Sukses

Top 3 News: Tabir Misteri yang Perlahan Terungkap dari Kematian Brigadir J

Tabir misteri yang masih menutupi wafatnya Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat usai adu tembak dengan Bharada RE di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news hari ini terkait tabir misteri yang masih menutupi wafatnya Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat usai adu tembak dengan Bharada RE di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kejanggalan atas bukti luka yang ada di tubuh jenazah almarhum Brigadir Yoshua, membuat keluarga bertanya-tanya tentang penyebab sesungguhnya kematian sang supir pribadi istri Irjen Ferdy Sambo tersebut.

Pengacara Keluarga Almarhum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak bahkan membawa sejumlah bukti baru pada Rabu 20 Juli 2022 ke Bareskrim Polri terkait pelaoporan sebelumnya.

Dari foto yang dipamerkan kepada awak media, terdapat luka jeratan di leher almarhum yang diyakini sebagai tindakan pembunuhan berencana.

Kemudian, mundurnya Bambang Widjojanto mundur sebagai Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) diapresiasi PDIP.

Disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, alasan mundur dari jabatannya sebagai anggota TGUPP karena Bambang ingin fokus dalam perkara praperadilan untuk kliennya Mardani Maming.

Gembong pun lantas menilai, mundurnya Bambang karena tekanan publik. Juga bukan tekanan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait adanya dugaan eks anggota TNI AD di Batalion Infantri 756/MWS dengan pangkat prajurit dua dilaporkan bergabung dengan KKB di Papua pimpinan Egianus Kogoya, yang menyerang warga sipil di Kampung Nogoloid, Kabupaten Nduga, Papua.

Pria tersebut bernama Yotam Bugiangge. Dugaan itu disampaikan Direktur Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Faizal Rahmadani.

Faizal menjelaskan, dari olah TKP yang dilakukan dan keterangan saksi terungkap kedua orang itu, Kogoya dan Bugiangge merupakan otak dari penyerangan itu.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis 21 Juli 2022:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Babak Baru Kematian Brigadir J: Jeratan Luka Leher, CCTV dan Pencopotan 3 Perwira Polri

Kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat masih diselimuti tabir misteri. Kejanggalan atas bukti luka di jenazah almarhum, membuat keluarga bertanya tentang penyebab sesungguhnya kematian sang supir pribadi istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo tersebut.

Kamarudin Simanjuntak, Pengacara Keluarga Almarhum Brigadir J pada Rabu sore 20 Juli 2022 datang ke Bareskrim Mabes Polri guna membawa bukti barunya. Menurut foto yang dipamerkan kepada awak media, terdapat luka jeratan di leher almarhum yang diyakini sebagai tindakan pembunuhan berencana.

“Kami menemukan ada luka lilitan luka di leher, seperti ada dijerat dari belakang jadi kami yakin ini (pembunuhan) berencana dan tidak mungkin satu orang karena ada yang menggunakan pistol dan menggunakan senjata tajam, sekiranya ini satu lawan satu tidak mungkin ada luka itu (jeratan di leher),” yakin Kamarudin saat datang ke Markas Bareskrim Polri di Jakarta, Rabu sore 20 Juli 2022.

Mewakili pihak keluarga, Kamarudin pun membuat laporan polisi tentang dugaan pembunuhan berencana itu. Laporan itu diketahui, sudah terdaftar dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI, per tanggal 18 Juli 2022.

 

Selengkapnya...

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

2. PDIP Sebut Bambang Widjojanto Mundur dari TGUPP karena Tekanan Publik, Bukan dari Anies

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, mengapresiasi keputusan Bambang Widjojanto mundur sebagai Anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Bambang Widjojanto mengaku, alasan mundur dari jabatannya sebagai anggota TGUPP karena ingin fokus dalam perkara praperadilan untuk kliennya Mardani Maming.

"Kalau memang mengundurkan diri secara permanen, saya kira ini langkah yang positif, gentleman itu, mengambil posisi yang profesional betul. Karena kalau tetap di TGUPP kan dia jadi tidak fokus dan setengah-setengah, saya sepakat, saya setuju, saya apresiasi," kata Gembong, saat dihubungi, Kamis 21 Juli 2022.

Lebih lanjut, Gembong menilai, mundurnya Bambang karena tekanan publik. Bukan tekanan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Yang pasti dorongan dari publik. yang pasti, Bambang Widjojanto hari ini sudah tidak tahan mendapat tekanan publik. tekanan publik yang begitu besar, maka pada akhirnya dia mengundurkan diri. Bukan tekanan dari Pak Anies," tegasnya.

Sebagai informasi, Mardani Maming mengajukan permohonan praperadilan setelah dia ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Polda Papua Sebut Ada Eks Anggota TNI AD Gabung KKB Serang Warga di Nduga Papua

Yotam Bugiangge, bekas anggota TNI AD di Batalion Infantri 756/MWS dengan pangkat prajurit dua dilaporkan bergabung dengan KKB di Papua pimpinan Egianus Kogoya, yang menyerang warga sipil di Kampung Nogoloid, Kabupaten Nduga, Papua.

"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung KKB menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogoloid, Sabtu 16 Juli 2022," kata Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani, di Jayapura, Papua, Rabu 20 Juli 2022, seperti dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan, dari olah TKP yang dilakukan dan keterangan saksi terungkap kedua orang itu, Kogoya dan Bugiangge merupakan otak dari penyerangan itu. "Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge sudah bergabung dan bersama -sama menyerang warga sipil," kata Rahmadani.

Pada Sabtu 16 Juli 2022, kelompok bersenjata di Papua menembaki dan menganiaya warga sipil di Kampung Nogolait hingga menewaskan 10 orang dan dua yang lain luka-luka.

Warga yang meninggal yaitu Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain, dan Eliaser Baner. Sedangkan yang luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin. 

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.