Sukses

Nasdem, Demokrat dan PKS Bakal Deklarasi Koalisi Pilpres 2024

Ketua DPW Partai Nasdem Saan Mustopa mengatakan, dalam beberapa bulan ke depan partai yang dikomandoi oleh Surya Paloh akan melakukan deklarasi untuk membangun kerja sama atau koalisi dengan partai lain untuk Pemilu 2024

 

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPW Partai Nasdem Saan Mustopa dalam beberapa bulan ke depan partai yang dikomandoi oleh Surya Paloh akan melakukan deklarasi untuk membangun kerja sama atau koalisi dengan partai lain untuk Pemilu 2024 mendatang.

Adapun, saat ini Partai Nasdem tengah melakukan komunikasi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tak hanya itu, Nasdem juga sudah memiliki tiga nama bakal calon presiden (capres) yakni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglina TNI Andika Perkasa.

"Nanti dalam waktu beberapa bulan ke depan insyaAllah kita sudah punya apa koalisi dan sudah punya calon presiden yang diusung secara bersama-sama," kata Saan, saat diwawancarai di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Lebih lanjut, Saan mengungkapkan, Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS terus melakukan komunikasi secara intens dan dekat, yang mana saat ini sudah memasuki tahapan merancang kesepahaman untuk Pemilu 2024.

"Nasdem yakin bahwa intensitas komunikasi dengan PKS dengan Demokrat itu semakin Intens, semakin dekat. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa bulan ke depan kita sudah terjadi kesepahaman untuk sama-sama mengikat dalam satu ruang yang sama," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menjelaskan, perihal mengapa partainya hingga saat ini belum mendeklarasikan secara resmi koalisi maupun capres. Hal itu untuk terlebih dahulu Nasdem tengah menyamakan kepentingan untuk Indonesia lebih baik.

"Kita ingin bahwa yang namanya koalisi itu bukan hanya diikat oleh hal-hal yang sifatnya taktis oleh hal-hal yang sifatnya kepentingan semata tapi kita ingin bahwa kaoalisi itu diikat dalam hal yang strategis dalam konteks kepentingan bangsa nah ini yang menjadi pertimbangan NasDem," ungkapnya.

"Kedua tentukan kita harus menyamakan secara taktis calon yang akan kita bersama jadi tidak bisa misalnya Nasdem punya tiga calon yang sudah ditetapkan di Rakernas ada Pak Anies, Pak Ganjar, Pak Andika, dari 3 nama itu yang diterima atau oleh partai kaya PKS maupun Demokrat yang mana tentu ini juga mereka akan pertimbangkan juga. Jadi selain soal yang strategis tapi juga bagaimana misalnya menyamanakan terkait siapa nanti yang akan diusung secara bersama-sama," sambung Saan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komunikasi Nasdem, PKS dan Demokrat Makin Intens

Partai NasDem menegaskan komunikasi dengan Partai Demokrat dan PKS semakin intens dan semakin dekat. Bahkan, sudah memasukim tahapan membuat kesepahaman menuju Pilpres 2024.

"NasDem dan PKS komunikasi sangat intensif. Bahkan kita sudah masuk ke membuat semacam kesepahaman-kesepahaman secara strategis maupun secara taktis," kata Ketua DPW Jawa Barat Saan Mustopa, saat diwawancarai di Gedung Kompleks Parlemen, Senayan, Jakata, Selasa (16/8/2022).

Kendati demikian, pihaknya memang belum mendeklarasikan koalisi secara resmi dengan ketiga partai tersebut. Sehingga, NasDem pun memaklumi jika PKS maupun Demokrat melakukan komunikasi dengan partai lain.

"Bahwa memang kita belum terikat menjadi koalisi. Itu karena memang kita banyak hal yang harus dipersamakan," ungkapnya.

"Nah kalau misalnya partai-partai yang belum menentukan koalisi juga melakukan komunikasi, dan itu memang hal yang biasa dan NasDem tidak merasa keberatan terkait dengan soal itu," sambung Saan.

Meski begitu, NasDem memastikan, bahwa komunikasi dengan kedua partai tersebut sangat intens dan menemukan titik terang untuk nantinya bertarung pada Pemilu 2024.

"Tapi NasDem yakin bahwa intensitas komunikasi dengan PKS dengan Demokrat itu semakin intens, semakin dekat. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa bulan ke depan kita sudah terjadi kesepahaman untuk sama-sama mengikat dalam satu ruang yang sama," imbuh Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu.

Diketahui, PKS dan Demokrat ditengarai tengah dirayu oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk bergabung. Bahkan, saat KIB melakukan pertemuan di Surabaya dalam rangka penyampaiam visi dan misi terlihat ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono mengirimkan karangan bunga.

Namun tentu saja politik dinamis dan perubahan bisa saja terjadi. Bisa saja situasi politik berubah dan NasDem diajak atau malah membuat koalisi sendiri sehingga 3 bakal capresnya bisa diusung ke Pilpres 2024.

3 dari 3 halaman

Demokrat Nyaman dengan Nadem dan PKS

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan, pihaknya akan melaksanakan survei internal untuk melihat peluang duet Anies-AHY.

“Terkait dengan wacana duet Anies-AHY, kami juga akan melaksanakan survei secara internal dan terus mencermati hasil berbagai lembaga survei lainnya, termasuk yang menempatkan duet Anies-AHY sebagai pasangan capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024,” kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa 19 Juli 2022.

Herzaky mengaku pihaknya paling cocok berkomunikasi dengan NasDem dan PKS.

“Sejauh ini, kami merasa nyaman dengan Partai Nasdem dan PKS, memiliki komunikasi yang baik dengan saudara Anies Baswedan, dan ada kesamaan pandangan dalam berbagai hal,” kata dia.

PKS menyebut tidak ingin terburu-buru membahas pasangan calon presiden bersama NasDem dan Demokrat. PKS masih melakukan pendekatan dan belum ada pembicaraan soal pasangan calon. Termasuk kans duet Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Saat ini, PKS lagi intensif 'taaruf' dengan Nasdem dan Demokrat. Belum sampai ke nama-nama pasangan calon," ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Rabu 20 Juli 2022.

Kata Kholid, untuk terbentuk koalisi ada tahapannya. Saat ini bersama NasDem dan Demokrat dalam tahapan penjajakan, dan dalam proses menuju lamaran.

Internal PKS memiliki mekanisme untuk dibahas dalam Majelis Syuro. Termasuk soal koalisi dan pasangan calon presiden yang bakal diusung.

"PKS dengan NasDem dan Demokrat. Dalam tahapan kedua dan sedang proses menuju ke tahapan ketiga. Nanti diputuskan sama Majelis syuro terkait koalisi dan capres-cawapres," kata Kholid.

DPP PKS melakukan penjajakan koalisi. Nanti akan diambil keputusan oleh Majelis Syuro PKS arah politik PKS di Pemilu 2024.

"Karena DPP PKS tidak punya kewenangan menentukan koalisi dan pencapresan. Kewenangan di Majelis Syuro. DPP ditugaskan bangun komunikasi politik untuk kemudian dilaporkan ke Majelis Syuro untuk diputuskan," jelas Kholid.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan, pihaknya akan melaksanakan survei internal untuk melihat peluang duet Anies-AHY.

“Terkait dengan wacana duet Anies-AHY, kami juga akan melaksanakan survei secara internal dan terus mencermati hasil berbagai lembaga survei lainnya, termasuk yang menempatkan duet Anies-AHY sebagai pasangan capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tertinggi dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024,” kata Herzaky dalam keterangannya, Selasa 19 Juli 2022.

Herzaky mengaku pihaknya paling cocok berkomunikasi dengan NasDem dan PKS.

“Sejauh ini, kami merasa nyaman dengan Partai Nasdem dan PKS, memiliki komunikasi yang baik dengan saudara Anies Baswedan, dan ada kesamaan pandangan dalam berbagai hal,” kata dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.