Sukses

Menag Soal Penyelewengan Dana Pesantren: Orang Lain Berpesta, Saya Mencuci Piring

Yaqut berjanji bakal menindak jajarannya menyelewengkan BOP ataupun pungutan yang dilakukan oknum Kemenag. Baginya, penyelewengan dana pesantren adalah hal yang menyakitkan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjawab soal dugaan penyelewengan dana bantuan operasional pendidikan (BOP) pesantren. Yaqut menegaskan tidak ada toleransi terkait penyimpangan tersebut.

"Terkait dengan penyimpangan-penyimpangan, terutama BOP kami tidak ada toleransi, kami sampaikan ke jajaran zero toleransi atas penyimpangan-penyimpangan baik itu pemotongan, pungutan, atau apa pun namanya baik itu di BOP masa lalu yang sekarang diributkan kembali yang sebenarnya secara historis saling terputus," kata Yaqut dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Yaqut mengaku tidak memahami soal dugaan adanya penyelewengan BOP pesantren. Namun, dia mengaku tetap menindaklanjuti permasalahan ini.

"Secara kesejarahan ini saya nggak ngerti nih BOP. Tapi biar lah orang lain yang berpesta saya yang mencuci piring. Tidak ada masalah karena konsekuensi," ujarnya.

Yaqut berjanji bakal menindak jajarannya menyelewengkan BOP ataupun pungutan yang dilakukan oknum Kemenag. Baginya, penyelewengan dana pesantren adalah hal yang menyakitkan.

"Saya tidak mau ada toleransi apapun, beberapa hal bisa beberapa kali. Pak ketua secara personal sampaikan ke kita dan saya sendiri yang akan melaporkan jajaran Kemenag jika melakukan pelanggaran-pelanggaran ya, seperti pemungutan atau apapun namanya. Pelajaran terhadap BOP saya kira cukup menyakitkan tidak boleh diulang," tuturnya.

Menurutnya, pesantren adalah lembaga yang paling membutuhkan dana BOP. Yaqut mendukung pelaku penyelewengan dana BOP dihukum setimpal.

"Betul bahwa madrasah betul bahwa TPG ponpes itu adalah lembaga-lembaga yang paling membutuhkan, jangan mereka membutuhkan anggaran paling sedikit, masih harus dipotong saya kira itu kejam. Saya kira kalau harus dihukum setimpal ya sudah pantas," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dipotong 30 Persen

Sebelumnya, Koordinator ICW Agus Sunaryanto mengatakan pemotongan jatah pesantren sebanyak 30 persen. Oleh, seseorang yang mengaku dari partai politik tertentu.

Dalihnya, duit pemotongan itu akan disalurkan untuk pembangunan masjid.

"Berdasarkan penjelasan informan, didapatkan informasi bahwa dia memangkas sudah sering mengkoordinasikan hibah bantuan pondok pesantren," kata Politikus Partai Golkar ini.

Sayangnya, Agus tidak mengungkap secara detil identitas si pemotong dana pesantren tersebut. Ia hanya menyebut, seseorang itu dibantu oleh tim sukses Pileg 2019.

 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.