Sukses

Bertolak ke Sultra, Wapres Ma'ruf Bagikan Bansos dan Groundbreaking Kawasan Industri NIS

Wapres Ma'ruf beserta rombongan lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, menuju Sulawesi Tenggara pada pukul 07.30 WIB atau 08.30 WITA.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tenggara, Kamis (19/5/2022). Ma'ruf akan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat di Kota Kendari, dan melakukan peletakan batu pertama Kawasan Industri Nusantara Industri Sejati (NIS) di Kabupaten Konawe Utara.

Menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737- 400 TNI AU, Wapres didampingi Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin beserta rombongan lepas landas dari Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Sulawesi Tenggara pada pukul 07.30 WIB atau 08.30 WITA.

Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 3 jam, Ma'ruf dan Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin diagendakan tiba di Pangkalan Udara TNI AU Haluoleo, Sultra, pukul 11.30 WITA, dan disambut oleh Gubernur Sultra serta Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sultra.

Kemudian, Wapres dan rombongan terbatas akan menggunakan Helikopter Super Puma menuju Konawe Utara dengan jarak tempuh penerbangan kurang lebih 20 menit.

Setibanya di Konawe Utara, Wapres akan disambut oleh Bupati Konawe Utara, dan selanjutnya dengan berkendara mobil menuju PT. NIS, Kecamatan Motui, untuk melakukan peletakan batu pertama.

Selepas acara, Wapres dan rombongan kembali ke Kota Kendari dengan Helikopter yang sama. Di kota Kendari, Wapres akan memberikan Bantuan Langsung Tunai, serta Bantuan Jaminan Sosial dan Santripreneur di Sentra Meohai Kendari.

Hari kedua kunjungan kerja, Jumat (20/05/2022) Wapres diagendakan kembali ke Jakarta pada pukul 08.00 WITA atau 07.00 WIB.

Hadir pula mendampingi Wapres dalam kunker tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M. Imam Azis, Tim Ahli Wapres Farhat Brachma, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wapres Bicara Tentang Aceh

Perdamaian di Aceh diharapkan dapat terus dijaga demi mendorong pembangunan masyarakat setempat. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menerima Forum Rektor Aceh di kediaman resmi Wapres Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).

Perdamaian Aceh tercipta melalui kesepakatan Helsinki, Finlandia. Menurut Ma'ruf, dengan adanya perdamaian, tampak muncul perubahan-perubahan, terutama dalam pembangunan.

"Termasuk intervensi pemerintah bisa membangun waduk, jalan tol, bisa mendorong pendidikan, perguruan tinggi. Nah, itu yang harus dijaga, jangan sampai itu dirusak lagi," ucap Wapres Ma'ruf Amin dalam keterangan resmi, seperti dilansir Antara.

Wapres Ma'ruf menyatakan, dalam menjaga kedamaian itu, umat Islam di Aceh perlu diberikan pemahaman akan moderasi beragama sebagai modal utama bangsa Indonesia.

Moderasi beragama yang dimaksud yaitu umat Islam mesti menjadi seorang muslim kaffah. Muslim di Aceh tetap menjaga kesepakatan nasional di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk Kesepakatan Helsinki bagi masyarakat Aceh.

"Kita ingin Aceh kondusif, tapi pemahaman keislaman harus kita berikan, moderasi beragama kita itu muslim kaffah ma’al mitsaq. Kalau daerah lain hanya satu, mitsaqul wathani (kesepakatan nasional), di Aceh mitsaqul Helsinki," terangnya.

 

3 dari 3 halaman

Harapan Serupa

Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra, juga menyampaikan harapan serupa tentang perdamaian di Aceh. Dia ingin perdamaian di Aceh diikuti dengan keadilan dan kesejahteraan secara merata bagi masyarakatnya.

"Tentu kami berharap semua, perdamaian ini bisa kekal, bisa terus berjalan dengan baik dan masyarakat Aceh bisa mendapatkan rasa keadilan dan kesejahteraan. Itulah yang dituntut. Jadi lebih fokus pada masalah ekonomi," ucap Herman.

Sementara itu, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon, Zulkarnain, menyebut bahwa program moderasi beragama telah mulai dijalankan Kementerian Agama di Aceh dan memperoleh respons positif.

Zulkarnain mendorong pemerintah untuk bisa lebih meningkatkan dukungannya terhadap pelaksanaan program tersebut, khususnya di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) di Aceh.

"Sejumlah program moderasi beragama yang berada di PTKIN di Aceh, ada namanya Rumoh Moderasi Beragama dan lain-lain, ini semakin mendapat dukungan dari Pak Wapres melalui Kementerian Agama," katanya.

Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.