Sukses

Cuaca Besok Minggu 3 Juli 2022, Waspadai Hujan Angin di Jabodetabek Siang Hari

Sementara, pagi hari cuaca cerah berawan menyelimuti seluruh wilayah DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu.

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah titik di wilayah Ibu Kota bakal diguyur hujan Minggu siang, 3 Juli 2022.

Bahkan berpotensi hujan dibarengi petir dan angin kencang pada sore hari. 

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir serta angin kencang dengan dalam durasi singkat di Jaksel, Jaktim, Jakbar pada siang dan sore hari," kata BMKG diperingatan dini cuaca, Minggu 3 Juli.

Sementara, pagi hari cuaca cerah berawan menyelimuti seluruh wilayah DKI Jakarta termasuk Kepulauan Seribu. 

Begitu pun dengan daerah penyangga Jakarta yaitu Bogor, Depok, Tangerang serta Bekasi dilaporkan BMKG pada Minggu pagi langit cerah berawan.

Siang harinya, hujan dibarengi petir dan angin kencang diprediksi turun merata di keempat kota penyangga tersebut sore hingga malam. 

"Waspada potensi hujan yang disertai kilat/petir dan angin kencang antara sore hingga malam hari di Kab dan Kota Bogor, Kab Sukabumi, Kab Cianjur, Kab dan Kota Bandung, Kab Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab Purwakarta, Kota Depok, Kab Bekasi," jelas BMKG. 

Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id: 

 Kota  Pagi  Siang  Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Sedang
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan  Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Timur  Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Utara  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Sedang
 Kepulauan Seribu  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Sedang
Bekasi Cerah Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Depok  Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Bogor  Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
Tangerang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BMKG Ungkap Penyebab Kualitas Udara di Jakarta Kembali Jadi Terburuk di Dunia

Di sisi lain, BMKG menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan konsentrasi PM2.5 yang terjadi di Jakarta dalam kurun waktu beberapa hari terakhir.

Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan bahwa pada beberapa hari terakhir PM2.5 mengalami lonjakan peningkatan konsentrasi dan tertinggi berada pada level 148 µg/m3. PM2.5 dengan konsentrasi ini dapat dikategorikan kualitas udara Jakarta tidak sehat.

"Tingginya konsentrasi PM2.5 dibandingkan hari-hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat/gelap," kata Urip yang dikutip dari Antara, Minggu 19 Juni 2022.

PM2.5 merupakan salah satu polutan udara dalam wujud partikel dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 2,5 µm (mikrometer).

Dengan ukurannya yang sangat kecil ini, PM2.5 dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem pernapasan, dan dapat menyebabkan gangguan infeksi saluran pernapasan dan gangguan pada paru-paru. 

3 dari 3 halaman

Analisis BMKG

Selain itu, PM2.5 dapat menembus jaringan peredaran darah dan terbawa oleh darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner.

Berdasarkan analisis BMKG, konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.

Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5.

Selain itu, proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.

"Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.