Sukses

5 Pernyataan Menkes Budi soal Perkembangan Terkini Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Salah satunya, Menkes Budi mengakui adanya antibodi yang turun selang 6 bulan vaksinasi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan perkembangan terkini terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya, Menkes Budi mengakui adanya antibodi yang turun selang 6 bulan vaksinasi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran. Sebab, kata dia, masyarakat dapat kembali rentan terpapar dan antibodi terhadap virus Corona tidak efektif.

"Walau kekebalan turun, sistem imun tetap akan merespons apabila virus Corona sewaktu-waktu masuk ke dalam tubuh," ujar Menkes Budi saat Press Conference The 3rd G20 Health Working Group di Hilton Resort, Nusa Dua Bali, Senin 22 Agustus 2022.

Menurut Budi, kunci yang terpenting adalah menjaga daya tahan tubuh tetap fit dan sehat, sehingga respons tubuh untuk kekebalan terhadap virus dapat terus aktif.

"Ya memang benar, tingkat kekebalan Anda akan turun, tetapi Anda masih memilikinya. Ingat, jika virus ini masuk ke dalam tubuh Anda, mereka akan membuat respons dan sistem kekebalan manusia sangat, sangat unik," kata dia.

"Tetapi itu sangat tergantung pada seberapa baik sistem kekebalan Anda," sambung Menkes Budi.

Tak hanya itu, dirinya juga menjamin keamanan data pada Sertifikat Vaksinasi Covid-19 untuk lintas negara, khususnya negara-negara G20. Sertifikat Vaksinasi Covid-19 digunakan sebagai standar protokol kesehatan global.

"Keamanan data Sertifikat Vaksinasi ini sangat mirip dengan data paspor. kami membuat dalam barcode atau QR Code. Keamanannya ya pada dasarnya sama. Kami hanya mengubah barcode menjadi QR Code," terang Budi.

Berikut sederet pernyataan Menkes Budi Gunadi Sadikin terkait perkembangan terkini terkait vaksinasi Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Ingatkan Pentingnya Jaga Kekebalan Tubuh Meski Sudah Vaksinasi Covid-19

Berdasarkan hasil studi, imunitas atau antibodi seseorang dapat menurun setelah 6 bulan pemberian vaksin Covid-19. Lantas, perlukah masyarakat untuk disuntik vaksin Covid-19 setiap 6 bulan sekali?

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengakui adanya antibodi yang turun selang 6 bulan vaksinasi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran. Sebab, kata dia, masyarakat dapat kembali rentan terpapar dan antibodi terhadap virus Corona tidak efektif.

"Walau kekebalan turun, sistem imun tetap akan merespons apabila virus Corona sewaktu-waktu masuk ke dalam tubuh," ujar Menkes Budi saat Press Conference The 3rd G20 Health Working Group di Hilton Resort, Nusa Dua Bali, Senin 22 Agustus 2022.

Menurut Budi, kunci yang terpenting adalah menjaga daya tahan tubuh tetap fit dan sehat, sehingga respons tubuh untuk kekebalan terhadap virus dapat terus aktif.

"Ya memang benar, tingkat kekebalan Anda akan turun, tetapi Anda masih memilikinya. Ingat, jika virus ini masuk ke dalam tubuh Anda, mereka akan membuat respons dan sistem kekebalan manusia sangat, sangat unik," kata dia.

"Tetapi itu sangat tergantung pada seberapa baik sistem kekebalan Anda," sambung Menkes Budi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 6 halaman

2. Asupan Vitamin Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Demi menjaga kekebalan tubuh tetap baik, Menkes Budi Gunadi mengingatkan agar tetap rutin menjaga kesehatan, istirahat yang cukup agar tidak lelah, dan mengonsumsi asupan vitamin D.

"Jika Anda sehat, tidak lelah, seperti terus mengonsumsi vitamin D, kadarnya tinggi. Biasanya Anda memiliki sistem kekebalan yang jauh lebih baik daripada jika Anda lelah, tidak sehat, dan tidak mengonsumsi vitamin D," ucapnya.

 

4 dari 6 halaman

3. Tegaskan Kekebalan Tergantung Respons Tubuh Masing-masing

Terkait kekebalan, menurut Budi Gunadi Sadikin, setiap individu mempunyai respons berbeda-beda. Persoalan, apakah vaksin Covid-19 perlu disuntikan tiap 6 bulan atau tidak, tergantung pada sistem respons tubuh masing-masing.

"Beberapa orang memiliki respons kekebalan yang lebih baik terhadap orang lain. Jadi, apakah Anda harus melakukan suntikan lagi? Sebenarnya, tergantung pada kondisi Anda," ujarnya.

"Memang benar bahwa tingkat antibodi akan turun setelah enam bulan (suntik vaksin Covid-19), tetapi ketika virus masuk ke tubuh Anda, respons yang Anda harapkan bahkan sistem kekebalan antara orang-orang ya berbeda-beda," sambung Menkes Budi.

Pada sejumlah orang dengan tingkat kekebalan sangat rendah, respons imun bisa menjadi tinggi saat virus Corona masuk. Sementara itu, ketika virus masuk beberapa orang yang lain bisa saja hanya memiliki respons yang sangat lambat.

"Itu sangat tergantung pada kondisi dasar Anda. Saran saya, jaga kesehatan dan jangan terlalu lelah, terutama jika Anda seorang jurnalis," pesan Menkes Budi Gunadi.

 

5 dari 6 halaman

4. Jamin Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Lintas Negara Aman

Kemudian, Menkes Budi menjamin keamanan data pada Sertifikat Vaksinasi Covid-19 untuk lintas negara, khususnya negara-negara G20.

Sertifikat Vaksinasi Covid-19 tersebut digunakan sebagai standar protokol kesehatan global.

Sertifikat Vaksinasi Covid-19 termasuk salah satu agenda utama yang dibahas dalam Presidensi G20 Indonesia, Health Working Group (HWG). Teknologi yang dibangun menggunakan standar QR Code yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Keamanan data Sertifikat Vaksinasi ini sangat mirip dengan data paspor. kami membuat dalam barcode atau QR Code. Keamanannya ya pada dasarnya sama. Kami hanya mengubah barcode menjadi QR Code," terang Budi.

"Soal bagaimana keamanan data di barcode Anda atau QR Code Anda itu ya sama. Informasi yang dicatat dalam barcode adalah informasi yang dicatat juga dalam QR Code. Keamanannya dijamin dengan protokol keamanan tertentu dan dijamin oleh masing-masing negara," sambung dia.

 

6 dari 6 halaman

5. Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Globar Agar Negara Tak Lockdown

Adanya Sertifikat Vaksinasi Covid-19 juga bertujuan menstandardisasi atau menyelaraskan standar protokol kesehatan global.

Hal ini belajar dari pandemi Covid-19, bahwa ketika lockdown di berbagai negara terjadi, terjadi pembatasan mobilitas bahkan mobilitas dalam pasokan makanan dan obat-obatan terhenti.

"Kita menyadari selama pandemi biasanya lockdown yang berdampak terhadap pergerakan orang dan pergerakan makanan. Karena pergerakan orang akan membawa virus ke bagian lain dari dunia. Jadi, ketika kita lockdown itu menghentikan pergerakan ekonomi dan itu juga berbahaya," lanjut Budi.

Budi Gunadi Sadikin menambahkan, dalam menstandardisasi atau menyelaraskan standar protokol kesehatan global supaya negara tidak sepenuhnya 100 persen lockdown. Mobilitas orang yang menjadi kunci utama dalam perekonomian dapat terus bergerak.

"Kami menyadari (dampak lockdown), lalu membuat mekanisme. Saat ada pandemi, kita lockdown, negara tidak 100 persen lockdown, tapi orang-orang penting yang memiliki fungsi kunci dalam perekonomian tetap bertahan dan bergerak dengan kondisi tertentu," tambahnya.

Menkes Budi Gunadi mencontohkan, pilot atau operator kapal dapat terus bergerak ketika suatu saat terjadi pandemi dan lockdown di masa depan.

"Karena pilot dan operator kapal sangat penting untuk memastikan pergerakan orang dan pergerakan makanan, terutama yang berhubungan penting dengan obat-obatan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.