres Metro Depok. Menurutnya, semenjak kenaikan BBM pihaknya mengalami penurunan pendapatan.

“Iya BBM naik tapi kami belum mendapatkan keputusan kenaikan tarif angkot,” kata Budi.

Budi mengungkapkan, akibat belum adanya keputusan kenaikan tarif angkot, sejumlah penumpang membayar tarif sesuai tarif lama. Namun terdapat beberapa penumpang yang mengerti dengan melebihkan pembayaran tarif dari harga sebelumnya.

“Tapi ada juga yang bayarnya di lebihin biasanya Rp4 ribu dibayar Rp5 ribu dan Rp6 ribu,” ungkap Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.