Sukses

Eks Ketua MK Yakin Serangan di Nduga Papua Aksi Terorisme, Minta Pemerintah Tegas

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua dievakuasi ke Timika, Sabtu 16 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva mengutuk keras pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap warga di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua dievakuasi ke Timika, Sabtu 16 Juli 2022.

Diketahui, aksi kejam kelompok Egianus Kogoya ini mengakitbatkan 10 orang meninggal dunia.

"Ini murni kejahatan terorisme karena pola gerakannya berupa intimidasi, pembunuhan, penyiksaan yang diakukan secara sistematis yang mengakibatkan ketakutan bagi warga sipil yang tidak berdosa," kata Hamdan dalam keterangannya, Minggu (17/7/2022).

Dia menyebut, mungkin saja bagi KKB tindakan tersebut sebagai strategi menarik perhatian dunia internasional. Namun sebaliknya, tindakan brutal mereka harus dijadikan alasan kuat bagi Pemerintah Indonesia melakukan penegakan hukum pemberantasan kejahatan terorisme terhadap KKB.

"Pemerintah harus mengambil langkah penegakan hukum yang tegas atas kejahatan ini. Tindakan tegas harus dilakukan. Dunia internasional pun tahu bahwa sudah terlalu banyak warga sipil dan aparat TNI/Polri yang menjadi korban tindak kejahatan KKB," jelas Hamdan.

Diketahui, menurut Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal, aksi brutal KKB ini terjadi pada Sabtu, 16 Juli 2022, pukul 9.15 WIT pagi.

Insiden tersebut, menurut Kamal, berawal saat para korban dalam perjalanan dari Kampung Kenyam tujuan ke Batas Batu dengan menggunakan truk. Saat itu para korban tengah duduk di bak belakang mobil.

“Pada saat melintas, saat itu tiba-tiba diadang di tengah jalan kurang lebih berjarak 50 meter oleh KKB dengan jumlah sekitar 20 orang. Tiga orang membawa senjata api laras panjang, dan satu orang terlihat membawa senjata pendek warna silver,” ujar Kamal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Melepaskan Tembakan

Saat mobil berhenti, KKB kemudian langsung melepaskan tembakan ke arah mobil. Supir berusaha memundurkan mobil namun tembakan tetap mengarah ke mobil hingga akhirnya jatuh korban jiwa.

Menurut Kamal, hingga saat ini anggota Polres Nduga yang di-backup Satgas Damai Cartenz dan TNI masih terus mendalami aksi KKB tersebut serta melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Diketahui, sebanyak 11 orang yang menjadi korban penembakan dan penganiayaan KKB di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua dievakuasi ke Timika, Sabtu (16/7/2022).

Komandan Lanud Yohanis Kapiyau Letkol Pnb Slamet Suhartono menyatakan bahwa evakuasi para korban menggunakan empat armada yakni satu pesawat dan tiga helikopter milik TNI-Polri.

"Armada yang dikerahkan untuk mengevakuasi para korban yaitu satu pesawat milik Rimbun Air, helikopter Caracal TNI-AU, helikopter Bell milik Penerbad dan helikopter Polri," kata dia di Jayapura, Sabtu (16/7/2022), yang dilansir dari Antara.

 

3 dari 3 halaman

11 Orang Jadi Korban

Evakuasi berjalan lancar dengan pengawalan ketat anggota. Dan saat ini semua korban KKB sudah berada di Timika.

Sebanyak 11 orang yang menjadi korban penyerangan KKB, 10 diantaranya meninggal dunia yaitu Pdt. Elias Serbaye (54th), Yulius Watu, (23th ), Habertus Goti (41th), Daenk Maramli (41 ), Taufan Amir (42 th), Johan (26 th), Alex (45th), Yuda Hurusinga, Has Jon (41), Sirajudi ( 27 ) dan seorang yang alami luka-luka yakni Sudirman.

Sementara itu, polisi menyebutkan bahwa KKB yang menjadi pelaku penyerangan terhadap warga sipil di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua diduga dari kelompok Egianus Kogoya.

"Memang pelaku penyerangan yang melukai 11 orang warga sipil, 10 diantaranya meninggal itu adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya," tegas Dirreskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Rahmadani di Jayapura, Sabtu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.