Sukses

Kata Jokowi Saat Kasus Covid-19 di Tanah Air Kembali Naik

Pada Kamis, 9 Juni 2022 setidaknya terkonfirmasi 556 kasus baru COVID-19 lebih banyak dari hari sebelumnya yaitu 520 orang. Sedangkan pada 29 Mei masih di angka 242.

Liputan6.com, Jakarta Kasus harian Covid-19 di Tanah Air kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir di bulan Juni ini. Penambahan kasus per harinya naik hingga 43 persen dari bulan sebelumnya.

Pada Kamis, 9 Juni 2022 setidaknya terkonfirmasi 556 kasus baru Covid-19 lebih banyak dari hari sebelumnya yaitu 520 orang. Sedangkan pada 29 Mei masih di angka 242.

Menyikapi kenaikan tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta pemerintah lebih waspada terhadap kasus positif di Indonesia.

"Perlu jadi perhatian bahwa terjadi kenaikan pada tren kasus positif (Covid-19) selama tiga minggu terakhir dan kasus aktif selama empat hari terakhir," kata Wiku dalam konferensi pers yang tayang di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 8 Juni 2022.

Menurut catatannya, setidaknya terdapat lima provinsi yang menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus aktif pada minggu terakhir. Di antaranya adalah DKI Jakarta naik 30 persen, Banten naik 38 persen, jawa Barat naik 18 persen, DI Yogyakarta naik 45 persen, dan Jawa Timur naik 37 persen.

"Jika mencermati letak geografisnya, kelimanya dari Pulau Jawa dengan penduduk Indonesia yang terpusat di Pulau jawa. Aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya kenaikan kasus aktif," jelas Wiku.

Lantas, apa tanggapan Presiden Joko Widodo atau Jokowi perihal kembali naiknya kasus positif Covid-19 di Indonesia?

  

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Masih Terkendali

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut kenaikan kasus Covid-19 akibat libur Lebaran 2022 masih dalam posisi terkendali. Jokowi pun telah meminta jajarannya untuk mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Jadi masih pada posisi terkendali. Meskipun kita tahu, saya sudah minta untuk diwaspadai ada sedikit kenaikan karena kemarin masalah tiga minggu atau sebulan yang lalu karena kita lebaran," jelas Jokowi kepada wartawan di Persemaian Rumpin Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (10/5/2022).

"Tapi saya kira kenaikan ini masih dalam posisi terkendali," sambungnya.

Kendati naik, dia mengatakan bahwa positivity rate Covid-19 di Indonesia masih berada di angka 1,03 persen. Angka ini masih jauh di bawah 5 persen yang merupakan ambang batas dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Pertama, positivity rate nya masih di angka 1,03, masih di bawah 5 persen. Kemudian juga laju transmisi ini juga masih di angka yang terkendali. Angkanya 20 per 100 ribu per minggu kasus dan kita masih berada di angka 1," katanya.

Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melaporkan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan.

Ia menambahkan, jika dilihat dari grafik kasus positif mingguan terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022. Yakni dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.

Kemudian pada kasus aktif harian, terjadi kenaikan 328 atau 10 persen dari kasus aktif tanggal 2 Juni 2022. Yakni 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.

 

3 dari 4 halaman

2. Minta Warga Segera Vaksinasi Booster

Dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 saat ini, Jokowi pun mengingatkan masyarakat untuk segera vaksinasi booster atau dosis ketiga agar tak terpapar Covid-19.

"Saya sudah minta untuk diwaspadai, ada sedikit kenaikan karena kemarin masalah tiga minggu atau sebulan yang lalu karena kita lebaran," kata Jokowi di Persemaian Rumpin Kabupaten Bogor Jawa Barat, Jumat (10/6/2022).

"Oleh sebab itu, saya akan tekankan lagi pentingnya booster suntikan ketiga. Ini akan kita terus lakukan," sambungnya.

Meski menunjukkan angka kenaikan, tren Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit tetap stagnan. Sedangkan, tren kematian mingguan masih terus menunjukkan penurunan sebagai tanda yang baik.

 

4 dari 4 halaman

Tak Buru-buru

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan Presiden Jokowi tidak buru-buru mencabut status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi.

Luhut meminta Presiden Jokowi bersabar karena situasi Covid-19 belum sepenuhnya terkendali, apalagi belakangan terjadi kenaikan kasus harian mencapai 500 kasus. Luhut juga melaporkan di Amerika Serikat terjadi kenaikan dan muncul varian baru Covid-19.

Maka itu, sulit saat ini untuk mengubah status menjadi endemi.

"Sebabnya kita tidak buru-buru masuk di endemi. Dan itu saya sarankan pada Presiden minggu lalu, kita tunggu dulu dua bulan ini pak," kata Luhut saat rapat Banggar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 Juni 2022. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.