Sukses

Jokowi Kumpulkan Sejumlah Relawan di Istana Bogor, Klaim Tak Bicara Politik

Presiden Jokowi kembali bertemu sejumlah kelompok relawan pendukungnya di Istana Bogor, Jawa Barat. Apa yang dibahas?

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali bertemu sejumlah kelompok relawan pendukungnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022).

Ormas pendukung yang diundang adalah ormas yang mendukung Jokowi pada pilpres 2019 lalu, diantara yang hadir adalah Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Jokowi, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Pospera, Projo, Seknas Jokowi, Sedulur Jokowi, Bara JP, Almisbat, Solmed, Rejo, Sekber Jokowi, Posraya, RPJB, JPKP, RKIH, Jaman, Duta Jokowi, Foreder, Kornas Jokowi,GK Center serta relawan militan Jokowi sejak 2012 lainnya.

"Presiden Jokowi mengundang para tokoh relawan untuk berdiskusi dan menyerap aspirasi masyarakat, karena relawan selama ini menempatkan diri sebagai perpanjangan tangan Presiden," kata Ketua umum KIB Jokowi Reinhard Parapat di Jakarta.

Menurut Reinhard yang akrab disapa Taki, bukan soal politik jelang Pemilu 2024, tapi Presiden Jokowi menyampaikan beberapa informasi terkait perekonomian, terutama soal dampak krisis ekonomi global yang menimpa seluruh dunia.

"Ada beberapa negara, antaranya 41 sampai 60 negara dunia yang terancam akan terdampak resesi paling parah menuju kegelapan, dan daoat mengarah menjadi negara gagal. Ini yang menjadi konsen pemerintah dalam menjaga atau mengantisipasi dampak resesi global," ungkapnya.

Taki menyatakan, seluruh relawan pendukung Jokowi sejak Pilpres 2014 dan 2019 lalu akan tunduk dan mengikuti arahan Presiden Jokowi. "Kami semua sepakat akan tunduk dan menunggu arahan Presiden Jokowi terkait kontestasi pilpres 2024, kepada siapa dukungan akan diberikan," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Seknas Jokowi, Rambun Tjajo mengungkap, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi berbicara soal situasi ekonomi dan meminta bantuan para loyalisnya untuk turut mendongkrak perekonomian nasional.

“Mengenai kondisi ekonomi general secara makro dan juga global. Meminta kita semua untuk membantu tetap bersama presiden,” kata Rambun kepada awak media, Jumat (29/7/2022).

Selain itu, Rambun menambahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga ingin para pendukungnya ikut memikirkan solusi terbaik untuk ekonomi bangsa dengan memanfaatkan potensi yang ada.

“Memanfaatkan menggalang kekuatan-kekuatan nasional untuk sesuai dengan peran kita untuk bersama-sama memikirkan, ya kita carikan solusinya,” lanjut Rambun.

Rambun menampik, pertemuan membicarakan hal berbau politik jelang 2024. Dia menegaskan, Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti relawannya untuk tidak terpancing secara prematur karena semua ada saat yang tepat untuk berbicara hal terkait.

“Yang penting juga disampaikan presiden ke kita adalah sekali lagi tidak terpancing. Jadi fokus di ekonomi, itu ada waktunya,” kata Rambun menutup.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Berjanji Dengarkan Suara Relawan Sebelum Dukung Capres 2024

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, situasi negara yang tengah bangkit usai pandemi Covid-19 adalah alasan mengapa pembicaraan tentang dukungan politik untuk 2024 belum tepat disampaikan.

Jokowi berjanji, jika semua sudah pada waktunya, maka dukungan politik dirinya pasti diberikan. Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato kepada Relawan Tim 7 di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu 11 Juni 2022.

"Kalau momennya sudah tepat saya akan tanya satu per satu dan kita dengan energi penuh full mendukung yang kita pilih bersama," kata Jokowi.

"Setuju?," tanya Jokowi hingga diulangnya berkali-kali dengan sambutan jawaban gemuruh dari ribuan relawan yang hadir.

Jokowi juga meminta para relawan saat ini untuk bisa mendengar dan menyerap aspirasi, siapakah sosok yang harus didukung secara bersama dalam kekuatan penuh tersebut untuk Pilpres 2024.

"Pesan saya dengarkan suara di akar rumput seperti apa, nanti kalau momentum sudah tepat saya akan ajak bicara lagi, saya akan bertanya kepada bapak ibu semua, siapa?," ujar mantan Wali Kota Solo ini.

Lalu, pria yang pada 21 Juni nanti akan berulang tahun ke-61 ini mengingatkan kepada Relawan Jokowi, untuk tidak berlebihan dalam bersikap. Justru, kata dia, semua harus dilakukan dengan kemawasan diri dan penuh instropeksi.

"Kita ini jangan berlebihan dalam berperilaku, kita perlu instrospeksi kita semua perlu melihat kekurangan diri kita," pesan Jokowi.

Jokowi berjanji, jika momentumnya nanti sudah tepat, maka dirinya akan menentukan sikap politiknya terhadap pilihan yang juga mendapat dukungan para relawannya.

"Sekali lagi, kita menunggu momentum yang tepat untuk momentum 2024," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

3 dari 3 halaman

Panaskan Mesin Politik Jelang Pilpres 2024, Relawan Jokowi Gelar Musra Indonesia

Sejumlah Relawan Jokowi mulai memanaskan mesin politiknya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya dengan menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia bertajuk Mencari Pemimpin Rakyat, Melanjutkan Agenda Kerakyatan.

Musra Indonesia akan dimulai pada 27 Agustus 2022 sampai dengan Maret 2023 di 34 provinsi di Indonesia secara bergantian.

Ketua Dewan Pengarah Musra Andi Gani Nena Wea mengatakan, tujuan diselenggarakannya Musra tidak hanya untuk menjaring presiden dan wakil presiden selanjutnya tapi juga menyerap aspirasi masyarakat soal sosok pemimpin di 2024 mendatang.

Andi Gani menambahkan, Musra digelar dalam rangka mencari duet pemimpin nasional dengan melibatkan rakyat seluas-luasnya.

"Presiden-wakil presiden 2024 bukan hanya urusan segelintir elite, tapi hajat hidup seluruh rakyat Indonesia," tegasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 29 Juni 2022.

Andi Gani juga menegaskan, bukan hanya mencari sosok pemimpin nasional yang ideal, gelaran Musra diharapkan bisa mengawal kelanjutan agenda demokrasi yang telah dikeluarkan Presiden Jokowi agar dilanjutkan oleh presiden berikutnya.

Ia mencontohkan kebijakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Andi Gani khawatir jika pemimpin berikutnya tidak sejalan, maka kebijakan yang sudah dibuat ini tidak akan terealisasi dengan baik.

"Musra akan mendengar aspirasi dari seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya Relawan Jokowi tapi juga petani, nelayan, mahasiswa, buruh, dan lainnya," ujarnya.

Soal kehadiran Jokowi dalam Musra, Andi Gani mengakui Presiden Jokowi diundang di awal penyelenggaraan Musra.

Sementara itu, Penanggung Jawab Musra Indonesia Budi Arie Setiadi mengatakan, Musra akan dilaksanakan secara transparan dan terbuka. Ia menjamin rakyat berpartisipasi dan dapat menyampaikan aspirasinya.

“Ini perintah Pak Joko Widodo kepada kami semua, di Magelang Pak Jokowi bilang coba serap lagi aspirasi rakyat, dengar dan gali lagi. Kita merumuskan instruksi tersebut dengan membuat Musra ini,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.