Sukses

Lewat Cell Dump, Komnas HAM Bakal Buktikan Siapa Saja yang Ada di Lokasi Baku Tembak

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berhasil mengantongi data berkaitan dengan jejaring komunikasi guna menjelaskan titik lokasi di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berhasil mengantongi data berkaitan dengan jejaring komunikasi guna menjelaskan titik lokasi di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Salah satu tindakannya adalah cell dump, menarik jaringan komunikasi itu. Kami juga dikasih bahannya termasuk disediakan printnya," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Cell dump merupakan data mentah buangan ponsel yang diterima Komnas HAM dari Siber Bareskrim Polri sebagai data dokumen digital. Data ini diperoleh dari Base Transceiver Station atau disingkat BTS di empat titik lokasi sekitar Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore.

"Itu (cell dump) bahan raw (mentah) material yang nanti kami analisis, untuk menentukan titik-titik mana komunikasi apa yang terjadi di wilayah-wilayah yang terekam dalam cell dump itu," ucapnya.

Adapun cell dump itu nantinya akan memberikan keterangan siapa saja pihak yang berada di sekitar lokasi. Hal itu berdasarkan penentuan titik lokasi ponsel atau gawai setiap orang dalam jangkauan area tertentu.

"Cell dump untuk menentukan HP-nya siapa di area mana. Signifikan sekali untuk saling melengkapi, kamu mengatakan tidak di situ tapi HP mu disitu kan ketahuan," ucap Anam.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bekal Konfirmasi

Dengan begitu, Komnas HAM telah memiliki bekal sebagai bahan konfirmasi yang kuat dalam menentukan siapa saja orang yang berada dalam area tkp baku tembak, termasuk jika dikaitkan dengan titik keberadaan Bharada E, Brigadir J, Irjen Ferdy Sambo, sampai Putri (Istri Sambo) melalui gawai.

"Menentukan siapa saja yang ada di area itu walaupun ada banyak klaster penjelasan detailnya. Tapi cell dump secara sederhana untuk melihat HP siapa saja yang ada di situ," ungkap dia.

Bahkan Anam dalam pemaparan pasca pemeriksaan Siber Bareskrim Polri sempat memperlihatkan data cell dump yang tergambar dalam kertas putih. Dimana terlihat gambaran berupa denah dengan tarikan-tarikan garis di dalamnya.

"Makanya tadi itu yang kertas panjang itu (cell dump), itu hasil cell dumpnya mereka. Apakah kami cuma dikasih itu? tTidak, kami juga dikasih raw (bahan mentah) materialnya. Jadi ditarik itu banyak banget nomer Hp dan sebagainya di empat titik," tuturnya.

Kendati demikian, Anam belum bisa menjabarkan terkait empat titik yang dimaksud. Dia hanya mengatakan jika cell dump itu telah merekam keterhubungan antara data komunikasi dengan komunikasi.

"Itu artinya komunikasi antara teknologi dan teknologi, bukan orang dengan orang. Bukan (bentuk percakapan), jadi kaya tadi itu jaring laba-laba begitu. Jadi siapa menghubungi siapa atau siapa terhubung dengan siapa itu ada. Yang tadi kami tunjukkan itu," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Dalami Call Data Record

Sementara untuk bentuk percakapan komunikasi orang per orang, lanjut Anam, pihaknya akan kembali mendalami data yang lain yaitu call data record atau CDR yang juga telah Komnas HAM.

"Ada mekanisme yang lain, namanya call data record untuk mengecek, gsm siapa dengan siapa. Ada lagi mekanisme yang lain untuk mengecek hubungan tapi bukan gsm dengan gsm," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.