Sukses

Sekjen PDIP: Sebut 7 Prestasi Anies Baswedan, Pasti Bingung Jawabnya

Selain sempat menyinggung Anies, Hasto menyampaikan kepada seluruh kader PDIP tidak boleh sombong. Terus perkuat hingga kebagian terbawah. Untuk memenangkan kontestasi pada Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyoroti munculnya sejulah pihak di kalangan partai politik atau tokoh nasional yang menjodohkan sejumlah tokoh potensial untuk dipasangkan di pemilihan presiden (pilpres) 2024.  

Dia menilai, untuk memasangkan capres cawapres, harus diketahui dulu apa prestasi dan juga kabapilitas dari tokoh yang dipasangkan. 

"Sepertinya ada kekuatan yang ingin dorong setiap hari kita bicara capres, kerja sama partai politik, jodoh-jodohan. Tapi kita tanya yang dijodohkan itu apa prestasinya?," kata Hasto, dalam sambutan di acara pelantikan dan pembekalan Pengurus DPD Taruna Merah Putih Provinsi DKI Jakarta, di Tebet, Jakarta, Jumat (22/7/2022). 

Lebih lanjut, Hasto memaparkan, segudang prestasi yang dimiliki oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawato Soekarnoputri. Salah satunya, mampu mengatasi krisis multidimensi di 2004 dan berani tegas membela Irak. 

Kemudian, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, kata Hasto, mampu menjadi ketua DPR RI serta menjadi Menko PMK selama lima tahun tanpa berhenti ditengah jalan. 

"Mba Puan sebagai ketua Fraksi, ketua DPR, sebelumnya Menko PMK, lima tahun bukan menteri satu tahun. Dan tidak pernah berhenti di tengah jalan. Kan ada orang dapat fasilitas negara karena ambisi terus berhenti tengah di tengah jalan dan berimajinasi jadi pemimpin, langsung merasa jadi presiden dan wapres mudah. Padahal pemimpin tanggung jawabnya bukan pada pencitraannya," ungkapnya. 

"Semua bagi PDIP kaya dengan prestasi. Enggak pernah jabatan mogok di tengah jalan, semua sampai tuntas. Mba Puan dipersiapkan, Prananda, Bu Risma, Pak Ganjar, sehingga PDIP kaya pemimpin muda yang semua disiplin," tambah Hasto. 

Belakang, muncul nama Gubernur Anies Baswedan yang dijodohkan atau dipasangkan dengan Puan Maharani untuk berduet pada Pilpres 2024.  Namun, sekali lagi Hasto menegaskan prestasi apa yang dimiliki sehingga dijodoh-jodohkan untuk menjadi pemimpin. 

"Pak Anies misalnya sebut 7 prestasinya aja, pasti bingung jawabnya. Oh sumur resapan. Itu kan fair," ucap dia. 

Kendati demikian, Hasto menyampaikan kepada seluruh kader PDIP tidak boleh sombong. Terus perkuat hingga kebagian terbawah. Untuk memenangkan kontestasi pada Pemilu 2024. 

"Ketika ada ujian di bawah itu penggemblengan untuk jadi pemimpin. Sebab tugas kita sebagai parpol siapkan pemimpin bangsa untuk posisi strategis sehingga Indonesia bisa pemimpin di tengah dunia seperti yang diperjuangkan Bung Karno," imbuh Hasto

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usung Kader Internal di Pilpres 2024

Hasto pun memastikan, PDIP akan mengusung kadernya sendiri untuk dicalonkan sebagai calon presiden di Pilpres 2024. PDIP telah menyiapkan kadernya melalui proses kaderisasi internal sebagai calon pemimpin.

"Karena dalam perspektif kepartaian tugas kepartaian idealnya menyiapkan calon pemimpin melalui proses kaderisasi kepemimpinan partai kemudian untuk diperjuangkan untuk posisi yang terbaik yaitu sebagai calon presiden," ujar Hasto.

Lebih lanjut, kata Hasto, PDIP sebagai partai yang menang dua kali pemilu akan berjuang menempatkan kadernya menjadi calon presiden.

"Sebagai partai yang mendapatkan pekerjaan rakyat dua kali menang pemilu berurutan. Tentu saja PDIP berjuang agar kader PDIP dapat menempati posisi terbaik diperjuangkan sebagai calon presiden," tegas Hasto.

Selain itu, PDIP melihat aspek ideologi, kultural dan basis pemilih. Calon presiden yang dipilih juga harus dipastikan mendapatkan dukungan rakyat unt skincare memenangkan Pilpres.

"Di dalam kerjasama itu harus melihat aspek-aspek ideologi kultural basis massa pemilih dan bagaimana upaya untuk memastikan dukungan rakyat agar yang diusung PDIP dapat memenangkan pemilu presiden yang akan datang," ujar Hasto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.