Sukses

Update Covid-19 Selasa 28 Juni 2022: Positif 6.084.063, Sembuh 5.912.025, Meninggal 156.728

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Senin, 27 Juni 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Selasa (28/6/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga hari ini, Selasa (28/6/2022) terus melaporkan adanya kenaikan kasus positif di Tanah Air.

Pasien terkonfirmasi hari ini naik sebanyak 2.167, sehingga total kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.084.063 orang.

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, Satgas  Covid-19 juga mengungkap adanya penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.   

Kasus sembuh tersebut naik sebanyak 1.170, maka angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.912.025 jiwa.  

Sementara itu, kenaikan pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga terus meningkat. Tercatat jumlah keseluruhan warga yang berpulang hari ini dilaporkan mencapai 156.728 , setelah terjadi penambahan 2 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Senin, 27 Juni 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Selasa (28/6/2022) pada jam yang sama.

Di sisi lain, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menekankan bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Hal ini merujuk pada angka positivity rate DKI Jakarta mencapai 13,7 persen per 27 Juni 2022.

"Positivity rate COVID19 di atas 5 persen bukti kuat pandemi belum selesai," tegas Moeldoko dikutip dari siaran persnya, Selasa (28/6/2022).

Positivity rate merupakan proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan angka di bawah 5 persen sebagai tolok ukur terkendalinya kasus Covid-19 di masyarakat.

Standar ini mencakup hasil yang didapatkan baik dari rapid antigen maupun PCR, tergantung kondisi masing-masing negara.  

Moeldoko mengatakan positivity rate DKI Jakarta memang sudah melampaui standar WHO. Kendati begitu, pemerintah belum memutuskan untuk melakukan pembatasan aktivitas.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus Covid-19 Naik, Moeldoko Sebut Pembatasan Aktivitas Belum Diperlukan

Lebih lanjut Moeldoko menyatakan, belum diperlukannya pembatasan aktivitas masyarakat dikarenakan kapasitas rumah sakit yang masih memadai.

Adapun angka positivity rate DKI Jakarta mencapai 13,7 persen per 27 Juni 2022. Angka ini melebihi ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang hanya 5 persen.

"Meski positivity rate DKI Jakarta sudah melampaui standar WHO, namun pembatasan aktivitas masih belum diperlukan karena kapasitas rumah sakit masih memadai," jelas Moeldoko dalam siaran persnya, Selasa (28/6/2022).

Dia menegaskan tingginya positivity rate di DKI ini semakin memperkuat realita bahwa pandemi Covid-19 belum selesai. Positivity rate merupakan proporsi orang positif dari keseluruhan orang yang dites.

WHO menetapkan angka dibawah 5 persen sebagai tolak ukur terkendalinya kasus di masyarakat. Standar ini mencakup hasil yang didapatkan baik dari rapid antigen maupun PCR, tergantung kondisi masing - masing negara.

Moeldoko pun meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster. Hal ini agar tidak terjadi kenaikan kasus dan positivity rate Covid-19.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

3 dari 3 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus COVID-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus. Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus COVID19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.