Sukses

Ridwan Kamil Akan ke Italia untuk Temui Paus Fransiskus

Ridwan Kamil bakal berangkat ke Eropa dalam rangka konferensi perdamaian dunia di Vatikan, Italia. Dia dijadwalkan akan bertemu dengan Paus Fransiskus.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bakal berangkat ke Eropa dalam rangka konferensi perdamaian dunia di Vatikan, Italia. Dia dijadwalkan akan bertemu dengan Paus Fransiskus.

"Saya ada konferensi perdamaian dunia di Italia, kemudian akan diterima oleh Paus Fransiskus di Vatikan," kata dia saat berkunjung ke Gedung SCTV Tower, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Menurut pria yang disapa Kang Emil ini, kehadirannya di Italia dan bisa bertemu dengan Paus Fransiskus tak lepada dari program yang dibuatnya di Jabar sendiri. Salah satunya melalui peran para ulama.

"Karena Jawa Barat punya program dialog perdamaian yaitu english for ulama, mengirim ulama-ulama ke luar negeri. Jadi kita latih dulu bahasa Inggrisnya," ceritanya.

Bukan hanya itu saja, Kang Emil pun menuturkan akan mengundang Paus Fransiskus untuk bisa datang ke Indonesia. Karena tak ingin terkesan mendahului, dia pun sempat meminta izin kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Jadi saya sudah nelepon menteri agama minta izin karena kan Indonesia ingin mengundang (melalui) Dewan Kementerian Agama. Tapi saya bilang dapat kesempatan lebih awal, apakah saya diizinkan untuk mengundang Paus ke Indonesia dan diizinkan oleh Menag. Tadi saya telpon Pak Menag lagi di Arab," kata dia.

Menurut Kang Emil, meskipun hanya sebagai gubernur, dirinya senang bisa melakukan dialog perdamaian. Terlebih saat ini tengah terjadi konflik pada beberapa negara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produk Pesantren Jawa Barat yang Laris Manis

Ajang MotoGP Mandalika yang berlangsung di Nusa Tenggara Barat pada bulan Maret lalu telah memberikan kesan mendalam bagi pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi, Jawa Barat. Salah satu dari pesantren yang masuk dalam program OPOP (One Pesantren One Product) Juara ini, berhasil memikat para pengunjung MotoGP Mandalika

Produk seprai dan handuk buatan dari pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi laris manis di ajang MotoGP di Mandalika.

Untuk diketahui, Thariqul Jannah menjadi salah satu satu dari pesantren juara yang mendapatkan bantuan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar yang ikut berpameran di Mandalika.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengemukakan, pameran produk UMKM, OPOP (One Pesantren One Product), serta Kreasi Jabar di Mandalika sangat strategis terutama dalam memperkenalkan produk UMKM Jabar ke pasar dunia.

“Event motor GP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam maupun luar negeri,” kata Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Ponpes Pink03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

“Untuk handuk dan kaos produk pesantren di hari kedua sudah ludes terjual. Kemudian produk Tumbler Bambu produksi MQ Art UMKM Juara juga laris manis. Bahkan perajin Bambu NTB memborong produk MQ Art,” ujarnya.

Penanggung Jawab Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi, Farid Ukbah mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan OPOP dari Pemda Provinsi Jabar. Tahun 2021 mereka menjadi juara dan mendapatkan bantuan Rp500 juta.

"Pameran paling berkesan, ya di Mandalika itu. Hampir semua produk handuk terjual disana," kata Farid.

 

3 dari 3 halaman

Produksi Sprei dan Handuk Sejak Tahun 2014

Ia menuturkan, pesantrennya sudah sejak tahun 2014 memiliki usaha pembuatan sprei dan handuk. Dengan adanya bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun 2021, mereka mampu membuat beberapa produk baru seperti bed cover.

Dana bantuan kemudian digunakan untuk membuat rumah produksi baru dan galeri produk. Kini produksi pesantren meningkat hingga 40 persen. Omzet juga naik hingga 50 persen atau sekitar Rp 60 juta per bulan.

"Kami mulai produksi menambah produk bantal, guling dan piyama. Produk lain mungkin akan muncul karena kami juga memiliki pusat pelatihan bagi santri dan masyarakat sekitar," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.