Sukses

LSI Denny JA: Pegang Tiket Capres, Airlangga Bisa Gaet Wakil Berelektabilitas Tinggi

Ardian mengatakan, Airlangga bisa berpasangan dengan tokoh dengan elektabilitas yang tinggi. Misalnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kedua tokoh ini masih masuk divisi pertama karena elektabilitas dan popularitas yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru tiga tokoh utama capres di Pilpres 2024. Mereka adalah Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto. Tiga tokoh ini masuk klaster divisi utama capres karena dianggap paling berpeluang mendapatkan tiket capres.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyatakan, tren elektabilitas Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto merangkak naik. Airlangga masih berpeluang menjadi calon presiden (Capres) 2024 hingga batas waktu pendaftaran di KPU.

Ardian mengatakan, Airlangga bisa berpasangan dengan tokoh dengan elektabilitas yang tinggi. Misalnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Kedua tokoh ini masih masuk divisi pertama karena elektabilitas dan popularitas yang tinggi.

"Airlangga bisa berpasangan dengan Ganjar atau Anies. Atau dari 12 tokoh yang ada di divisi dua," jelas Ardian saat dihubungi merdeka.com, Rabu, 15 Juni 2022.

Dalam survei LSI Denny JA, ada 12 tokoh masuk divisi kedua. Di antaranya, AHY, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, Erick Thohir, dan Khofifah. "Mengenai siapa yang paling cocok, insya Allah dirilis berikutnya kita presentasi data elektabilitas pasangan capres/cawapres," katanya.

Ardian membandingkan tren pengenalan dan kesukaan antara Airlangga dan Puan Maharani. Keduanya masih bersaing. Meskipun jauh di bawah Prabowo.

"Pengenalan Airlangga 47,6% kesukaan 65,6%. Puan Pengenalan 66,8%, kesukaan 53,4%. Airlangga pengenalan lebih rendah dari Puan. Kesukaan lebih tinggi dari Puan," tutur dia.

Dia menambahkan, kemungkinan amat besar kelima tokoh divisi utama maju di Pilpres 2024. Baik sebagai capres maupun cawapres. Bahkan di divisi utama masih ada satu tempat tersisa.

"Yang bisa diambil dari 12 tokoh divisi dua. Pemilik tiket akan berusaha untuk mengamankan tiketnya. Tiga poros tiket dengan tiga tokoh utamanya," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Tiga Poros di Pilpres

Pertarungan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kemungkinan besar akan diramaikan dengan tiga poros utama yang mengusung pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Demikian prediksi itu disampaikan dari hasil Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sofa menjelaskan jika kemungkinan itu bisa terjadi. Meski Pemilu baru akan bergulir sekitar 20 bulan mendatang. Salah satunya, dengan hadirnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, PAN dan PPP.

"Terbentuknya KIB yang diprakarsai oleh tiga partai Golkar, PAN dan PPP sehingga kemungkinan pilpres 2024 terdiri dari 3 pasang capres-cawapres yang berpusat pada tiga poros," kata Ardian saat menyampaikan hasil laporannya secara daring, Selasa (14/6/2022).

Rincian perolehan kursi KIB ini secara rinci Partai Golkar mendapat 85 kursi di parlemen atau setara dengan 14,78 persen, kemudian PAN 44 kursi dengan 7,65 persen, kemudian PPP 19 kursi atau 3,3 persen. Jika dijumlah total, ketiga partai memiliki 148 kursi dengan persentase 25,73%.

Poros pasangan capres-cawapres selanjutnya yakni kemungkinan besar akan lahir dari Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP). Itu karena, perolehan kursi PDIP di parlemen yang mencapai 128 kursi atau 22,26%.

"Kita tahu dalam konstitusi kita bahwa calon presiden dan wakil presiden itu diajukan oleh parpol atau gabungan parpol yang angkanya minimal 20%," sebutnya.

Adapun kemungkinan poros ketiga akan lahir dari sisa dunia. Poros tersebut merupakan sisa partai politik di parlemen yang belum mempunyai koalisi atau perolehan suaranya tidak melampaui presidential threshold 20 persen.

"Poros dunia ini adalah gabungan partai politik yang belum tergabung baik di PDIP maupun KIB," jelasnya.

Beberapa partai yang dimaksud yakni Gerindra dengan kursi terbanyak di parlemen sejumlah 78 kursi atau 13,57 persen; kemudian Nasdem 59 kursi atau 10,26 persen.

Selanjutnya, PKB 58 kursi atau 10,09 persen; Partai Demokrat 54 kursi atau setara 9,39 persen dan terakhir PKS 50 kursi dengan 8,7 persen.

"Sehingga kalau dijumlah di total 299 kursi ini poros sisa dunia ini ada 52,01 persen," ucap Ardian.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.