Sukses

Saat Ade Armando Jadi Saksi di Sidang Kasus Pengeroyokan Dirinya

Dalam persidangan tersebut, Ade Armando juga mengungkap bahwa seorang ibu dari terdakwa menghubunginya dan meminta maaf.

Liputan6.com, Jakarta - Ade Armando, korban pengeroyokan saat aksi demo di depan DPR pada 11 April 2022 lalu menghadiri pangggilan pemeriksaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 27 Juli kemarin sekitar pukul 12.29 WIB.

Ia datang tampak dengan kondisi yang sehat setelah sebelumnya sempat terpapar virus Covid-19. "Alhamdulillah baru selesai covid, udah sehat sekarang," tuturnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihak rumah sakit menyatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi tubuhnya pascainsiden pengeroyokan yang dialaminya.

"Menurut rumah sakit tidak ada yang perlu dirisaukan dari bekas pengeroyokan, aman semua," lanjut Ade.

Untuk diketahui, kasus pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) yang melibatkan enam orang tersangka tersebut kini sudah memasuki persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mereka diduga ikut terlibat dalam pengeroyokan di tengah massa yang berdemo. 

Mereka adalah I Komar Bin Rajum, Al Fikri Hidayatullah, Marcos Iswan, Abdul Latip, Dhi Ul Haq, dan Muhammad Bagja.

"Keadilan harus bisa ditegakkan ya, siapa yang bersalah harus mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang sudah dilakukan. Ini bukan karena saya dendam," kata Armando. 

Dalam persidangan tersebut, Ade Armando juga mengungkap bahwa seorang ibu dari terdakwa menghubunginya dan meminta maaf. Namun, Ade tetap berprinsip hukum harus ditegakkan meski dirinya telah memaafkan para pelaku pengeroyokan.

Berikut kabar terbaru Ade Armando usai menjadi saksi dalam persidangan kasus pengeroyokan yang dialaminya pada 11 April 2022 lalu di depan Gedung DPR/MPR:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Ade Armando Ungkap Detik-Detik Dirinya Dikeroyok

Kedatangan Ade Armando di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat adalah untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus pengeroyokan dirinya.

"Saya hanya sekedar jadi saksi terhadap kasus pengeroyokan," ujar Ade.

Dalam keterangannya, Ade menceritakan kronologi kejadian saat menghadiri demo kenaikan BBM dan penolakan Jokowi 3 periode tersebut.

Ia mengatakan bahwa kejadian pengeroyokan tersebut bermula dari teriakan seorang ibu-ibu yang menghampirinya di tengah-tengah massa aksi demo.

"Saya lupa persisnya, tapi kira-kira 'Sebagai orang Padang saya malu dengan Anda'. Saya terus berusaha mengejar ulang dan mempertanyakan maksud Anda apa," ujar Ade saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus pengeroyokan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022).

Menurut Ade, terdapat dua ibu yang mengatakan hal serupa dan menyebut dirinya sebagai penista agama. Namun, kedua ibu-ibu itu pergi setelah mengatakan hal tersebut. Saat Ade ingin meninggalkan lokasi, tiba-tiba dia didatangi massa yang langsung memukulnya dari belakang.

Serangan itu berlangsung bertubi-tubi, bahkan ada yang memprovokasi dengan berteriak 'keroyok Ade Armando'.

"Saya teruyung-uyung. Saya jatuh, begitu saya jatuh saya ditendangi berulang-ulang oleh orang-orang tersebut. Akibatnya saya harus menutupi kepala saya dengan menaikkan dua tangan saya untuk melindungi kepala saya," ujar Ade.

Ade mengatakan, beberapa orang kemudian menarik celana yang dikenakannya. Ia tak bisa menahan itu lantaran harus melindungi kepala dari pukulan.

"Saya enggak mungkin lagi menahan celana saya. Sehingga, akhirnya celana bisa diturunkan," ucap Ade.

 

  

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

2. Salah Satu Ibu Terdakwa Minta Maaf

Ade juga mengaku, bahwa sebelumnya, terdapat salah satu ibu terdakwa yang mengirimkan pesan permohonan maaf kepada dirinya.

"Saya baru saja kemarin, benar-benar kemarin, salah seorang ibu terdakwa menghubungi saya untuk meminta maaf kemarin Selasa, " ucap Ade di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 27 Juli.

Ade Armando sudah memaafkan terdakwa Al Fikri Hidayatullah, namun hukum haruslah tetap berjalan.

"Kalau ditanya memaafkan, tentu saya maafkan. Karena ibu Fikri datang ke saya dengan niat ingin meminta maaf dan menyesal karena perbuatan anaknya. Sesama manusia, tapi hukum harus tetap berjalan," jelas Ade di persidangan.

"Ini sudah saya terima permintaan maaf Al Fikri. Saya sudah menyatakan, saya memaafkan dia," tambahnya.

Sementara itu, ibu terdakwa bernama Lia tersebut (42) mengaku anaknya tidak mengetahui siapa sosok Ade Armando tersebut. "Dia enggak kenal awalnya siapa Pak Ade itu," imbuh Lia.

Lia juga menyampaikan, kala itu anaknya Al Fikri Hidayatullah hanya ikut-ikut saja."Karena massa saja, karena teriak-teriaka, dia terpicu (memukul)," jelasnya.

4 dari 5 halaman

3. Ade Datang ke Gedung DPR Murni Mendukung Mahasiwa

Sementara, kuasa hukum Ade Armandi, Aulia Fahmi menuturkan bahwa kliennya hadir di Gedung DPR RI kala itu murni untuk mendukung mahasiswa. Namun, usai wawancara, ada ibu-ibu yang meneriaki dan memprovokasi hingga membuat situasi memanas.

"Ade saat di Gedung DPR sempat diwawancara wartawan dan di video viral ada ibu-ibu coba memprovokasi. Karena situasi sudah tidak kondusif, Ade sempat ingin keluar dari kerumunan. Saat ingin keluar kerumunan, terjadi pemukulan yang dilakukan beberapa orang," tutur Aulia di RS Siloam Jakarta, Rabu 13 April 2022.

Aulia menyebut, pemukulan itu bukan dilakukan oleh para mahasiswa yang fokus menyuarakan aspirasinya. Bahkan, mereka berupaya membuat barikade agar pengeroyokan terhadap Ade Armando tidak terjadi.

"Jadi kedatangan Ade, yang beredar ada yang bilang untuk provokasi dan sebagainya tidak ada. Kedatangan ke Gedung DPR murni mendukung mahasiswa," jelas dia. 

5 dari 5 halaman

4. Mengalami Trauma Pasca Kejadian Tersebut

Ade mengaku saat ini dirinya mengalami trauma untuk pergi atau datang ke tenpat yang tidak ia kenal sebelumnya.

"Saya enggak mudah lagi begitu saja untuk berada di tempat yang tidak saya kenal," ucap Ade di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 27 Juli. 

Pegiat media sosial ini, bahkan harus berpikir ulang bila ingin berpergian keluar, karena trauma pengeroyokan terhadap dirinya masih membekas sampai saat ini.

"Bahkan kalau ke mal saya harus pertimbangkan, apapun itu. Kira-kira yang dateng ke mal ini siapa ya," ujarnya.

Meskipun begitu, ada pengecualian untuk dirinya bisa berpergian keluar seperti ke tempat yang ia kenal.

"Kalau misal ke pesta kawinan saya masih okelah. Karena saya kenal orang-orangnya," imbuh Ade.

 

Belinda Firda

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.