Sukses

Jalur Alternatif Bogor-Sukabumi Tertutup Longsor, Bus Damri Berhenti Beroperasi

Longsor mengakibatkan jalur terputus sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan dari arah Leuwiliang, Bogor menuju Cikidang, Sukabumi atau sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta Jalan alternatif yang menghubungkan Bogor dengan Sukabumi masih tertutup longsor, pada Rabu malam, 22 Juni 2022. Kondisi tersebut membuat jalur tersebut tidak dapat dilintasi berbagai jenis kendaraan.

Bus Damri, satu-satunya transportasi umum yang melayani trayek Cikidang - Leuwiliang pun terpaksa berhenti beroperasi sejak Kamis pagi, 23 Juni kemarin. 

"Iya sampai hari ini belum bisa beroperasi karena jalur tertutup longsor di kawasan Cianten," ujar Koordinator Terminal Leuwiliang, Bogor, Wahyu Hidayat, Sabtu (25/6/2022).

Wahyu mengatakan transportasi massal milik BUMN itu akan kembali beroperasi apabila material longsoran sudah selesai dibersihkan dan dinyatakan aman untuk dilintasi kendaraan.

"Cuma belum tahu kapan beroperasi lagi, karena informasinya masih proses penanganan longsoran," kata Wahyu.

Menurutnya, longsor mengakibatkan jalur terputus sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan dari arah Leuwiliang, Bogor menuju Cikidang, Sukabumi atau sebaliknya.

"Sama sekali tidak bisa dilalui dan nggak ada jalur lain dari Leuwiliang menuju Cikidang-Pelabuhan Ratu, selain lewat jalan itu," ungkapnya.

Diketahui, bus Damri ini melayani trayek Leuwiliang - Cikidang. Ada dua armada bus berukuran sedang yang dioperasikan, dengan jadwal keberangkatan Terminal Leuwiliang - Terminal Cikidang, pukul 07.00 dan pukul 15.00 WIB. Sementara, dari Terminal Cikidang - Terminal Leuwiliang pukul 10.00 dan 15.00 WIB.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jalur Alternatif Masih Terputus

Kepala Satlak BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hasan mengatakan jalan penghubung Sukabumi dengan Kabupaten Bogor melalui jalur alternatif Leuwiliang - Cikidang, hingga kini masih terputus akibat tertutup material longsoran.

"Iya jalan masih terputus karena tertutup longsor sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan," kata Yani.

Yani menjelaskan, ada sejumlah titik longsoran tanah tebing menutup badan jalan di ruas Tanjungsari, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

"Sejak Kamis kemarin kami sudah mengirimkan alat berat bantuan dari Dinas PUPR dan Star Energy Geothermal Salak," kata dia.

Menurut laporan ada empat titik yang sudah berhasil ditangani yakni di Kampung Cianten Herang, Kampung Pangkalan Limus, dan Kampung Cirohani.

Namun, dirinya belum bisa memastikan kapan selesainya penyingkiran material, mengingat jumlah titik longsoran cukup banyak.

Selain itu, material longsor yang menutup landasan jalan pun cukup tebal, bahkan ada yang mencapai sepanjang 60 meter dengan ketinggian 4-5 meter.

"Di Kampung Cirohani sempat ada 2 unit mobil yang terjebak longsor, tapi sudah berhasil dievakuasi pada Kamis sore," ucapnya

3 dari 3 halaman

Satu Jasad Tertimbun Longsor di Cibunian Bogor Ditemukan

Sementara itu, satu korban tertimbun longsor di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berhasil ditemukan Sabtu siang (25/6/2022).

Jasad korban bernama Umar (42) ditemukan tim SAR gabungan tertimbun longsoran tanah dan material lain yang bertumpuk disekitar lokasi bekas rumahnya.

"Betul, jasad korban ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB," kata Kepala Satlak BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan saat dihubungin Liputan6.com.

Tim SAR sempat kesulitan melakukan pencarian korban karena memiliki kontur tanah yang labil. Selain itu, tingginya tanah dan material bangunan yang menimbun sekitar lokasi.

"Tim juga sempat kesulitan menuju titik lokasi karena medannya cukup berat," kata Yani.

Mengingat seluruh korban sudah ditemukan, langkah selanjutnya petugas di lapangan melakukan evakuasi terhadap warga yang masih bertahan di rumah mereka.

"Karena ada sekitar 20 rumah dan masih ada yang bertahan. Itu kita lakukan evakuasi ke tempat aman, karena daerah itu masih rawan longsor dan banjir susulan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.