Sukses

KIB Diyakini Jadi Sandaran Politik Tiga Partai ini jika Gagal Berkoalisi.

Siti menilai, bisa saja nantinya NasDem, PKS dan Demokrat tak jadi untuk membangun koalisi. Dengan begitu, ketiga parpol ini bisa menyeberang ke tiga klaster koalisi. Yakni, PDIP, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Gerindra-PKB.

Liputan6.com, Jakarta Peneliti Utama BRIN, Prof R Siti Zuhro meyakini, tiga parpol yang belum membentuk koalisi yakni NasDem, PKS dan Demokrat bakal segera membangun koalisi. Dia menilai, ketiga parpol ini memiliki kesamaan pandangan dalam menghadapi Pemilu 2024.

Siti mengatakan, NasDem sudah mengumumkan 3 bakal calon presidennya. Sementara Demokrat berharap Ketumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dicalonkan sebagai presiden.

"PKS meskipun berharap kadernya sendiri bisa dicalonkan, tapi salah satu calon yang diusulkan NasDem juga diminati di internal PKS. Artinya, tidak tertutup kemungkinan ketiga parpol ini berkoalisi," kata Siti saat dihubungi merdeka.com, Senin (8/8/2022).

Siti menambahkan, kemungkinan munculnya 4 pasangan capres dan cawapres dalam Pemilu 2024 cukup menjanjikan. Meskipun tak tertutup kemungkinan bisa berubah. 

"Ketika ada parpol yang tidak puas dan menyeberang ke koalisi lainnya," jelas dia.

Siti menilai, bisa saja nantinya NasDem, PKS dan Demokrat tak jadi untuk membangun koalisi. Dengan begitu, ketiga parpol ini bisa menyeberang ke tiga klaster koalisi. Yakni, PDIP, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Gerindra-PKB.

"Tampaknya KIB tak tertutup kemungkinan bisa jadi wadah bagi ketiga parpol untuk berkoalisi kalau sampai koalisi NasDem, Demokrat dan PKS batal," imbuhnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Parpol yang Berpeluang Masuk KIB

Siti menganalisis, NasDem, PKS dan Demokrat lebih berpeluang masuk ke KIB. Sebab, secara historis, PDIP sejak awal kurang welcome dengan Demokrat dan PKS.

"Sementara NasDem juga kurang mesra dengan PDIP," jelas dia.

Ditambah lagi, kata Siti, Gerindra sejak awal kurang berhasil membujuk Demokrat. Sementara PKS punya pengalaman yang kurang menguntungkan berkoalisi dengan Gerindra.

"Karena mengapa peluang berkoalisi dengan KIB lebih memungkinkan," tutup dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.