Sukses

Kemendagri: 132.345 Warga Jakarta Miskin Ekstrem, Perlu Perhatian Khusus Pemprov DKI

Di sisi lain, tingkat kemiskinan di Jakarta memang menurun. Pada 2020 tercatat ada 4,69 persen orang miskin di Jakarta. Angka tersebut kemudian turun menjadi 4,67 persen pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara khusus memperhatikan masalah kemiskinan. Sebab, berdasarkan data terakhir tahun 2021, masih ada 132.345 warga Jakarta masuk kategori miskin ekstrem.

"Mengenai tingkat kemiskinan, hal ini perlu mendapat perhatian khusus, karena DKI Jakarta saat ini masih mencatat jumlah penduduk dengan kemiskinan ekstrem sebesar 132.345 jiwa," kata Suhajar saat menyampaikan sambutan di acara rapat paripurna dalam rangka HUT ke-495 DKI Jakarta, Rabu (22/6).

Ia memahami pandemi Covid-19 memiliki dampak terhadap peningkatan angka kemiskinan. Namun, imbuhnya, kondisi ini juga disebabkan karena ketimpangan pendapatan yang tercermin dari Gini Ratio DKI Jakarta yang sedikit memburuk, dari 0,399 pada tahun 2020 menjadi 0,409 pada tahun 2021.

"Masalah ini memerlukan keseriusan karena ketimpangan pendapatan berkorelasi kuat dengan kesenjangan sosial yang dapat menciptakan kerawanan, terutama di kota besar seperti Jakarta," kata dia.

Di sisi lain, tingkat kemiskinan di Jakarta memang menurun. Pada tahun 2020 tercatat ada 4,69 persen orang miskin di Jakarta.

Angka tersebut kemudian turun menjadi 4,67 persen pada tahun 2021. Kendati begitu, menurut Suhajar, angka tersebut masih di bawah target yang dicanangkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Meskipun demikian pencapaian ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Pemerintah DKI Jakarta yaitu 3,85 persen," imbuhnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Stunting Terendah secara Nasional

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menyebut DKI Jakarta berhasil menangani masalah Stunting. Suhajar mengapresiasi pencapaian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dalam hal tersebut.

Hal ini ia sampaikan dalam sambutan saat menghadiri rapat paripurna memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-495 Jakarta di gedung DPRD DKI Jakarta.

"Kami mengapresiasi pencapaian DKI Jakarta yang berhasil menangani masalah stunting, yang merupakan bagian dari program pemerintah pusat," kata Suhajar di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2022).

Suhajar menyebut Jakarta berada pada posisi kedua tingkat nasional. Tingkat Stunting Jakarta, lanjut dia menempati urutan terendah kedua sehabis Bali.

"DKI jakarta berhasil menempati urutan kedua tingkat nasional dengan tingkat stunting terendah kedua setelah Provinsi bali," kata Suhajar.

Sebelumnya, berlangsung Rapat Paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Rapat Paripurna termasuk ke dalam rangkaian acara HUT DKI atau Jakarta Hajatan ke-495.

Sekjen Kemendagri Suhajar Diantora hadir mewakili Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang berhalangan hadir.

Selain itu, turut hadir Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadhil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto, dan perwakilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.

 

 

3 dari 3 halaman

Kata Wagub Sola Kemiskinan Meningkat

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal terus meningkatnya angka kemiskinan di DKI Jakarta pada 2019-2021. Riza menyebut hal itu disebabkan karena faktor pandemi Covid-19.

"Ya kalau peningkatan (kemiskinan) di semua wilayah di seluruh Indonesia meningkat karena adanya pandemi. Di semua negara di dunia, terjadi peningkatan karena pandemi," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 20 Juni 2022 malam.

Dikutip dari laman resmi jakarta.bps.go.id, angka kemiskinan di DKI Jakarta terus meningkat pada 2019-2021. Pada 2019 persentase penduduk miskin berada pada angka 3,47.

Lalu, pada 2020 persentase penduduk miskin di DKI Jakarta ialah 4,53. Sementara, pada 2021 persentasenya menyentuh angka 4,72.

Namun, menurut Riza secara perlahan pertumbuhan ekonomi mulai membaik kembali. Dia mengklaim angka pertumbuhan ekonomi di Jakarta naik secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.

"Tapi kita lihat angka pertumbuhan ekonomi di Jakarta baik, ada peningkatan yang signifikan. Dan mulai ada penurunan sejak beberapa bulan terakhir," kata Riza

"Ini sudah ada penurunan angka kemiskinan karena meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kita kan kembali normal," lanjut dia.

Reporter: Yunita Amalia/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.