Sukses

Kemendikbudristek Tetapkan 2 SMK Jadi Percontohan Program Pusat Keunggulan Cyber Security

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan dua sekolah menengah kejuruan (SMK), yakni SMK Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat dan SMK Negeri 2 Jakarta menjadi percontohan Program Pusat Keunggulan (PK) Cyber Security.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan dua sekolah menengah kejuruan (SMK), yakni SMK Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat dan SMK Negeri 2 Jakarta menjadi percontohan Program Pusat Keunggulan (PK) Cyber Security.

"Untuk mendapatkan kesempatan mengikuti Program Pusat Keunggulan, setiap SMK akan melalui proses yang ketat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Saryadi.

Ia menjelaskan di Indonesia terdapat sebanyak 1.402 SMK yang telah melaksanakan Program PK dari berbagai bidang sejak tahun 2021, salah satunya teknologi informasi termasuk rekayasa perangkat lunak. Di luar bidang tersebut, banyak SMK bidang lain sesuai keunggulannya.

Program PK, katanya, membimbing siswa selama tiga sampai empat tahun sesuai program sekolah masing-masing. Dalam program SMK PK Cyber Security, kata dia, Kemendikbudristek menggandeng pihak industri dan yayasan yang lekat dengan teknologi informasi yakni InfraDigital Foubdation (IDF) dan perusahaan kartu kredit Master Card.

"Jadi proses seleksinya itu bertahap ya, mulai dari administrasi. Kami ingin memastikan SMK-SMK yang bergabung, atau yang akan ditunjuk sebagai pelaksana SMK pusat keunggulan ini miliki potensi untuk berkembang," katanya.

Ia menyebutkan kriteria yang diperhatikan Kemendikbudristek untuk sekolah yang ingin masuk dalam program PK yakni kapasitas kelembagaannya, kapasitas manajemen di sekolah dan kapasitas SDM.

Ketiga kriteria itu akan dievaluasi dengan tahapan administrasi, evaluasi berbasis program sebagai SMK PK dan untuk khusus SMK yang masuk pemadanan dukungan ada proses kurasi untuk menunjukkan dukungan dari industri itu bisa mewujudkan tujuan PK.

Kemendikbudristek, tambahnya, telah menggandeng beberapa perguruan tinggi dalam hal pengawasan jalannya program tersebut di SMK.

"Jadi prosesnya cukup panjang, guna memastikan keberhasilan dari program ini. Jadi artinya kalau ada SMK yang ditunjuk oleh Kemendikbud sebagai SMK PK dan pemadanan dukungan, mereka potensial untuk berkembang, gitu ya," kata Saryadi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketat

Sebagai salah satu kepala sekolah yang masuk program PK Kemendikbud, yakni Kepala SMK Wikrama Bogor, Iin Mulyani, S.Si menyatakan proses masuk dalam program Kemendikbudristek tersebut memang cukup ketat, sehingga sekolah yang dipimpinnya terus menyesuaikan syarat-syarat yang dibutuhkan.

"Suatu kehormatan, kita tahun 2021 masuk program PK Kemendikbudristek ini dan tahun 2022 ini terpilih untuk Cyber Security yang sebetulnya sudah dikerjasamakan lama dengan pihak IDF," katanya.

Hal terpenting dalam mengikuti program PK Kemendikbudristek adalah berkomitmen tinggi untuk bisa menghasilkan lulusan yang siap untuk masuk ke dunia industri, demikian Iin Mulyani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.