Sukses

Firli Bahuri Klaim Sama Sekali Tidak Tahu soal Spanduk Dukungan Capres 2024

Firli menegaskan, segala hal yang terjadi di KPK merupakan proses hukum yang tidak melibatkan unsur politik.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua KPK, Firli Bahuri, menegaskan keberadaan spanduk dukungan untuknya agar maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bukan inisiatif dari dia dan dia tidak mengetahui asal kemunculan spanduk tersebut.

"Sesungguhnya sekali lagi, saya ingin menegaskan bahwa spanduk itu sama sekali saya tidak tahu dan tidak ada inisiatif apa pun yang datang dari saya dan saya tidak memahami bagaimana ia (spanduk dukungan capres) bisa muncul," kata dia yang dikutip dari Antara, Senin (30/5/2022).

Ia pun menegaskan, dia merupakan aparat penegak hukum yang tidak bersinggungan dengan persoalan politik dan segala hal yang terjadi di KPK merupakan proses hukum yang tidak melibatkan unsur politik.

"Percayalah para sahabat, semua yang terjadi di KPK adalah proses hukum dan tidak ada kejadian politik," kata dia.

Sebelumnya pada Jumat (27/5), untuk menanggapi keberadaan spanduk dukungan maju sebagai calon presiden itu, pensiunan komisaris jenderal polisi itu telah menegaskan dia hanya ingin fokus kerja dalam pemberantasan korupsi sampai masa jabatannya berakhir.

"Saya fokus kerja untuk memberantas korupsi dan saya akan selesaikan tugas saya selaku Ketua KPK sampai tuntas akhir 2023. Saya hanya ingin Indonesia bebas dari korupsi," ujar dia.

Pada sisi lain, Plt. Juru Bicara KPK, Ali Fikri, memastikan pemasangan spanduk itu bukan bagian program KPK. Menurut dia, kegiatan sosialisasi dan kampanye yang KPK lakukan fokus pada upaya untuk membangun kesadaran masyarakat hingga mewujudkan budaya antikorupsi.

"Isu politik, khususnya pemilihan presiden-wakil presiden pada 2024, terus mengemuka. Kami berharap isu ini tidak mengganggu fokus kerja pemberantasan korupsi yang menjadi komitmen KPK," kata dia.

Beberapa spanduk yang mendukung Firli Bahuri untuk maju pada Pilpres 2024 ditemukan di sejumlah wilayah, di antaranya di Banten. Spanduk yang disertai wajah dia itu memuat tulisan "Masyarakat Banten Mendesak Tokoh Anti Korupsi Maju di Pilpres 2024" dan tagar "Dukung Indonesia Bersih".

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Baik Pasang Foto Harun Masiku

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango ikut mengomentari munculnya spanduk berwajah Ketua KPK Firli Bahuri. Menurut Nawawi, akan lebih baik jika dalam spanduk dimunculkan foto para buronan lembaga antirasuah dibanding foto pimpinan KPK.

"Hemat saya, kalau masyarakat berkeinginan mendukung kerja kerja KPK, mungkin pemasangan spanduk atau pun baliho itu akan lebih pas kalau memuat gambar para DPO KPK, seperti Harun Masiku," ujar Nawawi dalam keterangannya, Minggu (29/5/2022).

Meminta masyarakat lebih baik memasang wajah para buronan kasus korupsi, Nawawi menyebut bukan berarti KPK kekurangan anggaran untuk membuat baliho berwajah buron.

"Ini bukan berarti KPK kekurangan anggaran untuk membuat stiker ataupun spanduk bergambar para DPO," kata Nawawi.

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) melakukan pemeriksaan terkait munculnya baliho dengan gambar Ketua KPK Firli Bahuri.

"Menjamurnya spanduk atau baliho Ketua KPK mestinya menggerakkan Dewan Pengawas untuk menelusurinya lebih lanjut," ujar Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Minggu (29/5/2022).

Kurnia menilai pemeriksaan diperlukan untuk mengetahui pihak yang memasangnya. Pasalnya, spanduk serupa kerap bermunculan di sejumlah tempat di Indonesia.

"Hal yang dikhawatirkan oleh masyarakat jika kemudian spanduk atau baliho tersebut memang dikondisikan untuk menarik atensi masyarakat demi kepentingan politik dengan mengatasnamakan lembaga KPK dan memanfaatkan jabatannya," ujar Kurnia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.