Sukses

Jokowi Janjikan Harga Telur Turun dalam 2 Minggu Kedepan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa harga jual telur di pasaran saat ini memang melonjak. Dia pun menjanjikan harga telur akan turun dalam dua minggu kedepan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa harga jual telur di pasaran saat ini memang melonjak. Dia pun menjanjikan harga telur akan turun dalam dua minggu kedepan.

Hal ini disampaikan Jokowi usai mengunjungi Pasar Cicaheum Kota Bandung Jawa Barat, Minggu (28/8/2022). Jokowi mengatakan bahwa mahalnya harga telur salah satunya, dikarenakan pakan ternak yang sedang naik.

"Ya ini kan pertama karena memang pakan ternak yang naik. Kedua, ini fluktuasi biasa. Ini nanti 2 minggu ini, Insya Allah akan turun," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Dia membantah bahwa kenaikan harga telur disebabkan oleh bantuan sosial (bansos) yang dibagikan pemerintah untuk masyarakat.

"Ya ada juga demand permintaan yang dibagikan kepada masyarakat, kan sama saja. Muternya juga di masyarakat," kata Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal harga terlur ayam yang kini sedang melonjak. Zulkifli mengatakan harga telur ayam yang saat ini berkisar di angka Rp31.000 per kilogram kemahalan.

"Tadi saya juga laporkan mengenai telur ayam, telur ayam memang Rp31.000 sekarang, tapi waktu saya duduk (jadi Mendag) kan Rp32.000, sekarang Rp31.000. Sempat turun sampai Rp26.000, Rp25.000," ujar Zulkifli Hasan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 25 Agustus 2022.

"Memang harga sedang itu Rp27.000, Rp28.000 tuh untung yang peternaknya, tapi kalau (harga) Rp31.000 kemahalan," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelar Rapat dengan Pengusaha Telur Indonesia

Dia mengaku telah menggelar rapat dengan pengusaha telur Indonesia untuk mengetahui mahalnya harga telur ayam. Zulkifli menuturkan kondisi ini disebabkan bantuan dari Kementerian Sosial yang dirapel tiga bulan yang salah satunya, berisi telur.

"Jadi ada permintaan 5 hari mendadak pasar kurang supplynya, ya biasa supply kalau kurang dikit, kaget, harga naik," ucap dia.

Zulkfili menyampaikan pihaknya tengah berupaya untuk menstabilkan kembali harga telur ayam. Dia menargetkan harga telur ayam dapat kembali normal dalam dua minggu kedepan.

"Mudah-mudahan paling lambat dua minggu sudah normal, telur ayam udah, walaupun nanti juga kita akan tambah untuk ayam yang petelur itu," jelas Zulkifli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.