Sukses

Pesan Panglima TNI ke Anggotanya yang Jadi Tim Autopsi Brigadir J: Jaga Kredibilitas

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut bahwa salah seorang dokter dari RSPAD Gatot Subroto telah dipilih oleh Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia untuk bergabung dalam proses autopsi Brigadir J atau Yoshua.

Liputan6.com, Jakarta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut bahwa salah seorang dokter dari RSPAD Gatot Subroto telah dipilih oleh Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia untuk bergabung dalam proses autopsi Brigadir J atau Yoshua.

Diketahui, Brigadir J tewas dalam peristiwa adu tembak anggota di rumah Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Andika pun menitipkan pesan ke anggotanya tersebut agar menjaga nama baik TNI.

"Ya saya akan menitipkan pesan bahwa jaga kredibilitas kita, jaga integritas dan seterusnya. Intinya keilmuan, objektivitas, itu harus prioritas kita," kata dia di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (24/7/2022).

Andika menyatakan, dirinya tidaklah menawarkan bantuan sumber daya manusia dalam rangka autopsi ulang Brigadir J.

Dia menjelaskan, masuknya dokter RSPAD Gatot Subroto ke tim ekshumasi itu merupakan keputusan dan kebijakan dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia.

"Jadi bukan saya yang kemudian menawarkan, saya dengar ada keinginan apakah dari tim pembela hukum atau dari pihak Polri. Yang jelas kami siap, kami siap karena memang kami punya sumber daya manusianya. Kami juga punya RS-nya seandainya diperlukan," jelas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Permintaan Pihak Brigadir J

Sebelumnya, Tim pengacara keluarga Brigadir Yoshua alias Nofriansyah Yosua Hutabarat, Johnson Panjaitan mengaku telah memberikan beberapa rekomendasi ke Polri, terkait rumah sakit yang perlu dilibatkan dalam proses autopsi ulang. Itu adalah Rumah Sakit atau RS TNI Angkatan Darat, RS TNI Angkat Laut.

Adapun Polri berencana melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Yoshua alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang akan dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2022 di Jambi.

"Kenapa? agar ada legitimasi terutama legitimasi yang mana kalalu kepentingan kami kan legitimasi pembunuhan berencana dan penganiayaan," ujar Johnson di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).

Johnson berharap rekomendasi dari pihaknya disetujui oleh pihak Polri. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang mengungkap kasus ini secara transparan.

"Ya itu kita lihat kan pertaruhannya nanti kan Polri kita di sini mau transparan mau apa, kita sudah menyodorkan yang paling baik kan. Jangan sampai ini goyang lagi," tandas dia.

 

3 dari 3 halaman

Autopsi Ulang

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyampaikan, rencananya jenazah Brigadir Yoshua alias Nofriansyah Yosua Hutabarat akan dilakukan autopsi ulang pada Rabu, 27 Juli 2022 di Jambi.

Rencananya Polri akan melakukan ekshumasi atau penggalian kembali jasad Brigadir Yoshua yang telah dikuburkan. Menurut Dedi autopsi ulang ini berdasarkan permintaan dari keluarga Brigadir Yoshua.

"Diputuskan untuk pelaksanaan ekshumasi di Jambi akan dilaksanakan pada Rabu besok. Jadi tim akan berangkat hari Selasa dan Rabu akan melaksanakan ekshumasi," kata Dedi di Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).

Dedi mengatakan, ekshumasi terhadap jasad Brigadir Yoshua sudah dikomunikasikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi ke pihak pengacara dan Ketua Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia.

"Kami hadirkan para pihak-pihak yang expert di bidangnya," ujar Dedi.

Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menambahkan penyidik beserta dengan Perhimpunan Kedokteran Forensik sudah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga secara virtual karena kebetulan pihak keluarga dan kuasa hukum di Jambi.

Berdasarkan hasil kesepatan, pelaksanaan autopsi ulang terhadap Brigadir J dilaksanakan di Jambi pada Rabu, 27 Juli 2022.

"Pertemuan itu menghadirkan sejumlah ahli forensik dari beberapa universitas, kemudian hasil pertemuan tadi disampikan oleh ahli-ahlli forensik kemudian sepakat untuk dilakukan ekshumasi hari rabu di Jambi," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.