Sukses

Isu Perbedaan Pilihan antara Jokowi dan Megawati, PDIP: Usung Capres Hak Prerogatif Ketum

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira mengatakan hanya orang-orang terdekat Megawati dan Jokowi yang paling tahu bahwa hubungan keduanya baik-baik saja.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Pareira, membantah isu keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Andreas menyebut, hanya orang-orang terdekat Mega dan Jokowi yang paling tahu bahwa hubungan keduanya baik-baik saja.

"Bagi yang tahu kedekatan hubungan kedua figur sentral ini, akan terasa aneh kalau dikatakan ada keretakan," kata Andreas saat dikonfirmasi, Kamis (9/6/2022).

Soal adanya dugaan perbedaan calon presiden (capres) yang akan diusung Megawati dan Jokowi, Andreas tidak menjawab dengan gamblang. Andreas juga enggan menjelaskan ketika ditanya apakah benar perbedaan pilihan capres itu yakni Jokowi mendukung Ganjar Pranowo, sedangkan Megawati memilih Puan Maharani.  

"Yang mengusung capres itu parpol. Dan di PDI Perjuangan diatur di AD/ART partai adalah hak prerogatif Ketua Umum," tegasnya.

Namun, menurutnya hubungan Jokowi dan Megawati bagai hubungan ibu-anak yang sangat dekat. Dan baginya itu pernyataan yang tulis dari Jokowi. "Jokowi adalah tipe pemimpin yang santun dan kesantunan itu ditunjukkan kepada siapa saja," ujarnya.

"Apalagi terhadap orangtua atau orang yang dituakan seperti Ibu Megawati, yang baik dari segi usia maupun pengalaman adalah orangtua bagi Jokowi. Secara pribadi kedekatan hubungan Jokowi dengan Ibu Mega ini sering terlihat dalam pertemuan tertutup pada saat serius akan terlihat ekapresi percakapan yang serius," bebernya.

 

"Saat santai kedua tokoh ini sering berbicara dan tertawa lepas. Pada saat pertemuan partai, Ibu Mega seringkali mencandai Jokowi seperti ibu terhadap anak, dan Jokowi pun tertawa dengan ekspresi lepas tanpa beban," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Andreas: Akan Sia-Sia Merekayasa Hubungan Jokowi-Megawati

Selain itu, Andreas mengingatkan bahwa hubungan Mega-Jokowi telah diserang bahkan sejak tahun 2014 saat Jokowi maju Pilpres putaran pertama.

"Upaya untuk memisahkan Jokowi dari Ibu Mega memang sudah terasa sejak setelah kemenangan pada Pilpres 2014. Dimulai dari soal istilah 'petugas partai', berlanjut terus sampai dengan saat ini pun upaya meretakkan dan memisahkan Jokowi dari Megawati tetap terasa dan terlihat," jelasnya. 

"Namun, dengan kedekatan yang oleh Jokowi sendiri dikatakan hubungan batin nampaknya upaya merekayasa untuk memisahkan hubungan Jokowi dari 'ibu'nya, Megawati Soekarnoputri akan sia-sia," pungkas dia.

Sementara itu, Megawati menyayangkan adanya isu keretakan hubungan antara dirinya dan Presiden Jokowi. Dia meyakini, hal itu hanya gorengan isu semata.

"Jadi, kalau mau istilahnya digoreng-goreng (hubungannya, red) itu, kan begitulah," ucap Megawati.

Presiden Indonesia Kelima itu lalu berharap, awak wartawan tidak memberikan informasi yang masih simpang siur dan tetap mengedepankan etika jurnalistik. 

"Adik ini, jangan kalah sama wartawan jaman ayah saya, meskipun ada perbedaan, selalu melalui kode etik jurnalistik," kata Megawati di Masjid At-Taufiq Jakarta, Rabu, 8 Juni 2022. 

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.