Sukses

Menag Yaqut: Arafah dan Mina Siap Sambut Jemaah Haji

Menag Yaqut mengecek sejumlah fasilitas untuk kenyamanan jemaah haji menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyambangi Mina dan Muzdalifah pada Rabu (6/7/2022). Dia mengecek sejumlah fasilitas untuk kenyamanan jemaah haji menghadapi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Menag sebelumnya mengecek kesiapan ibadah haji di Arafah. Di tempat ini, Yaqut mengatakan, pelayanan untuk jemaah lebih baik dari pada tahun sebelumnya.

Di Muzdalifah, Menag mengecek persiapan jemaah dalam mencari batu kerikil.

"Di Arafah, Mina, saudara-saudara lihat insyaAllah siap, saya mau lihat Muzdalifah juga, bagaimana persiapannya juga. Meskipun hamparan, kita harus lihat rutenya bagaimana jemaah Indonesia itu dari mulai masuk sampai keluar bus, seperi apa nanti skemanya," kata Menag, Rabu (6/7/2022).

Menurut dia, berdasarkan pengalamannya mengikuti ibadah haji pada 2019, fasilitas di Mina masih berantakan. Karena itu dia berharap tahun ini sudah mulai rapi.

"Karena kemarin sudah dipresentasikan tim sudah mulai kelilhatan, tapi itu baru visualisasi gambarannya saja," kata dia.

Sementara itu, operasional Bus Shalawat dihentikan sementara jelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) mulai Senin siang, 4 Juli 2022. Bus dipindahkan dari terminal ke pul di Muzdalifah dan layanan Bus Shalawat dihentikan sementara sampai 13 Zulhijah. Bus dioperasikan kembali pada 14 Zulhijah siang.

"Bukan semata-mata kita tidak boleh beroperasi tapi kebjakan pemerintah Saudi di mana seluruh armada bus akan dipindahkan dari kota Makkah ke Muzdalifah," ujar Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Makkah Asep Subhana di Kantor Daker Makkah, Senin 4 Juli 2022.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bergerak ke Arafah Tanggal 8 Zulhijjah

Dia menerangkan, pergerakan jemaah calon haji pada masa puncak Arafah dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah. Pihaknya sudah menskenariokan pergerakan jemaah sebagaimana kebijakan pemerintah Arab Saudi.

"Kami dari tim bidang transportasi sudah buat skenario terkait angkutan jemaah mulai dari Makkah ke Arafah, Arafah ke Muzdalifah, Muzdalifah ke Mina, Mina ke Makkah, untuk pergerakan dari Makkah menuju Arafah terbagi jadi 3 trip perjalanan, ada pagi siang sore, dimulai pukul 07 pagi dan direncanakan oleh muassash sebagai penanggung jawab Masyair, diperkirakan jam 17 sore jemaah dari Kota Makkah sudah di Arafah seluruhnya," kata Asep.

Dia mempersilakan jemaah berkoordinasi dengan maktab-maktab terutama ketua kloternya, mana yang menggunakan trip pagi, siang, dan sore. Dari muassasah, kata Asep, menyiapkan setiap maktab 16 bus untuk masing-masing trip.

"Kami tidak bisa memaksa. Dulu pernah dipolakan diundi mana siang pagi sore, namun sekarang silakan apakah per lantai (hotel), bus menuju Arafah atau masih gunakan pola undian, kita masih beri kebebasan bagaimana enaknya bagi jemaah sehingga perjalanan yang pakai 3 trip tersebut dapat dilakukan dengan baik," kata dia.

"Bus nanti akan ditempel stiker maktab, maktab 1 sampai maktab 44 yang kita tempati atau yang menjadi penanggungjawab hotel masing-masing untuk jemaah haji Indonesia," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

ke Muzdalifah Jelang Magrib

Dari Arafah ke Muzdalifah, pergerakan jemaah diperkirakan mulai menjelang Magrib. Diharapkan sejak pukul 18.00, jemaah sudah masuk bus sehingga begitu azan Mahrib berkumandang, jemaah bergerak menuju Muzdalifah.

"Itu disiapkan bus sebanyak 7, masing-masing maktabnya dan sudah kita hitung secara matematis, bus akan berputar sebanyak 8 kali putaran, insyaallah habis, angkut 2.200an jemaah tiap maktab," kata dia.

Lalu untuk Muzdalifah ke Mina, karena jaraknya pendek dan menghindari kemacetan, muassasah menyiapkan 5 bus untuk setiap maktab. Maka, perputaran bus menjadi lebih banyak yaitu mencapai 9 putaran. Pergerakan mulai pukul 23.00 sampai pukul 07.00 pagi dengan membawa 2.200 jemaah.

Asep mengatakan, kemacetan dalam pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, Mina tidak bisa dihindari. Namun, kata dia, pemerintah Saudi selalu merekayasa lalu lintas seperti pengalaman ibadah haji sebelum-sebelumya.

"Kemarin kita diskusi dengan pihak muassasah, karena seluruh rekayasa lalu lintas sudah disiapkan," ucap dia.

Dari Mina ke Makkah, polanya sama ketika bus dari Makkah ke Arafah, yaitu ada 16 bus dengan 3 trip. Trip 1 dan 2 dijadwalkan untuk jemaah nafar awal, mulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00 dan terakhir dari pukul 12 sampai 16.00.

Mengenai jemaah dengan disabilitas, dia mengatakan, ada kewenangan dari tim kesehatan dan Emergency Medical Team (EMT).

"Mungkin disediakan kursi roda, safari wukuf ada disediakan bus khusus bukan yang dipakai jemaah, itu disediakan KKHI," tandas Asep.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.