Sukses

Bersepeda di Medan, Hasto PDIP: Politik Iya, Olahraga Juga

Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut meramaikan Banteng Ride and Run Night di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan ikut gowes bersama ratusan peserta di Kota Medan-Lubuk Pakam sejauh 60 KM.

Liputan6.com, Jakarta Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto ikut meramaikan Banteng Ride and Run Night di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan ikut gowes bersama ratusan peserta di Kota Medan-Lubuk Pakam sejauh 60 KM.

Gowes diawali dengan pembacaan doa dan dilepas oleh Ketua HUT PDIP Sofyan Tan dan Ketua DPRD Sumatera Utara Baskawi Ginting di Polonia Sky Park, Medan, Minggu (14/8/2022).

Mereka memutari Kota Medan hingga mengarah ke wilayah dekat Bandara Kualanamu di Lubuk Pakam, Deli Serdang. Lalu kembali mengarah ke Medan, dan mengakhiri di lokasi awal start di Polonia Sky Park.

Di perjalanan, sempat turun gerimis. Namun, hal itu tak mengurangi antusiasme peserta untuk mengayuh sepedanya. Hasto pun juga bersemangat.

Sempat berada di bagian depan, Hasto memelankan laju sepedanya tepat menjelang lokasi perhentian di dekat Bandara Kualanamu.

Ternyata, belakangan dia mengaku bahwa saat itu detak jantungnya sudah mencapai angka 160. Tak mau mengambil resiko, Hasto memilih untuk memelankan kayuhan agar heart rate-nya menurun. "Kemarin agenda sangat padat sehingga kurang tidur," jelas Hasto.

Sepanjang perjalanan, Hasto mengaku dirinya sekalian menikmati pemandangan kota Medan dan wilayah sekitarnya. Kebetulan karena minggu, banyak juga warga masyarakat umum yang berolahraga.

"Lumayan, dengan gowes barusan, saya semakin tahu Medan dan sekitarnya. Tadi di perjalanan, kami sempat bertemu dengan kelompok lain yang juga gowes di hari Minggu," kata Hasto.

Pria asal Yogyakarta itu selama perjalanan didampingi Ketua Panitia Banteng Ride dan Run Night, Pulung Agustanto. Sejumlah petinggi PDIP seperti Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Rapidin Simbolon, dan Sekretarisnya Sutarto, berada di dalam rombongan peserta. Juga ikut serta adalah sejumlah kepala daerah di Sumatera Utara yang diusung PDIP.

"Saya sudah satu bulan tak bersepeda. Terakhir bareng Pak Eddy Soeparno (Sekjen PAN). Tadi kita menempuh 60 KM," jelas Hasto.

"Dengan gowes ini, saya bisa memberi info ke Mas Bobby (Wali Kota Medan) beberapa titik jalan yang mungkin bisa diperbaiki sehingga bisa untuk trekking," sambungnya.

Hasto memuji antusiasme peserta Banteng Ride. "Tadi sempat gerimis tapi semua tetap semangat," lanjutnya.

Hasto mengatakan akhir bulan ini, dirinya juga akan menyempatkan diri untuk gowes di Pontianak, Kalimantan Barat. Selain berolahraga dan bertemu civitas akademika setempat, Hasto mengaku sekaligus akan melakukan konsolidasi partai di sana.

"Politik ya, olah raga ya iya dilakukan juga," kata Hasto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kota Medan Sangat Strategis

Sebelumnya, Hasto mengatakan Kota Medan sangat strategis dan sangat berdekatan dengan sejumlah negara tetangga. Namun ke depan diharapkan bisa memiliki rumah sakit yang bagus sehingga penduduk di Sumatera Utara dan sekitarnya tidak lagi berobat ke luar negeri.

Hal ini disampaikan Hasto saat berbicara di Silaturahmi Kebangsaan di Medan, Sabtu (13/8/2022).

Hasto mengatakan Medan letaknya berdekatan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand.

"Tadi Mas Bobby menyampaikan kekhawatirannya bahwa begitu banyak penduduk Medan yang kalau sakit harus berobat ke Malaysia. Maka Mas Bobby dengan aksesnya yang sangat strategis dan tentu saja beliau mencita-citakan membangun rumah sakit yang sangat representatif di Kota Medan ini," ucap Hasto.

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Mendorong Kemajuan

Peserta Silaturahmi Kebangsaan dari berbagai latar belakang antara lain Wali Kota Medan, Bobby Nasution, sejumlah anggota DPR RI termasuk kalangan kampus dan tokoh masyarakat.

Hasto mengatakan PDIP ingin mendorong kemajuan di Kota Medan. Kemajuan dalam infrastrukturnya, dalam penataan kota agar tampak manusiawi, penuh taman kota, agar sungai bersih.

"Tapi itu dilakukan bukan dengan proyek dari atas, tapi sebagai transformasi sosial kemasyarakatan yang sadar sebagai mana terjadi di Kota Surabaya, Semarang dan Banyuwangi. Penduduk dilatih dengan baik," jelas Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.