Sukses

Tawuran Antarpelajar di Kemayoran, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Sebanyak 18 pelajar ditangkap pascatawuran yang terjadi di Jalan Industri, Kemayoran, Jakarta Pusat. Satu orang pelajar meninggal dunia akibat terkena bacokan senjata tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 18 pelajar ditangkap usai tawuran yang terjadi di Jalan Industri, Kemayoran, Jakarta Pusat. Satu orang pelajar meninggal dunia akibat terkena bacokan senjata tajam.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin menjelaskan, dua orang dari 18 yang ditangkap telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah AP dan RA.

"Kita tetapkan sebagai tersangka pelaku utama atau eksekutor," kata Komarudin di Jakarta Pusat, Sabtu (21/5/2022).

Komarudin menerangkan, pihaknya masih mendalami peran lainnya seperti peran dari MF dan KA selaku joki daripada yang membawa pelajar yang membawa senjata tajam.

"Biasanya mereka polanya ada joki ada yang dibonceng yang bawa sajam, kemudian peran KA juga sebgai joki," ujar dia.

Komarudin menerangkan, para pelajar awalnya melakukan konvoi usai jam belajar-mengajar. Mereka kemudian bertemu di jalan hingga akhirnya terlibat bentrok.

"Mereka konvoi-konvoi, ketemu dengan kelompok lain di sana terjadi tawuran dan rupanya emang perilaku anak-anak kita sekarang sudah melengkapi diri dengan sajam," ujar dia.

Kasus tawuran diusut Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat usai menerima informasi dari salah satu staf di rumah sakit. Disebutkan, ada korban yang meninggal akibat mengalami luka bacok.

"Setelah diselidiki ternyata akibat dari aksi tawuran," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Peran Masyarakat

Komarudin mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut berperan menjaga situasi keamanan. Komarudin meminta segera melaporkan ke kepolisian jika menemukan pelajar yang menunjukkan gelagat mencurigakan dari para pelajar.

"Kami minta bantuan untuk menginformasikan merekam menfoto perilaku-perilaku sekiranya menemukan ada konvoi-konvoi anak-anak pelajar. Kita persempit ruang gerak mereka, sehingga tidak terjadi tawuran atau sampai menunggu korban," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.