Sukses

PAN: Tujuan KIB untuk Hilangkan Politik Identitas

Zulkifli menambahkan, KIB merupakan koalisi yang religius. Dia juga mendorong terjadinya tiga poros kandidat calon presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki tujuan untuk menghilangkan politik identitas. Politik identitas ini menguat dalam dua Pilpres belakangan.

"Tujuannya kan untuk menghilangkan politik identitas," ujar Zulkifli dalam silaturahmi nasional KIB di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Zulkifli menambahkan, KIB merupakan koalisi yang religius. Tujuan menghilangkan politik identitas ini pula yang akhirnya membuat ketiga partai membuat kesepahaman.

"Kita adalah koalisi religius, baik muslim tradisional maupun modern. Itu yang akan kita dorong, itu yang membuat kita menandatangani kesepahaman," katanya.

Zulkifli juga mendorong terjadinya tiga poros kandidat calon presiden. Ia berharap ada dua poros lagi yang terbentuk agar tidak terjadi dua pasang calon seperti 2014 dan 2019.

"Tapi yang paling penting saya ingin kalau bisa kita 3 kandidatnya," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PAN merupakan berdasarkan kesepakatan awal dan kesetaraan antarpartai politik.

Suharso merasa aneh bila ada pihak-pihak yang cemburu dengan terjalinnya KIB. Ia menilai pihak yang tidak suka dengan kehadiran KIB menunjukan permainan politik yang tidak baik.

"Kami kira semestinya aneh bin ajaib ada orang kita berteman dan menjalin hubungan kemudian cemburu kemudian melakukan sesuatu saya kira tidak pada tempatnya dan itu menunjukkan permainan politik yang tidak baik," ujar Suharso saat silaturahmi nasional KIB di kawasan Gelora Bung Karno, Sabtu (4/6/2022).

Suharso pun yakin tidak ada pihak-pihak menghalangi hadirnya KIB. Koalisi ini dibangun tidak ingin terjerat populisme.

"Kami ingin menunjukkan sesuatu yang baik bagi bangsa dalam berdemokrasi. Kita ingin mengembalikan dengan baik, kita tidak terjerat dengan populisme," ujar Suharso.

Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut antar rekan KIB akan saling mengisi. Pihaknya juga punya tujuan bersama untuk menang Pemilu 2024.

"Seluruh koalisi tujuan utamanya menaikkan elektabilitas dan kedua tujuan koalisi untuk saling mengisi, dan saling mengisi diperlukan untuk kita," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Golkar Ajak Parpol Lain Gabung KIB

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyebut, KIB masih terbuka untuk parpol lain bergabung. Airlangga juga mengungkapkan alasan kenapa parpol lain masih diajak bergabung kendati sudah ada tiga parpol di dalam KIB.

"Koalisi ini sangat terbuka dengan bergabungnya parpol lain untuk bersama-sama di dalam perahu ini," ujar Airlangga Hartarto ketika berpidato dalam acara Silaturahmi Nasional KIB di Jakarta, Sabtu, (4/6/2022).

Dia menuturkan, ajakan kepada parpol lain untuk bergabung, karena kebutuhan menjalin kerjasama dan kolaborasi yang besar dalam rangka membangun Indonesia.

"Kami menyadari, membangun bangsa tidak dapat dilakukan oleh satu golongan atau sendiri-sendiri. Membangun bangsa memerlukan sinergi, kerjasama dan kolaborasi," ucap Airlangga.

Airlangga mengatakan bahwa membangun koalisi merupakan langkah yang baik untuk dimulainya komunikasi yang intens antara partai politik.

"Kita memiliki visi dan misi partai. Kami memiliki pengalaman dalam pemerintahan. lihat saja para senior yang hadir pada malam ini rata-rata sudah memakan asam garam di berbagai kabinet," katanya.

"Dan bila para senior ini bisa kita jalin kerja sama ke depan, saya yakin partai-partai lain pun akan tertarik untuk bergabung dengan KIB. Dari berbagai pandangan dan pengalaman, kita harus satukan untuk tujuan yang sama menuju Indonesia yang maju," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian ini.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.