Sukses

Pitching Day "Jagoan Bisnis" Banyuwangi Tampilkan Berbagai Ide Bisnis Menarik

Berbagai ide bisnis menarik dan unik dipaparkan para peserta saat pitching day Jagoan Bisnis yang digelar di Pendopo Sabha Swagatha, Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Program Jagoan Bisnis Banyuwangi telah memasuki sesi "pitching day", para peserta mempresentasikan bisnisnya pada Selasa (12/7). Berbagai ide bisnis menarik dan unik dipaparkan saat pitching day yang digelar di Pendopo Sabha Swagatha tersebut. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bangga dengan apa yang dilakukan oleh peserta "Jagoan Bisnis". Menurutnya kualitas Jagoan Bisnis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. 

"Banyak anak-anak muda yang merintis ide bisnis berangkat dari permasalahan yang ada. Mereka mencari solusinya dan dikembangkan menjadi bisnis. Ini menarik," kata Ipuk.

Bupati Ipuk mengapresiasi presentasi anak-anak muda Banyuwangi, ada yang menghadirkan prototipe produk, lokal Banyuwangi dan lain sebagainya.

Seperti Crewmarriage, sebuah platform yang menyediakan kebutuhan serta pendampingan pra nikah, nikah, pasca cerai. Mulai dari konsultasi, edukasi, dan pengarahan, serta menyediakan segala kebutuhan terkait pernikahan. Crewmarriage berangkat dari permasalahan meningkatnya angka perceraian. 

Mereka memberikan pendampingan, wawasan, pengarahan terkait permasalahan dalam membangun relationship mulai dari pra nikah, nikah dan pasca cerai. Crewmarriage bekerja sama dengan psikolog, bidan, dan praktisi pernikahan. 

"Crewmarrigae juga hadir dengan berbagai layanan, antara lain konsultasi, kelas edukasi, ruang temu, wedding store, temu kru dan open source vendor, dan lainnya," kata Sarofatul Nafa, anggota Crewmarriage.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jagoan Bisnis di Jasa Literasi dan Penulisan

Ada juga peserta Jagoan Bisnis yang bergerak di jasa literasi dan penulisan yakni "Rumah Penalaran". Mereka mengawali bisnis ini saat menjadi mahasiswa dan mendirikan startup digital tentang belajar menulis. 

"Rumah Penalaran dimulai dari sekelompok mahasiswa yang mendirikan komunitas. Seiring berjalannya proses, terdapat permintaan untuk dibuka secara nasional. Dari situlah startup digital Rumah Penalaran dimulai," kata Dimas Fadhilah Aprilian Santosa, CEO Rumah Penalaran.

Rumah Penalaran memberikan pendampingan dan sumber pembelajaran penulisan yang jelas. Mulai mentorship, online course, coaching, mentoring, dan lomba internal. 

Ada juga sekelompok anak muda Banyuwangi yang mengembangkan pasar digital crypto. Mereka adalah Walletium Multiple Crypto Wallet.

Di sesi pitching day ini, sebanyak 33 tim yang terdiri atas 100 peserta mempresentasikan rintisan bisnisnya di hadapan para juri dan mentor. 

Para mentor yang mendampingi para "Jagoan Bisnis" juga ada anak-anak muda inspiratif. Antara lain Founder Jagoan Indonesia yang juga akademisi Universitas Brawijaya Malang, Dias Satria; Founder Lets Play Indonesia, Arif Bawono; Ketua Bandung Creative City Forum 2017-2021, Dwinita Larasati; Owner Jawa Jiwa, Sigit Pramono; Policy and Community Affairs Specialist DANA Indonesia, Varrel Vendira; Digital Marketing Specialist, Trisiwi; Pendekar Internet Marketing, Cucuk Rustandi; Ketua Indonesia Creative Cities Network, Fiki Satari; dan Ketua BYCN Vicky Hendri.

Ada juga Founder Ais Coffee, Asmi Kopi Banyuwangi; Ketua HIPMI Banyuwangi Dede Abdul Ghani; CEO Ijen Tourism Cluster John Eva Yulianto; Creativepreneur Banyuwangi,Achmad Rizki; Independent Facilitative Trainer, Deddu Marquis; CTO Waruung.com, Meilita Hekmahwati; Founder Go Sampah System, Engga Dwi Marta; Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rahmada; serta Motorcycle Manufacturer Enggal Modified.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bangga dengan apa yang dilakukan oleh peserta "Jagoan Bisnis". Menurutnya kualitas Jagoan Bisnis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. 

"Banyak anak-anak muda yang merintis ide bisnis berangkat dari permasalahan yang ada. Mereka mencari solusinya dan dikembangkan menjadi bisnis. Ini menarik," kata Ipuk.

Setelah proses pitching ini, para juri akan memilih peserta-peserta terbaik. Mereka akan mendapatkan bantuan modal senilai total Rp 100 juta.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini