Sukses

Ganjar: Kondisi Perekonomian Jawa Tengah Terus Alami Peningkatan

Ganjar menjelaskan tentang peningkatan pertumbuhan ekonomi Jateng dari kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72. Upacara peringatan digelar di halaman Kantor Pemerintah Provinsi Jateng, Kota Semarang, Senin (15/8/2022). Pada sambutannya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan peningkatan kondisi ekonomi di Jateng.

Mulanya, Ganjar menjelaskan tentang peningkatan pertumbuhan ekonomi Jateng dari kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun 2022.

"Kondisi perekonomian Jawa Tengah terus mengalami peningkatan. Dari 5,12 persen pertumbuhannya pada kuartal pertama, di kuartal kedua menjadi 5,66 persen pada kuartal kedua," kata Ganjar.

Selanjutnya Ganjar memaparkan peningkatan ekspor berbagai komoditas di Jateng yang meningkat hingga 41,02 persen dari 780 juta US Dollar menjadi 1,1 miliar US dollar.

Ganjar mengatakan, hal tersebut juga dibarengi dengan capaian penurunan impor hingga 18,22 persen dari sebelumnya 1,33 miliar US Dollar menjadi 1,09 milar US Dollar.

"Inflasi pun juga turun alhamdulillah 0,69 persen, dari 4,97 persen menjadi 4,28 persen. Di mana banyak negara maju mengalami kondisi tekanan inflasi yang luar biasa," imbuhnya.

Ganjar pun mengapresiasi upaya dan integritas berbagai pihak yang terlibat dalam peningkatan ekonomi Jateng. Mulai dari Pemerintah Daerah (Pemda), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga BUMN dan BUMD.

Ganjar mengatakan, kerja keras itu juga melibatkan segenap elemen masyarakat. Mulai dari pedagang, petani, buruh, karyawan pabrik, hingga para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat gigih bekerja.

"Ada juga teman-teman kita supir, tukang ojek, pelaku wisata, dan siapa saja yang berjuang untuk perbaikan keadaan. Mereka coba itu semuanya," tuturnya.

Adapun peringatan HUT ke-72 Jateng juga diwarnai dengan kirab atau festival budaya dari berbagai etnis yang ada di Jawa Tengah. Etnis Jawa, Sunda, Papua, hingga Tionghoa memamerkan pakaian adat dan makanan khasnya masing-masing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infrastuktur Meningkat

Pasca pandemi Covid-19 berangsur menurun, sejumlah pekerjaan di Jawa Tengah berhasil diselesaikan. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat upacara peringatan HUT ke-72 Provinsi Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (15/8/2022).

Menurutnya, pembangunan infrastruktur, perekonomian, sosial budaya, dan sumber daya manusia termasuk di dalamnya teknologi di Jawa Tengah membaik. Baginya, itu merupakan cerminan kerja sama atau gotong royong seluruh elemen masyarakat di Jawa Tengah.

"Untuk infrastruktur, jalan misalnya. Alhamdulillah dari 2.404 km jalan provinsi saat ini 90 persen lebih kondisinya sangat baik. Di musim kemarau ini, perbaikan langsung kita genjot agar minimal sampai akhir tahun kondisi jalan provinsi yang baik bisa mencapai 95 persen. Selain itu masih juga terus kita dorong percepatan pembangunan jalan tol Semarang Demak agar sekaligus bisa jadi penghalau rob di kawasan pesisir utara," kata Ganjar 

Pembangunan infrastruktur terus digenjot karena menjadi salah satu syarat utama untuk pembangkitan perekonomian. Tahun lalu bantuan sebesar Rp7,25 miliar digelontorkan di Pemprov Jateng di Kabupaten Magelang.

Bantuan keuangan itu digunakan untuk pembangunan jembatan yang menjadi kunci lalu lintas menuju pasar di Desa Senowo sekaligus menjadi akses evakuasi Gunung Merapi. Terbukti selesai dibangun, PAD desa dan penjualan pedagang meningkat pesat.

"Perlu kita catat, pembangunan infrastruktur bukan sekadar soal keindahan atau kemegahan. Tapi seberapa besar dampak kemakmuran yang bisa dirasakan masyarakat. Ini belum lagi soal pembangunan bandara, kawasan industri, desa wisata serta waduk sebagai penunjang utama sektor pertanian," kata Ganjar.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini