Sukses

AHY: Semoga KPU Jadi Lembaga Independen dan Menjaga Demokrasi Politik di Pemilu 2024

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta jajarannya bisa menjadi lembaga yang bisa menjalankan tugas konstitusi, menjaga netralitas dan juga independensi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta jajarannya bisa menjadi lembaga yang bisa menjalankan tugas konstitusi, menjaga netralitas dan juga independensi. Hal tersebut disampaikan AHY setelah menyerahkan berkas pendaftaran calon peserta Pemilu 2024, Jumat (05/08).

“Kami juga memohon semoga KPU bisa menjadi lembaga kebanggaan buat kita semua, sebagai lembaga yang netral, independen, dan bisa menjaga situasi demokrasi politik terutama rangkaian penyelenggaraan Pemilu 2024 nanti,” kata AHY.

Berangkat dari harapan tersebut, AHY yakin pemilu akan berjalan dengan baik aman, jujur, adil, dan rahasia.

Sebagai informasi, Partai Demokrat telah mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024, Jumat (05/08) siang.

Pendaftaran tersebut dilakukan AHY yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Teuku Riefky H, Bendahara Umum Renville Antonio, Wasekjen Agust Jovan Latuconsina, dan Direktur Eksekutif Sigit Raditya.

Selain itu, hadir juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Timo Pangerang, Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra, dan 34 Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Demokrat lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

AHY Singgung Dampak Negatif Digital: Hoaks Merajalela

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan soal dampak negatif era digital yang mungkin akan terasa pada Pemilu 2024.

Ia menyebut akan marak kampanye hitam atau black campaign sampai hoaks akan merajalela.

"Di era digital ini, hoaks, black campaign, fake news (berita bohong), ini merajalela, membabi buta," kata AHY, dalam sambutannya di acara 10 tahun Forum Pemred, di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Dia menuturkan, di era post truth, politik bukan lagi hal baru. Selain maraknya berita bohong dan black campaign di tahun politik, muncul juga buzzer.

AHY menuturkan, buzzer politik, akan memproduksi berita bohong ke media massa untuk mengacaukan pandangan masyarakat.

"Belum lagi kita menghadapi buzzer-buzzer politik, yang memang tugas dan pekerjaannya memproduksi berita berita bohong tadi," jelas dia.

Sehingga, AHY meminta pers agar bekerja independen dan memberikan informasi kredible kepada masyarakat. Sebab, dia menekankan pada informasi penting yang dibutuhkan oleh Indonesia,

Hal itu diperlukan guna mencegah munculnya perpecahan dan memajukan demokrasi di Indonesia.

"Sekaligus menyejahterakan rakyat Indonesia, itulah yang sama-sama harus kita perjuangkan," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Demokrat Belum Ada Capres, AHY: Sedang Ikhtiar Bangun Koalisi

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan Partai Demokrat belum mempunyai calon presiden yang akan diusung di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Namun, lanjut dia, Demokrat terus bergerak secara dinamis.

"Belum, kita belum ada yang secara konklusif terkait dengan koalisi. Ini terus bergerak secara dinamis ya," kata AHY di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).

Hal tersebut diungkapkan AHY saat mendaftarkan partainya itu sebagai peserta Pemilu 2024 di KPU. Kendati demikian, menurut AHY Partai Demokrat sedang berikhtiar membangun koalisi.

"Sedangkan ikhtiar untuk membangun koalisi juga terus secara paralel kami lakukan walaupun tidak setiap saat terlihat di media," ujar AHY.

AHY menyampaikan bahwa Demokrat juga terus melakukan komunikasi dan silaturahmi dengan sejumlah partai politik (parpol). Dia berharap agar terjadi kebersamaan yang menuju kerja sama dengan partai-partai itu.

"Kita berharap terjadi kebersamaan-kebersamaan dan juga kerjasama yang membawa kebaikan untuk semua pihak," jelas AHY.

AHY menyebut bahwa Demokrat juga terbuka berkomunikasi dengan partai manapun. Akhir-akhir ini kata dia, komunikasi intens dilakukan dengan PKS dan Nasdem.

"Tetapi akhir-akhir ini tentu kami juga cukup Intens untuk berkomunikasi dengan partai PKS dan Partai Nasdem," katanya.

Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.