Sukses

Sambut Pemilu 2024, AHY Ingatkan 3 Ancaman Gangguan Demokrasi

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan terkait tiga ancaman yang dapat merusak demokrasi dalam Pemilu 2024 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan terkait tiga ancaman yang dapat merusak demokrasi dalam Pemilu 2024 mendatang. Hal itu disampaikannya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga pimpinan partai politik dan media.

Agus menyatakan bahwa ancaman yang pertama adalah soal politik uang atau politik transaksional.

"Mari kita kawal Pemilu ini agar tidak terjadi politik uang, vote buying. Ini bahaya karena hanya mereka yang memiliki uang yang akhirnya bisa menguasai politik dan mengawaki negara ini," tutur Agus kepada wartawan, Rabu (3/8/2022).

Kemudian ancaman yang kedua, lanjutnya, adalah soal politik identitas. Tentunya, situasi tersebut sangat berpotensi memecah belah masyarakat.

"Jika dieksploitasi secara berlebihan, politik agama, suku, ras dan identitas lainnya, maka ini berbahaya. Ini hanya akan menimbulkan perpecahan di antara kita dan sentimen itu akan diteruskan pada anak, cucu kita. Cost-nya terlalu tinggi," jelas dia.

Selanjutnya, Agus menegaskan bahwa ancaman yang ketiga adalah penyebaran berita bohong alias hoaks. Perilaku netizen yang awam dinilai menjadi sasaran empuk pihak yang tidak bertanggungjawab dalam menyebarkan kampanye hitam.

"Politik fitnah, hoaks, fake news, black campaign. Mari kita memiliki mekanisme sebagai bangsa untuk melawan itu semua. Jangan biarkan bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer-buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan di antara kita," ujar Agus.

Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun mengajak penyelenggara pemilu hingga masyarakat, khususnya para generasi muda sebagai kelompok calon pemilih terbesar, untuk mengembangkan literasi politik.

"Pada akhirnya, demokrasi tidak boleh hanya dihitung hanya dari regularitas penyelenggaraan pemilu, tapi juga kualitas dan rasionalitas para pemilih untuk menggunakan haknya memilih pemimpin yang paling tepat bagi rakyat," Agus menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Demokrat: Berulang Kali Surya Paloh Dorong AHY Maju Pilpres

Wakil Ketua Umum Demokrat Benny K. Harman menyatakan, peluang partainya berkoalisi dengan Partai NasDem semakin terbuka. Benny mengaku sebagai saksi mata dalam pertemuan tertutup antara Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Pada saat kami melakukan pertemuan, Pak Surya Paloh itu sungguh memperlihatkan sikap kenegarawanannya, sikap seorang tokoh bangsa, dia mengutamakan adanya equal partnership di dalam membangun koalisi, dia lebih banyak berkomunikasi, tidak mendominasi ketika bertemu dan berbicara dengan Ketua Umum Mas AHY, ketua umum Partai Demokrat,” kata Benny pada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Bahkan, menurut Benny, Surya Paloh kerap mendorong dan memotivasi AHY agar maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Namun, Paloh tetap menasehati AHY agar tidak terlalu berambisi alias ngoyo.

“Bahkan berulang kali pak Surya Paloh banyak mendengarkan bahkan memotivasi dan mendorong mas AHY maju dalam Pilpres ini, soal jadi atau tidak itu soal nanti, yang penting beliau juga ingatkan jangan ngoyo biarkan saja air mengalir,” kata Benny.

Melihat sikap Paloh, Benny optimis koalisi NasDem-Demokrat semakin terbuka lebar. “Saya punya pandangan bahwa dan saya sangat optimis adanya pertemuan pimpinan puncak partai Demokrat dengan partai Nasdem ini terutama dengan sikap yang ditujukan pak Surya Paloh,” kata dia.

Benny lantas menyinggung peran Paloh dalam kemenangan SBY dan Jokowi dalam Pilpres. Oleh karena itu, Demokrat mengaku mengagumi Paloh sebagai negarawan.

“Semula kami melihat ada kegelapan, tetapi seketika bertemu Pak Surya Paloh kami melihat ada cahaya lilin yang membuat kami lebih terbuka di dalam  kegelapan itu,” pungkas Benny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.