Sukses

Elektabilitas PPP Menurun, Irene Rusli: Harus Segera Diselamatkan

Dia berharap ke depannya agar PPP bisa tetap jaya, dengan mengimbau para petinggi untuk memperbaiki kondisi saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu anak pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irene Rusli Halil mengaku elektabilitas partai di masa kepemimpinan Suharso Monoarfa sangat menurun. Hal tersebut memicu keprihatinan dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.

“Saya sebagai salah satu anak pendiri partai sangat sedih melihat kondisi seperti ini. Maka ini harus segera diselamatkan,” ujar Irene Rusli Halil dalam keterangannya, Selasa (21/6/2022).

Irene menilai, manajemen PPP saat ini sangat memprihatinkan. Sehingga perlu adanya penyegaran dan pembaruan.

“Saya pribadi dan banyak di luar sana yang masih menginginkan PPP ada. Memang penyegaran dan pembaruan lah yang bisa menyemangati PPP berlambang Kabah ini,” tegasnya.

Irene menyebut seharusnya figur pemimpin partai bisa menjalankan amanah sesuai dengan lambang partai. Dia berharap ke depannya agar PPP bisa tetap jaya, dengan mengimbau para petinggi untuk memperbaiki kondisi saat ini.

“Ini partai Islam berlambangkan Kabah, seharusnya figur yang memimpin partai harus amanah. Saya berharap dan mengharapkan orang-orang besar bisa loyalitas, agar PPP tetap ada dan jaya,” tutupnya.

Penurunan elektabilitas PPP juga sesuai dengan hasil survei Litbang Kompas. Disebutkan bahwa elektabilitas PPP berada pada 2,0 persen di bulan Juni 2022. Angka ini menurun dibanding pada Januari lalu dengan jumlah 2,8 persen.

Sementara elektabilitas tertinggi dipegang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan 22,8 persen. Partai elektabilitas tertinggi kedua adalah Partai Gerindra sebesar 12,5 persen dan diikuti Partai Demokrat 11,6 persen.

Kemudian dengan selisih 1,3 persen dengan Partai Demokrat ada Partai Golkar dengan perolehan 10,3 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Partai Non-Parlemen

Sementara itu, terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masing-masing elektabilitasnya 5,4 persen, diikuti Partai Nasdem 4,1 persen.

Lalu, elektabilitas dua partai parlemen lainnya, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan perolehan 3,6 persen.

Adapun elektabilitas partai-partai non-parlemen pada survei ini juga belum menembus ambang batas parlemen.

Tercatat, elektabilitas Partai Perindo sebesar 3,3 persen, diikuti Partai Hanura 1 persen, PSI 0,7 persen, PBB 0,4 persen, Partai Garuda 0,2 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.